CHAPTER 7

33 11 1
                                    

Setelah makan malam tadi, semua nya sedang berkumpul diruang tengah tetapi dengan kesibukan masing-masing, ada reynald dan Aqila yang sedang menonton film sinetron terbaru atas paksaan Aqilla, Satya yang sedang fokus pada smartphone yang ada digenggamanya , dan yang terakhir ada Alan dan Alin yang sedari tadi ribut, yang tak ada habisnya seperti sekarang ini mereka memperebutkan kursi yang jelas-jelas ada kursi kosong lainnya.

"Geseran woy, sempit nih"ujar Alan dengan menggeser tubuhnya ke arah Alin

"Yang harus nya geseran tuh Lo, lagian kursi banyak ngapain Lo keainih sih"ucap Alin

"Gue mau nya kesini , udah sanaan sih "

"Heh ankonda, gue tuh udah diujung bisa-bisa Jat..." Ucapan Alin terpotong karna badanya sudah mendarat mulus di lantai, dan hal itu membuat Alan tertawa terbahak sedangkan yang lain langsung menoleh kearah Alin.

"Aduh.."ringis Alin ketika merasakan bagian pinggangnya sakit,

"Ya Allah sayang, kamu ngapain disitu"ujar qilla saat melihat putrinya duduk dilantai

"Ini semua gara-gara si Alan ma"

"Enak aja Lo jatuh sendiri nya" ucap Alan ketika tawa nya mulai reda

"Heh, jelas-jelas ini alah Lo nya, dasar kembaran laknat ,jelek , nyebelin, ngeselin, gue benci sebenci bencinya sama lo"ujar Alin seraya bangun dan menatap tajam kearah Alan selanjutnya ia melangkah ke arah kamarnya

"Lan, kamu tuh seneng banget sih bikin adeknya ngambek"omel qilla ketika melihat kelakuan putra nya yang tak pernah berubah

"Karna udah kebiasaan mungkin ma"

"Sekarang minta maaf "

"Besok aja lah ma"

"Sekarang Adlan Altamis "perintah reynald mutlak

"Iya pa"patuh Alan , selanjutnya ia menatap kearah Satya dengan penuh harapan, Satya yang risih diperhatikan seperti itu akhirnya ia angkat bicara.

"Knapa Lo"

Alan menunjukkan cengirannya"ikut yuk bang"

"Ogah Lo yang buat adek ngambek ya Lo juga yang harus bujuk dia knapa bawa-bawa gue"

"Ayo lah bang"

"Ogah,.. ma,pa, Satya kekamar dulu ada tugas "ujar Satya dan melangkah ke arah kamarnya yang berada disebelah kanan kamar Alin , Alan yang melihat itu hanya menghela nafas nya

"Udah sana"ujar qilla

"Iya ma, ini mau berangkat kemedan perang"ucap Alan dan berlari menuju ke kamar Alin yang berada disebelah kiri kamarnya.

Tokk....tok...

"Lin, buka pintunya gue mau masuk nih" ucap Alan dari luar kamar tapi tidak ada Jawaban dari dalam

"Lin "

"Aelah buka Napa, pake dikunci segala Lo "

"Lin , gue mau minta maaf Lo masa Lo gak mau buka pintu nya gak baik tau nolak niat baik orang"

Hening...
Tidak ada Jawaban dari dalam, akhirnya Alan pun memutar arah menuju kamarnya.

Sedangkan didalam kamar Alin sudah menahan tawanya sekuat tenaga agar tidak keluar,
"Mampus Lo, emng enak dikerjain alin dilawan gak akan bisa"ujar Alin dengan senyum kemenangan diwajahnya.

Tenang gaes, style kalen ok.
Gak usah khawatir Alin gak marah kok, karna dia tau sifat kembaran nya itu, emng nyebelin nya minta ampun jadi dia sudah tahan dengan semua tingkah dan kejailan yang Alan buat,

AKAD "Aksa Adlina"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang