The Biggest Mistake

765 46 7
                                    

"BLINK STAR!"

Sebuah bentakan membuat keempat gadis itu terkejut bukan main. Mereka sama-sama menunduk, saling menggenggam tangan satu sama lain. Kekuatan terbesar yang semula terpancar dari aura mereka, kini menjadi redup, karena ketakutan.

"Saya tidak bisa menyangka bahwa kalian pulang tanpa membawa salah satu penghargaan apa pun," ucapnya lagi masih dengan emosional tinggi.

"Ini semua kesalahan kalian yang terlalu fokus pada kencan buta, hingga membutakan kemenangan yang seharusnya bisa digenggam di depan mata," katanya lagi.

"Maafkan kita," ucap Jisoo selaku ketua ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa membawakan penghargaan pertama mereka.

"Maaf, maaf, semua tidak akan bisa mengubah kemenangan!" ketusnya lagi.

"Sudahlah, jangan keras-keras pada mereka. Kesuksesan tidak pernah ada tanpa kegagalan. Ini bahkan pertama kali mereka debut sudah berhasil memasuki nominasi meski tidak bisa memenangkannya. Bukan berarti Blink Star buruk. Kita bersaing untuk mendapatkan kemenangan, tapi jika kemenangan itu belum berada di depan mata, kita tidak perlu mengkhawatirkannya, masih ada kemenangan lain yang sedang menantikan," sebagai manager Blink Star, Yeojin membela dihadapan bos besar mereka.

"Kau juga!" Kai justru berpindah mengomel pada Yeojin. "Tegaskan pada mereka, tidak ada yang boleh sembunyi-sembunyi dalam memiliki hubungan. Kalau sampai terdengar di telingaku, sudah dapat kupastikan kau dan Blink Star akan kena masalah," katanya tegas sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Sepeninggalan bos besar UBS, Blink Star langsung saling berbagi pelukan, Jennie dan Rose menangis, sementara Lisa bersama Jisoo yang juga merasa sedih berusaha untuk tetap tegar.

"Di sini, tidak ada yang salah. Kalian harus memahami, konsekuensi saat pekerjaan menuntut aturannya untuk dipatuhi agar tidak mendapatkan kerugian, maka kalian harus melakukannya. Tidak apa-apa kalah dalam sebuah penghargaan, aku masih menghargai kalian yang selalu berusaha untuk menjadi terdepan. Sekarang mungkin nomer tiga misalnya, nanti kalau terus berusaha, pasti bisa menjadi nomer satu. Karena untuk menjadi yang terdepan membutuhkan kekuatan, sehingga pengaruhi pikiranmu hanya dengan kata sukses." Manager Yeonjin sangat baik sekali mau memberikan kata-kata bijaknya kepada anggota Blink Star. Ia terlihat lebih tulus, dan ia tidak pernah melarang banyak hal karena merasa harus memiliki kedekatan dengan mereka layaknya seorang Appa kepada anak-anak gadisnya. Tidak rela melihat mereka sedih dan terpuruk terlalu lama.

"Makasih, Manager-nim."

"Sama-sama, sini pelukan semuanya abis itu kalian istirahat, ya? Hari ini sangat melelahkan."

'Tentu, tentu hari ini akan sangat melelahkan. Karena hari-hari berikutnya, aku tidak akan bisa melihatnya tersenyum dari dekat lagi,' batin Jennie sambil mengusap bekas air matanya.

Semua kembali ke asrama masing-masing. Jennie masuk ke dalam kamarnya, ia melepaskan sepatu boots miliknya dan beberapa aksesoris yang melekat pada kepalanya.

"Kenapa sih harus kayak gini?" sungut Jennie seraya berbaring di atas tempat tidurnya.

Ia membuka gorden jendela kamarnya agar bisa menatap langit malam. Tidak ada banyak bintang di sana, seakan langit merasakan hal yang sama, sedang kesepian seperti dirinya.

Di saat-saat seperti ini, Jennie membuka aplikasi instagram. Ia melihat beberapa komentar Blink yang mendukungnya. Mengatakan mereka sudah menjadi yang terbaik meski tidak bisa membawa pulang piala tersebut. Ia juga melihat foto-foto unggahan BTS beserta piala kemenangan mereka. Taehyung terlihat sangat bahagia, senyum itu menandakan sebuah kelegaan.

Ingin menekan tombol love, Jennie terlonjak kaget saat sebuah panggilan video call dari Taehyung masuk ke ponselnya. Jennie langsung mengubah posisi menjadi duduk sambil merapikan kembali penampilannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Purple You (KIM TAEHYUNG X JENNIE KIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang