Letter

377 67 7
                                    

Keduanya langsung memisahkan diri. Setelah sadar dengan apa yang mereka lakukan jika terus berlanjut, Taehyung sulit mengontrolnya. Alhasil, Taehyung pergi dari hadapan teman-temannya dan mengatakan bahwa ia ingin ke kamar mandi.

"Bego, bego, bego banget!" Taehyung meninju dinding yang ada di dekat kamar mandi, sejujurnya ia tidak ada keinginan untuk membuang sesuatu di sana. Ia hanya ingin menghindari degup jantungnya yang terus dipompa. Rasa gugup juga membuat Taehyung menggigit jari-jari kukunya.

"Ailah, gimana mukamu Tae? Ini kalau sampai ke sosmed bisa heboh tahu aku ciuman sama Jennie. Bakal jadi skandal besar, parah sih nyatain cinta kok malah otakku milih nyium dia?" gerutu Taehyung seraya mengetuk-ngetuk kepalanya.

Puk.

Seseorang menepuk bahunya, tubuh Taehyung membeku dalam beberapa sekon sebelum dirinya sadar sesuatu.

"Woi, ngagetin aja kau!"

Suga hanya menatap Taehyung dengan muka datarnya. "Udah masuk?" tanyanya cuek.

"Ah, kau masuk dulu, hyung." Taehyung merasa tertangkap basah, tidak ke kamar mandi, tapi berbohong hanya karena malu.

Suga hanya mengedikkan bahu acuh, ia masuk ke dalam lebih dulu. Sementara Taehyung memutuskan untuk membasuh wajahnya di wastafel sambil menatap cermin besar di depannya.

"Tadi itu keren banget." Taehyung hampir saja melempari Suga dengan air yang mengisi kedua tangannya.

"Keren palamu!" cibir Taehyung.

"Taehyung udah besar." Suga kembali menggoda Taehyung, meski ekspresinya sangat datar, tapi ia menjadi menyebalkan sekarang di mata Taehyung.

Ia hanya memutar bola matanya malas dan mengabaikan Suga hingga keduanya memutuskan untuk kembali berkumpul dengan yang lainnya.

"Lama banget Tae?" seru Jimin yang menatap kehadiran Taehyung.

"Galau dia habis ciuman." Suga berceletuk. Hebat sekali mempermalukan Taehyung dan kontan membuat mereka semua jadi menatap Suga heran, kecuali Taehyung sudah tampak ingin membunuh Suga jika bibir pria itu terus berlanjut menggodanya.

"Udah-udah jangan pada ribut. Kelar acara ini, kita harus balik ke apartemen BTS, soalnya Manager udah nungguin kita balik. Ada beberapa hal yang harus kita bahas. Kira-kira Blink Star juga butuh istirahat dan terima kasih atas undangan serta waktunya bersama kami." Namjoon selalu begitu manis setiap kali berbicara, bahkan ia menjiwai seorang pemimpin.

"Ya, hyung, baru aja ketemu sama Rose."

"Baru ketemu sama Jisoo."

"Kalau Kookie masih rindu Lisa."

Sementara Taehyung hanya diam sambil mencuri tatap kepada Jennie yang tampak menyelipkan anak rambutnya ke daun telinga.

"Pulang." Namjoon berkata tegas pada ketiga pria tersebut, seperti Ayah yang memarahi sang anak jika sudah berpacaran terlalu lama dan melupakan kewajiban mereka. "Lain kali bisa bertemu lagi kalau kangen," ucap Namjoon melanjutkan.

"Siap, hyung!" Mau tak mau mereka semua berpamitan dengan member Blink Star. Sementara pesta yang berantakan juga mereka bantu bersih-bersih terlebih dahulu sebelum meninggalkannya.

Entah ada apa dengan Taehyung, pria itu menghindari Jennie. Mungkin malu, tapi rasanya aneh saja. Jennie hanya bisa geleng-geleng kepala sambil terkekeh dalam diam. 'Dasar pria aneh! Lihatlah mukanya merah semua, aku tahu kau pasti malu karena melakukannya di depan teman-temanmu, padahal biasanya aku yang malu. Tapi tidak apa deh, kau menggemaskan juga, Tae,' batin Jennie mendumel.

I Purple You (KIM TAEHYUNG X JENNIE KIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang