"Warna terakhir pelangi, yang artinya saling mencintai dan mempercayai untuk waktu yang sangat lama."
"Kau seperti lautan bunga, bukan hanya lautan, tapi alam semesta yang menakjubkan, yang telah kau buat untuk mengunci mataku."
✨✨
Jennie baru saja...
Jennie pergi menuju ke asrama UBS diantarkan oleh Jaemin. Pagi-pagi tadi, mereka tidak sengaja berpapasan, Jaemin terlihat senang saat menghampiri Jennie. Seperti tidak bertemu dalam bertahun-tahun lamanya, Jaemin sampai berlebihan dengan memeluk Jennie di lobi apartment mereka.
Selama perjalanan, Jennie menceritakan semua hal kepada Jaemin apa yang telah terjadi pada dirinya. Hingga dia bisa terlibat bersama Taehyung dan memasuki dunia entertainment. Jaemin menanggapi dengan santai dan dia juga sangat mendukung Jennie. Sehingga Jennie merasa lega karena orang-orang terdekatnya yang menyayanginya dengan tulus.
Sebelum meninggalkan apartment, Jennie juga telah menghubungi kedua orang tuanya. Mereka sempat berdebat karena Jennie tidak pernah mengatakan hari beratnya selama di sini. Jennie juga sempat mendapatkan tekanan saat kedua orang tuanya mengatakan jika dia tidak menuruti apa kata mereka dan membantah untuk memutuskan jalannya sendiri dengan pergi jauh meninggalkan mereka. Untung saja Jennie tidak sempat menangis, dia masih menahannya.
Sampai pada akhirnya, Jennie mengatakan jika sekarang dia akan menjadi model di salah satu agensi terbesar yang memasarkan fashion style, gaun mewah dan kebutuhan selebriti Korea. Pesan kedua orang tuanya di akhir pembicaraan mereka, berharap Jennie tidak salah pilih dalam menentukan langkah yang baik untuk dirinya. Jennie juga diberikan pesan agar selalu mengabari orang tuanya. Hanya berselang selama empat puluh lima menit mengobrol sudah membuat Jennie hampir menangis ketika teleponnya telah ditutup.
"Terima kasih atas tumpangannya Jaemin!" seru Jennie seraya tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya sebelum turun dari mobil Jaemin.
"Hati-hati Jen, aku pasti akan sangat merindukanmu," kata Jaemin.
Jennie terkekeh. "Kau bisa menghubungiku kalau ingin jalan-jalan, aku pasti bisa menyempatkan waktu untukmu," jawab Jennie yang hendak membuka pintu mobil dan keluar.
"Baiklah, akan kutunggu jadwal kosongmu. Ingat Jen, jangan lupakan aku jika kau sudah terkenal!" Jaemin melambaikan tangannya yang dibalas Jennie dengan anggukan.
Mereka berpisah, Jaemin akan pergi ke kampus, sedangkan Jennie langsung menuju ke asrama, tapi sebelumnya dia akan menuju ke ruangan Manager Yeonjin untuk mengambil kunci asramanya.
"Hai, Jen!" Lisa menyapa Jennie yang hendak masuk ke dalam ruangan Manager Yeonjin. Lisa rupanya juga baru saja mengambil kunci asramanya.
"Hai, Lis. Kau sudah mengambil kunci asrama?" tanya Jennie.
Lisa mengangkat tangannya ke udara untuk menunjukkan kunci miliknya. "Sudah ini, kunci untuk membuka hati Jungkook," kata Lisa seraya berbisik pelan saat nama Jungkook dia sebutkan.
Mata Jennie melebar, dia sedikit terkejut, namun dengan cepat dia ikut terkekeh geli. "Oh, jadi begitu, ya? Baiklah, tunggu aku sebentar!" Jennie buru-buru masuk ke dalam, lalu kembali lagi membawa kuncinya. Menghampiri Lisa yang sedang bersandar di pilar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
