"Warna terakhir pelangi, yang artinya saling mencintai dan mempercayai untuk waktu yang sangat lama."
"Kau seperti lautan bunga, bukan hanya lautan, tapi alam semesta yang menakjubkan, yang telah kau buat untuk mengunci mataku."
✨✨
Jennie baru saja...
Jennie keluar dari ruangan tempatnya mengganti pakaian. Dia telah rapi dengan memakai koleksi dari UBS. Dress putih dengan kain yang cukup tebal, namun tetap nyaman dipakai meskipun terlihat pendek sepahanya. Di pinggangnya ada sabuk putih yang menunjukkan merk baju tersebut. Rambut Jennie juga dikuncir satu, sambil memakai aksesoris anting yang cukup panjang. Sekarang di mana-mana cara berpakaiannya mulai tertata rapi, dia harus merias wajahnya hanya dalam waktu tiga puluh menit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf kalau lama," kata Jennie saat dia menghampiri Taehyung yang sedang memainkan ponselnya.
Taehyung menatap Jennie, memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Kemeja putihnya dia biarkan terbuka satu kancing atasnya. Sehingga terekspos bagian dada bidangnya yang sangat... seksi? Ah, tidak Jennie, pikiranmu terlalu berfantasi.
"Tidak apa-apa, menunggu orang cantik memang harus sabar," ucap Taehyung seraya tersenyum lebar.
Jennie hanya diam saja tanpa menanggapi pujian laki-laki itu. Dia berjalan lebih dulu, mereka akan memakai mobil Taehyung. Saat melihat lobi banyak wartawan, tiba-tiba Jennie mundur ke belakang. Hampir saja Taehyung menabrak punggung Jennie karena melihat ke bawah, namun hanya mencium rambut gadis itu yang terasa wangi.
"Ada apa?" tanya Taehyung saat Jennie berbalik dan menarik dirinya untuk bersembunyi di balik dinding.
Jennie membekap mulut Taehyung, dia melirik ke depan. Di sana banyak wartawan yang sepertinya sudah mencium kehadiran Taehyung di sini. Bahkan beberapa petugas sedikit susah mengatur mereka agar tidak menembus masuk ke dalam karena tidak diperbolehkan oleh CEO Kai.
"Lihatlah, mereka sudah mencium kehadiranmu. Jangan-jangan mereka tahu kalau kita mau pergi berdua lagi?" bisik Jennie yang berusaha memelankan suaranya.
Taehyung ikut melarikan matanya ke depan, dia juga sedikit ngeri kalau melihat wartawan sebanyak itu. "Aigoo! Pasti Manager Sejin tidak tahu kalau mereka mengikutiku sampai di sini," gerutu Taehyung.
"Lalu bagaimana?" Jennie terlihat bingung, ada kecemasan di bola matanya.
Taehyung dapat merasakan tangan Jennie yang meremas lengannya. "Kau terlihat setakut itu dengan mereka?" tanya Taehyung saat baru menyadari Jennie mempersempit jarak di antara mereka. Saat gadis itu mendongak, wajah mereka terlihat sangat dekat.
"Aku..."
"Tenanglah, aku bersamamu. Mereka belum mengetahui project kita. Sebaiknya, kita segera keluar dari sini dan menuju ke mobil," sela Taehyung yang bergegas menarik Jennie.
Sebelum itu terjadi, Jennie sudah menahan tangannya yang ditarik Taehyung. "Kau sudah gila? Jika kita keluar dan menghadapi mereka, akan semakin banyak yang menggosipkan kita. Aku tidak tahu jalan tembusan, aku belum terlalu hafal tempat ini. Yang kutahu, tidak ada jalan lain selain keluar melewati sana," ujar Jennie, dia menunduk, wajahnya terlihat murung.
