Truth Or Dare?

423 82 11
                                    

"Kau tidak ingin turun?" suara itu mengejutkan Jennie yang tampak bersandar pada kaca jendela mobil. Ia melamun, dalam perjalanan tidak tahu apa yang tengah dipikirkan. Hanya saja merasa seperti kosong, ada ruang dalam kepalanya yang memberikan ia kebebasan untuk diam dan tidak ingin melakukan apa-apa.

Taehyung menatap Jennie, melambaikan tangannya. "Ya, aku bisa melihatmu. Jangan melambaikan tangan terus seperti itu di depan wajahku!" Jennie berdecak kesal, ia buru-buru membuka pintu mobilnya dan turun.

"Jennie-ssi sudah kembali!" teriakan itu berasal dari ketiga member Blink Star yang menyambut kedatangan Jennie di basemen.

"Kalian membuatku terkejut saja." Jennie terkekeh geli saat menerima pelukan penuh kasih dari mereka satu persatu.

Sementara Taehyung hanya bisa tersenyum ketika melihat interaksi Blink Star yang kembali membaik. Juga bersama dengan mobil yang dikendarai oleh Jimin, Suga, serta Jungkook.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lisa seraya memeriksa keadaan Jennie.

"Sudah kembali sehat?" sambung Rose seraya menangkup kedua pipi Jennie dan memeriksanya.

"Aku merindukanmu Jennie, kau sudah boleh pulang, kan?" Jisoo menambahkan seraya menarik-narik tangan Jennie layaknya anak kecil yang meminta dibelikan sesuatu.

Jennie mengangguk, ia tersenyum lebar, lantas berhambur memeluk mereka bertiga dengan sangat antusias. "Gomawo, gomawo, aku baik-baik saja. Jennie kembali bersama kalian," ucap Jennie antusias.

"Asyik, kita kembali formasi lengkap! Saatnya kita makan-makan karena Jennie kembali!" seru Rose seraya menarik lengan Jennie, lantas mereka menuju ke lift diikuti oleh keempat member BTS.

"Oh, apakah aku harus menelepon hyung line untuk merayakan kepulangan Jennie?" tanya Jimin kepada yang lain.

"Boleh, aku sangat merindukan Jin, apakah dia tidak pernah membicarakanku?" sungut Jisoo, membuat Jimin mengernyit, kemudian ia tertawa.

"Cie, cie, Jisoo menyukai Jin hyung, pasti dia akan senang jika mendengar langsung dari mulutmu," goda Jimin, benar-benar sialan.

"Sudah-sudah jangan ribut, turun nih mau sampai," ucap Lisa seraya menatap ke arah lift yang akan terbuka.

"Halo Jin hyung, Lisa sudah pulang, kami semua akan mengadakan makan-makan, apakah kau tak ingin membantu kami untuk memasak?" Jisoo menatap ke arah Jimin yang benar-benar menelepon Jin. Namun ia, tak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Jin.

"Oh, ya, seseorang sedang menunggu masakanmu, katanya pasti enak jika kau yang memasakkan."

Jisoo melotot ke arah Jimin. Namun, Jimin hanya tersenyum-senyum dan tak menganggap Jisoo ada di sana.

"Inisialnya? Tentu saja inisialnya J, tapi bukan kekasih Taehyung, ya. Hahaha...."

"Jimin sialan!" Jisoo langsung merampas ponsel Jimin dan mematikannya secara sepihak, tentu saja ia kesal karena Jimin mengadu pada Jin. Jisoo jadi malu, tapi dalam hati senang juga jika Jin ada di sini.

"Nona, kau tidak usah kesal, nanti kau pasti akan bahagia," kata Jimin seraya terkekeh, lalu ia mendekati Rose dan merangkul bahunya. "Benar kan, Nona Rose?"

"Ah?" Rose cukup terkejut karena tiba-tiba Jimin merangkul bahunya. "Ya, itu benar, hehehe, kau jangan kesal pada Jimin yang memberikanmu peluang Jisoo." Rose sendiri saja gugup saat didekati Jimin, lantas bagaimana perasaan Jisoo saat ini?

Mereka tiba di sebuah ruangan yang luas dan sepertinya telah disiapkan bahan-bahan yang bisa dimasak. Saat Jennie melihat Manager Yeonjin ada di sana, ia mengekori Manager Yeonjin yang mengajaknya sejenak untuk berbicara di ruangannya.

I Purple You (KIM TAEHYUNG X JENNIE KIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang