I Like Her?

1.2K 178 4
                                    

Akhirnya pulang. Jennie masuk ke dalam apartment miliknya, dia melempar tasnya ke meja, lalu mengambil air dingin yang berada di dalam kulkas. Hari ini cukup membuatnya lelah. Seharian dia harus mengganti-ganti kostumnya hanya untuk pemotretan. Belum lagi aksesoris yang digunakan di tangan, kepala, membuat Jennie tidak terbiasa pada mulanya. Hingga lama-lama, Jennie merasa masih harus berjalan anggun dan tegap, membusungkan dadanya ke depan, seakan masih terbawa dalam suasana pekerjaan barunya.

Saat Jennie memilih untuk mengecek ponselnya yang dia matikan sejak tadi pagi, dia mendapati berbagai macam pesan dan telepon dari Bayu. Tiba-tiba notifikasi ponselnya menjadi ramai, entah itu dari grup kampus, teman kampus dan sosial media yang pasti terpenuhi oleh berita pekerjaannya hari ini. Sungguh, Jennie lelah. Dia menghiraukan itu semua, kecuali pesan dari kekasihnya yang ada di Indonesia. Tanpa menunggu lama, dia segera menghubungi kekasihnya balik.

Sambil menunggu sambungan teleponnya diterima, Jennie menaiki kasurnya untuk mengambil laptop dan mulai mengecek beberapa tugas kampus. Walaupun lelah menghiasi wajahnya, tugas tetap menjadi tanggung jawabnya. Dia harus segera mengelarkan tugas-tugas tersebut sebelum bertambah. Karena kemungkinan besar, besok dia akan bolos kelas lagi jika melihat kondisinya seperti ini.

"Halo?"

"Ya... Jennie! Kau jahat sekali tidak mengabariku!" Jennie langsung menjauhkan ponselnya, bukan karena mendengar suara Bayu yang terlalu keras. Tapi Jennie yakin kalau laki-laki itu pasti akan memarahinya, dan dia bosan setiap kali mendengar Bayu mengomel.

"Aish! Apakah kau mendengarkanku Jennie-ya? Lihatlah, ayah dan ibumu sudah kuberitahu saat kau masuk di berita Korea. Sekarang kau pasti sedang viral di sana. Kenapa kau tidak memberitahuku jika masuk ke dalam dunia entertainment?"

Jennie menghela napas berat, meraih bantalnya untuk dijadikan tempat rebahan. "Bay, dengarkan aku dulu. Biarkan aku bercerita, okay?"

"Baiklah, ceritakan semuanya padaku."

Jennie pun menceritakan semuanya yang dia lakukan selama jauh dari Indonesia. Dan kini kehidupannya benar-benar berubah. Mulai dari bekerja di klub, Bayu sebelumnya tidak pernah tahu. Bayu hanya tahu kehidupan Jennie yang kuliah dengan baik. Jennie memang sangat tertutup dan tidak pernah ingin bercerita jika dia dalam menjalani hari berat di sini. Tapi semuanya tidak bisa dia pendam sendiri. Sudah saatnya Bayu tahu tentang hal ini. Sampai dia mendapatkan pekerjaan baru yang pertama kalinya ini dan harus terlibat bersama para idol itu. Dia paparkan semuanya kepada Bayu.

"Ya Tuhan! Sungguh? Kau telah menjadi model di sana? Jadi kau sampai duet bersama Jungkook juga? Ah, aku iri padamu. Padahal kau bukan penggemar mereka, tapi kau sangat beruntung."

"Ya... Bay!"

"Apa?"

"Apa kau tidak cemburu jika pacarmu ini dekat dengan laki-laki lain? Kau tidak berbuat macam-macam di sana, kan?"

Terdengar tawa Bayu yang cukup keras membuat Jennie harus menjauhkan ponselnya dalam beberapa detik. "Hahaha... kau ini kenapa harus bertanya seperti itu? Bagaimana bisa aku cemburu dengan seorang idol, Jen?" kata Bayu setelah tawanya mereda.

Jennie terdiam. Mencoba untuk mencerna ucapan Bayu. "Memangnya kenapa dengan seorang idol? Maksudnya ini aku tidak mungkin akan bersama idol itu?"

"Bukan... bukan begitu," jeda Bayu, terdengar helaan napas panjangnya.

Jennie mengerutkan keningnya heran, menunggu ucapan Bayu selanjutnya.

"Justru jika kau memilih idol itu, aku pasti akan kalah. Aku pasti akan mundur. Tapi setidaknya, aku pernah bahagia karena bisa memilikimu saat ini."

I Purple You (KIM TAEHYUNG X JENNIE KIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang