03. Ajakan

1.1K 114 7
                                    

Selemat membaca

Hidup itu emang gak semenyenangkan dan juga gak semenyedihkan di drama-drama. Hidup itu aslinya cukup membosankan. Mungkin jika kita menulis kisah kita, pasti tidak akan ada yang membacanya karena saking membosankannya.

Inilah kegiatan Ara sehari-hari, makan, tidur, nonton, baca buku. Gitu aja terus tanpa menginjakkan kakinya ke lantai.

"Anjir, setelah sekian lama gua bisa balik kayak anak muda yang kerjaannya nyantai." Ujar Ara sambil merenggangkan badannya.

Haduh Ara nih suka lupa umur ya. Padahal kan dia juga belum tua-tua banget. Baru umur 32 lho. Ya belum tua banget toh.

"Keknya seru deh kalo gua mati gak langsung lenyap." Monolog Ara bercanda.

"Enggak deh, gua lebih milih langsung lenyap, wong gua gak punya sape-sape. Ngarep anjir." Tambah Ara sambil tertawa kemudian memakn ciki yang ia pegang di tangan kirinya.

Kalau sesuai jadwal sih Ara bakal balik masuk kerja 3 hari lagi, jadi selama itu dia kerjaannya cuma kayak gini sembari mengistirahatkan kakinya. Ngomong-ngomong, Ara juga masih belum ke rumah sakit, padahal kakinya cukup parah.

Ting tong...

"Siapa!?" Tanya Ara tapi gak di jawab ngebuat dia mikir orang tadi salah alamat.

Ting tong....

"Siapa!?" Tanya Ara lagi tapi gak di jawab lagi ngebuat dia mikir orang iseng.

Ting tong

Geram, "Ya ampun, keknya gua gak punya temen bisu deh. Punya mulut kok gak di pake sih." Umpat Ara sebal sambil mengambil tongkat yang membantu dia untuk berjalan.

Ting tong...

"WAIT THE MINUTE OKAY!" Bentak Ara emosi kemudian dengan perlahan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke pintu.

Sambil membuka pintu, "Siapa si-" Tanya Ara agak membentak namun tanpa aba-aba ucapannya terputus.

"Ara ini ki-" Jawab seorang lelaki yang datang bersama dengan lelaki lain dan menggunakan bahasa Korea namun kalimatnya terputus.

"Kaki kamu kenapa!?" Tanya Ten panik dengan bahasa Korea.

Tak menjawab pertanyaan kakak tirinya itu, "Kalian ada perlu apa?" Tanya Ara dengan bahasa ibunya, korea.

"Kita mau ngomong-" Jawab Kun ragu namun terputus.

Membuka pintu lebih lebar dari sebelumnya, "Masuk." Ujar Ara mempersilahkan kedua kakaknya itu masuk ke apartemennya.

"Ada kita juga." Ujar Lucas muncul bersama Yangyang, Hendery, Xiaojun, Winwin.

Ara mengedipkan matanya kemudian menghela nafas pasrah, "Ya udah masuk semua." Ujar Ara.

"Beneran gak apa nih?" Tanya Winwin ragu.

"Ngomong di dalem aja, kalian udah jauh-jauh dari korea." Jawab Ara kemudian meninggalkan ketujuh kakaknya itu dan masuk duluan.

Bahaya juga kalo lama-lama mereka ngobrol di luar. Bisa-bisa besokannya Ara bakal jadi bahan omongan ibu-ibu, wong dia single aja di omongin, apalagi kalo tiba-tiba ada 7 cowo korea yang dateng, makin panas kuping Ara ntar.

Regret [SEVENTEEN X NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang