05. Kenyataan

1.1K 118 4
                                    

Selamat membaca

"Gila, mommy sugar!" Pekik Dongpyo saat memasuki rumah Ara yang di Korsel.

"Norak lu anjir." Ujar Yohan menoyor kepala Dongpyo.

"Sumpah, warisan lu nanti buat gua aja Ra. Iklhas gua." Ujar Ryunjin bercanda.

"Sembarangan. Guanya yang gak iklhas nyet." Ujar Ara sambil menoyor kepala Ryunjin.

"Tunggu sini lu pada, gua ambil minuman dulu." Ujar Ara.

"Eh, pesen pizza yak." Tawar Somi.

Mengeluarkan ponselnya, "Pesen apa aja serah. Gua traktir." Ujar Ara sambil terkekeh saat melihat ekspresi kagum teman-temannya.

"Woah... Ara kaya sekarang." Ujar Dohyon terpukau.

"Dari dulu pea." Jawab Dongpyo.

"Ya iya juga sih." Dohyon samar-samar masih bisa Ara dengar karena kini dia sedang menuju ke dapur.

Ya jujur, Ara itu beberapa tahun belakangan ini gak suka sama yang namanya kebisingan. Tapi, untuk hari ini ada pengecualian. Dia sudah kangen suasana bising yang di karenakan teman-temannya ini. Untung saja sifat ataupun sikap mereka tidak berubah drastis.

Ara sudah lupa kapan terakhir kali dia buka rumahnya untuk party seperti ini. Kalaupun pernah pun pasti hanya Dita yang datang.

Hah...

Rasanya baru sebentar saja, Ara sudah rindu negara dengan beragam kebudayaan tersebut. Rasanya kini Indonesia sudah seperti negara kelahirannya, tapi tetap saja, Ara cinta negaranya kok. Terbukti selama di Indonesia dia selalu menggunakan produk dari negaranya yang di impor ke Indo.

"Eh iya Ra, gua ajak Rose sama Hyewon ya. Mereka bakal ikut gabung selama investigasi." Ujar Jennie sambil membantu Ara membawa beberapa botol soju, bir, wine, dan coca cola tersebut.

"Serah. Kalo mau kenalin atur aja waktunya, gua kosong pol." Jawab Ara sambil terkekeh.

Dalam diam, Jennie memperhatikan ekspresi Ara kemudian menghela nafas lega dan mengukir senyum tipis yang sama sekali tidak di sadari oleh Ara saking asiknya membalas ucapan Dongpyo. Jennie bisa lihat bagaimana kesepiannya temannya itu saat kemarin datang.

"Ra, gua tau sebelumnya gua maksa, tapi lu udah tau kan konsekuensi dari job ini?" Tanya Jennie.

Diam sebentar kemudian mengukir senyum, "Gua tau kok." Jawab Ara.

"Terus lu mau?" Tanya Jennie ragu.

Menepuk pundak Jennie, "Gua tau kendala di sini pasti komunikasi, gua bakal bantu sebisa mungkin dengan kemampuan gua. Gua juga gak mau kali sampe kasus begini berlanjut." Jawab Ara panjang lebar membuat Jennie mengukir senyum lega.

Brag...

"Pizza dah nyampe cok, ambil gih." Ujar Ryunjin ke Somi setelah sebelumnya melempar bantal sofa ke arah Somi.

Mendecak, "Orang waras mah ngalah." Jawab Somi sambil mengelus dadanya.

"Oh ya Ra, kemaren lu ada nanya soal saham ke gua kan?" Tanya Yohan yang di angguki Ara.

Regret [SEVENTEEN X NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang