Selamat membaca
Tahun baru? Special? Oh percayalah, saat kami sudah tua nanti kamu hanya menganggap tahun, bahkan ulang tahun kamu sendiri biasa saja.
Tahun baru bukan waktunya untuk pesta karena sudah melewati 1 tahun yang penuh perjuangan, tapi itu adalah waktu untuk bersiap 1 tahun lagi kita harus berjuang.
Hari ini akan menjadi hari terakhir di tahun 2035 tapi Ara sama sekali tidak menunjukkan niatan berpesta. Kini dia tetap fokus dengan bacaan di layar i pad nya serta dengan segelas wine di sebelahnya. Hari libur memang waktu yang tepat untuk sekedar membaca menambah ilmu.
Kriuk...
Entah untuk keberapa sekian kalinya perut Ara berbunyi. Cacing di perutnya itu sedari tadi sudah meronta-- meminta si tuan agar mengisi perutnya.
Menghela nafas kemudian mengeluarkan aplikasi yang ia gunakan dan mengunci i padnya, "Oke, saatnya isi ulang." Ujar Ara kemudian langsung bangkit berdiri.
"Wow..." Ujar Ara sambil sebelah tangannya memegang kepalanya yang pusing serta matanya yang menggelap sementara tangannya yang lain memegang tangan sofa sebagai tumpuan.
Setelah semunya kembali normal, "Semoga ada yang masuh belum kadaluarsa." Gumam Ara pelan sambil meletakkan i padnya di rak kemudian berjalan menuju ke dapur.
Entahlah, Ara sudah pasrah kalau di dapurnya hanya ada makanan instan yang juga mungkin sudah kadaluarsa.
Ara itu jarang banget makan di rumah. Bukannya gak pernah, tapi emang lebih sering makan di luar sih, soalnya ya cape juga masak cuma buat sendiri. Kali-kali bagi rejeki juga buat Ara mah.
"Oke. Kayaknya gua masih ada setengah apel. Semoga gak busuk." Monolog Ara sambil membuka kulkas.
Alih-alih terkejut, Ara malah kebingungan. Jelas. Kulkasnya kini terisi penuh berbagai sayuran matang yang tinggal ia panasakan. Mulai dari telur, daging, sampai bumbu dapur semuanya lengkap ada di kulkas Ara.
Meneliti setiap isi kulkasnya kemudian Ara menemukan sebuah notes bertuliskan, 'Di makan ya! Lain kali kalo bingung mau makan apa makanya ke korsel ato panggil kakak. Gak baik tau makan di luar ayo makan makanan instan. Apalagi yang udah kadaluarsa.'
Ara rasa tanpa tertulis siapa yang menulis notes tersebut Ara tau siapa pelakunya.
Singkat saja, hati Ara rasanya menghangat dan tanpa sadar Ara mengukir senyum tipis sebelum setelah itu dia kembali meneliti notes dari kakaknya itu.
'0xxxxxx'
Menghela nafas, "Makasih kak..." Ujar Ara pelan dengan senyum setipis mungkin.
Jujur saja, walaupun kini Ara sudah dewasa, dia masih sangat membutuhkan kakaknya, apa lagi anggota keluarganya yang lebih tua sudah meninggalkan dia.
Tanpa pikir panjang, Ara pun mengeluarkan beberapa sayur sudah matang kemudian memanaskannya.
Baru saja Ara hampir menyuap suappan terakhir dari porsi besarnya, telinga Ara menangkap suara notifikasi dari ponselnya membuat Ara menghentikan kegiatannya kemudian meletakkan alat makannya dan mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [SEVENTEEN X NCT 2020] ✓
Fanfiction[COMPLETED] SEQUEL PARK FAMILY Penyesalan yang datang terlambat serta penyesalan tanpa arti bercampur menjadi satu di waktu yang sama membuat Ara akhirnya memutuskan agar dirinya dan kakaknya berjalan di jalan mereka masing-masing. Ara memutuskan un...