Selamat membaca
"Emmm Dan. Sorry." Ujar Ara sambil mengembalikan bunga di tangannya ke si pemberi yang tak lain dan tak bukan adalah Daniel.
"Kenapa?" Tanya Daniel mulai bingung.
"Sorry Dan, tadi gua nerima lu cuma karena gua gak mau lu malu di muka umum karena untuk gua sendiri sih sama sekali gak ada niatan ngejalin hubungan baik sama lu, atau lelaki mana pun. Gua udah pw hidup sendiri." Jelas Ara panjang lebar membuat Daniel kesal.
"Kenapa sih Ra lu keras kepala? Hidup sendiri gak seenak itu Ra." Tanya Daniel kesal.
"Itu pilihan gua dan elu-" Jawab Ara sambil menunjuk Daniel, "Elu bukan siapa-siapa yang berhak ngatur Dan." Sambung Ara ikut emosi.
"Thanks buat hari ini. Gua pulang sendiri aja-" Pamit Ara sambil mengambil ancang-ancang untuk keluar dari mobil Daniel.
"Oke sorry." Sela Daniel.
"Ini udah malem, lu pulang sama gua aja." Sambung Daniel kemudian menjalankan mobilnya. Selama di perjalanan menuju ke rumah Ara yang hanya memakan waktu beberapa menit, karena suasana hening membuat perjalanan terasa seperti berjam-jam. Kalau Daniel diam karena mencoba menahan rasa sesak di hati. Sementara Ara diam karena merasa sedari tadi di buntuti.
Sesampainya di rumah, "Thanks buat hari ini. Dan sorry." Tutup Ara.
"Kenapa sorry dah? Enggak apa kali, lagian cinta gak bisa di paksa." Jelas Daniel, "Tapi gua gak apa kan kalo abis ini masih nyimpen perasaan buat lu?" Tanya Daniel.
"Emmmm ya itu sih terserah elu, tapi gua saranin move on aja biar gak patah hati. Jangan pernah berpikir gua berubah pikiran." Jawab Ara.
"Ya udah, gua masuk ya. Lu langsung pulang, jangan kemana-mana." Pamit Ara sekaligus mewanti Daniel.
"Jangan perhatian gitu dong Ra." Ujar Daniel entah bercanda atau memang jujur.
"Serius Dan." Jelas Ara.
"Mungkin seharusnya gua gak kasih tau elu, tapi kemaren itu pelakunya gak cuma Lami, Nancy, Sinb, tapi juga Nayeon sama Jeongyeon. Dan tadi..." Jelas Ara namun ia menggantung kalimatnya, "Gua liat Nayeon-" Sambung Ara namun terputus karena tubuhnya membeku kaget. Daniel menarik tubuhnya dan memeluk hangat tubuhnya. Mendekap tubuh Ara yang lebih kecil dari tubuhnya.
"Lu harus inget di sini masih ada kakak lu dah gua. Jangan pernah nyimpen sesuatu dan berani-berani selidikin semuanya sendiri. Lu gak tau nanti bisa aja mereka singkirin elu karena elu tau sebuah rahasia besar sebelum lu ngungkapin semuanya." Jelas Daniel panjang lebar kemudian diam beberapa saat merasakan detak jantungnya. Daniel sadar diri, setelah di tolak mentah-mentah dia pasti akan mundur ketimbang harus sakit hati. Ini akan menjadi pelukan terakhirnya.
Melepas pelukan, "Sorry gua asal meluk." Ujar Daniel tak enak.
"Anggep aja buat perpisahan." Jawab Ara, "Jadi abis ini elu mundur kan?" Tanya Ara.
"Iya, gua bakal sebisa mungkin mundur." Ujar Daniel.
"Ya udah gua masuk ya." Pamit Ara sambil beranjak turun dari mobil di susul Daniel yang juga turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [SEVENTEEN X NCT 2020] ✓
Fanfiction[COMPLETED] SEQUEL PARK FAMILY Penyesalan yang datang terlambat serta penyesalan tanpa arti bercampur menjadi satu di waktu yang sama membuat Ara akhirnya memutuskan agar dirinya dan kakaknya berjalan di jalan mereka masing-masing. Ara memutuskan un...