10. Menyadari

882 98 7
                                    

Selamat membaca

Satu hari setelah rapat

Terkadang, untuk dapat menilai sesuatu, kita harus melihat kasus tersebut dari berbagai sudut pandang dan juga menjadi netral.

"Yak! Bangun!" Suruh Jeonghan membangunkan seliruh adiknya yang kini sedang tidur di lantai seperti kumpulan ikan pepes.

Ada Renjun yang kini lagi adu bacot sama Haechan karena dia ke gencet. Ada Mingyu yang ngomel sama Jeonghan karena gak di bangunin dari tadi. Ada Doyoung sama Taeyong yang dimana mata keduanya masih terpejam kini saling mendorong satu sama lain dengan kaki. Ada Hoshi yang setengah mati bangunin Woozi yang jiwa magernya lagi berkuasa. Ada Ten yang mengikuti gaya Kun membangunkan adiknya yang lain membuat keduanya jadi adu bacot.

Dalam diam, sebagai anak pertama dari kedua kubu-- Taeil dan Seungcheol merasa rindu dengan momen di mana mereka masih sedekat ini. Rasanya memang benar, terkadang dengan saudara, kita bisa berantem namun setelah berbaikan pasti akan jauh lebih dekat dari sebelumnya.

"Udah cepet turun deh, ampe ada yang belum turun juga pas makanan jadi, bakal gua jemur ntar di genteng kek ikan pepes." Ujar Jeonghan sekaligus mengancam adiknya itu yang tampaknya masih ada yang sedang mengumpulkan kesadarannya.

Dengan pandangan yang masih belum sepenuhnya jelas, Xiaojun bangkit berdiri-- membuat dirinya oleng dan langsung turun kebawah karena harum masakan yang semerbak menyeruak masuk ke hidungnya di ikuti Hendery.

"Nyet, turun yuk." Ajak Dk untuk Joshua. Karena jiwanya belum terkumpul sepenuhnya, Joshua hanya menganggukkan kepalanya dan pasrah saja dirinya di tarik DK untuk berdiri.

"Tarooooo. Ro... Bangun. Kalo gak bangun bakal di jemur kek ikan pepes ama paduka." Geba Sungchan membuat Shotaro yang sudah setengah sadar langsung terduduk.

Berdeham, "Iya... Bentar." Jawab Shotaro sambil mengumpulkan kesadarannya.

Menarik tangan Shotaro, "Lu makan apa sih Ro, berat banget anjing." Tanya Sungchan sambil sekuat tenaga memaksa tubuh Shotaro berdiri.

Terkekeh dengan suara serak-- khas bangun tidur, "Coba aja kalo bisa diriin gua. Gak liat apa otot gua sebanyak apa." Sombong Shotaro sambil nahan tubuhnya membuat Sungchan langsung lepasin tangan dia membuat Shotaro ngegeledak.

Ngakak, "Bangsad pagi gua rusuh asw." Ngakak Dino sambil memegangi perutnya yang mukau kesakitan karena terlaku banyk tertawa.

"Gak apa Din, ketawa aja. Itung-itung ngelatih otot perut lu yang gak kotak kek gua." Ejek Wonwoo membuat tawa Dino di ganti tawa kakaknya yang lain. Dia kembali melupakan kenyataannya dia itu maknae yang teranak tirikan. Iya, Dino itu itungannya masih maknae bareng Jisung, Yangyang, sama Ara yang udah pasti.

Ketawa ngakak, "Bhaks. Muka apa itu anjir." Komen Mark ngakak sambil menertawakan bare face Haechan.

Melempar topinya, "Gak sadar diri lu bangsad." Jawab Haechan emosi.

Melihat Renjun tidur lagi, dengan iseng, "Muach. Beb, bangun yuk." Iseng Jaemin membuat Renjun yang belum sepenuhnya tidur langsung melotot sementara Mark, Chenle dan yang lain menonton keributan yang sebentar lagi pasti terjadi akibat kejailan seorang Jaemin.

"Wadidaw. Gak marah lu di gituin Jun?" Kompor Haechan.

Saat Jaemin kembali iseng dengan mau memeluk dia, dengan sugap Renjun langsung mendorong jauh-jauh tubuh Jaemin dengan kakinya sampai mempet tembok.

Regret [SEVENTEEN X NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang