"Ayah" Ucap Ariene menghentikan langkah ayahnya yang tengah menuju ke ruang kerjanya
"Ada apa, Ariene?" Tanya William
"Hari ini, saya izin pergi ke kediaman Artur, ayah" Ucap Ariene
"Kau mau menemui Lucas?" Tanya William
"Iya ayah, ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengannya" Ucap Ariene
"Baiklah, ayah mengizinkannya" Ucap William
"Terima kasih, ayah" Ucap Ariene
Setelah itu, William kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke ruang kerjanya
Sementara itu, Ariene memutuskan untuk kembali ke kamarnya
*****
"Kau tidak perlu ikut masuk dan tunggulah aku di kereta kuda saja ya, Ayla" Ucap Ariene
"Tapi Nona, setelah tahu Nona akan datang menemui Tuan muda Artur, Tuan muda Kenneth meminta saya untuk jangan meninggalkan kalian berdua saja" Ucap Ayla
"Kau tenang saja Ayla, Lucas tidak segila Pangeran kedua" Ucap Ariene
"Yang Anda katakan benar sih tapi... "
"Tidak apa-apa Ayla, jika dia berani macam-macam, aku akan mengadu ke kakak kedua" Ucap Ariene memotong ucapan Ayla
"Baik, Nona" Ucap Ayla
Setelah itu, Ariene berjalan sendiri dari kereta kuda menuju kediaman keluarga Artur
"Selamat datang, Nona Amalthea" Ucap Mielle, kepala pengurus rumah tangga keluarga Artur
Terlihat nafasnya tidak beraturan, sepertinya begitu melihat kereta kuda keluarga Amalthea masuk kedalam halaman kediaman Artur, dia keluar dengan terburu-buru untuk menyambutnya
"Ya, apakah Tuan muda Artur ada?" Ucap Ariene
"Ada Nona, sudah lama anda tidak datang ke sini, sepertinya Tuan muda sangat merindukan anda" Ucap Mielle
"Begitukah?" Tanya Ariene
"Tentu saja Nona, silahkan anda tunggu di ruang tamu, saya akan menyampaikan kedatangan anda kepada Tuan muda" Ucap Mielle
"Baiklah" Ucap Ariene, dia kemudian duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu kediaman Artur
Sama seperti saat berada di kediaman Verigga, para pelayan keluarga Artur juga mulai menghidangkan teh dan camilan pendamping untuk Ariene
"Kami permisi dulu, Nona" Ucap salah satu pelayan keluarga Artur
"Ya" Ucap Ariene singkat
Setelah itu, para pelayan pun keluar dari ruang tamu
Sementara itu, dibalik sikap tenang Ariene, dia tengah mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan Lucas, meskipun dia sendiri yang berkata bahwa Lucas tidak segila Pangeran kedua tapi tetap saja sifat Lucas jauh berbeda dengan Izana yang notabenenya tenang
Saat tengah menikmati secangkir teh, tiba-tiba pintu ruang tamu terbuka dengan keras menampilkan sosok laki-laki yang sangat tampan dengan rambut berwarna abu-abu yang dibiarkan acak-acakan
Ariene menatap laki-laki itu dengan tatapan tenang dan dia meletakkan kembali cangkir tehnya ke meja
"Ada apa?" Tanya Lucas to the point, tanpa ada basa-basi terlebih dahulu
"Duduklah, ada sesuatu yang harus ku bicarakan denganmu, Tuan muda Artur" Ucap Ariene
"Sudah ku bilang berkali-kali jika aku tidak suka dengan panggilan itu, kapan kau akan belajar menyebutkan namaku? Selain itu, ini kan rumahku kenapa malah kau yang menyuruhku untuk duduk?" Ucap Lucas
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Antagonis
Fantasyhidup seorang gadis biasa bernama Marianne berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian menghampirinya. saat terbangun setelah mengalami kecelakaan maut, dia menjadi tokoh antagonis dari salah satu novel yang dia baca, Ariene Luna Amalthe...