"Aku lelah, sepertinya aku akan tidur cepat malam ini" Ucap Ariene yang sedang berbaring diranjangnya, dia sudah memakai gaun tidur berwarna putih
Sekarang, dia menatap langit-langit kamarnya, dia teringat kejadian di pesta ulang tahun yang seharusnya berjalan sesuai novel
Di novel, Brienna yang datang ke pesta ulang tahun Putra Mahkota berkeliling sendiri karena tidak mengenal siapapun, sementara ayah dan kakaknya sedang membicarakan bisnis dan Brienna yang tidak familiar dengan acara pesta, merasa kebingungan dan disaat itu, dia bertemu dengan Nine yang langsung jatuh cinta pada Brienna dan Nine pun dengan senang hati memandu Brienna berkeliling
Karena kecantikan dan kelembutannya, dia menyita perhatian semua orang yang hadir, tak terkecuali Izana, Lucas, Thomas dan Zean
Itulah awal mula kelima tokoh utama laki-laki jatuh cinta pada Brienna
Seharusnya kejadiannya seperti itu, tapi kenyataannya, Brienna justru berkeliling bersama Crisanta, sedangkan kelima tokoh utama laki-laki tetap mengikuti kemanapun Ariene pergi seakan mereka tidak tertarik sedikitpun pada Brienna
Dengan hanya memikirkan isi novel yang telah dia hancurkan, membuat Ariene semakin merasa lelah dan akhirnya dia pun tertidur dengan nyenyak
*****
"Huft.. Lagi-lagi tempat yang aneh, pasti sekarang aku sedang bermimpi yang berkaitan dengan Ariene dan pasti aku menjadi bayangan lagi sekarang" Ucap Ariene sambil menatap sekeliling
"Setelah dilihat-lihat, tempat ini seperti tidak asing" Lanjutnya
Saat Ariene masih berusaha mengingat tempatnya saat ini, dua orang berjalan tepat dihadapannya
"Izana dan kakak pertama" Ucap Ariene, matanya terus mengamati kemana mereka berjalan
"Eh rambutku berwarna hitam? Apa aku kembali menjadi Marianne?" Tanya Marianne bingung sambil mengenggam rambutnya sendiri
"Ya sudahlah, sudah lama juga aku tidak hidup sebagai diriku sendiri" Ucap Marianne, setelah itu dia pun kembali mengamati Izana dan Kenneth
"Untuk masalah pajak sepertinya tidak bisa kau selesaikan sendiri Ken, kau harus meminta bantuan dari pihak Istana" Ucap Izana
"Kau benar, Negara Azalzea benar-benar menyebalkan, padahal mereka yang membutuhkan barang-barang itu tapi mereka mematok pajak yang besar tapi jika dibatalkan, kami akan mengalami kerugian meskipun tidak terlalu besar" Ucap Kenneth
"Ah sekarang aku ingat, ini adalah taman yang terlihat dari balkon kamar Ariene" Ucap Marianne sambil melihat sekeliling, dia tidak tertarik pada hal yang sedang dibahas oleh Izana dan Kenneth oleh karena itu dia tidak mendengarkan obrolan Izana dan Kenneth dan dia memilih untuk mengingat-ingat tempat yang tampak familiar ini saja
Izana tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Kenneth juga menghentikan langkahnya
"Kenapa berhenti?" Tanya Kenneth bingung
Mendengar pertanyaan dari Kenneth, Marianne pun kembali memperhatikan mereka berdua
"Dia.. Sedang apa?" Ucap Izana yang justru balik bertanya pada Kenneth sambil menatap kearah atas
Kenneth mengikuti arah pandang Izana, Marianne juga ikut-ikutan menatap kearah atas, tepatnya kearah balkon kamar Ariene
Dibalkon itu, terlihat sosok perempuan dengan rambut panjang berwarna perak sedang berdiri dibalkon sambil memegang pagar pembatas
"Sedang apa Ariene disana?" Tanya Marianne setelah melihat sosok Ariene asli yang hanya diam berdiri dibalkon
"Entahlah, tiba-tiba dia berubah menjadi pendiam meskipun selama ini dia selalu bersikap tenang tapi diamnya sekarang cukup aneh menurutku dan akhir-akhir ini dia sering berdiri diam disana, aku benar-benar mengkhawatirkannya saat melihatnya seperti ini" Ucap Kenneth menjawab pertanyaan Izana dan dia tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Ariene
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Antagonis
Fantasyhidup seorang gadis biasa bernama Marianne berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian menghampirinya. saat terbangun setelah mengalami kecelakaan maut, dia menjadi tokoh antagonis dari salah satu novel yang dia baca, Ariene Luna Amalthe...