"Tidak boleh, Ariene" Ucap William dengan nada dingin
"Tapi ayah, aku harus mempersiapkan beberapa hal untuk menghadiri pesta teh Tuan Putri" Ucap Ariene
"Pergi ke Istana juga dilarang, karena kau bisa bertemu dengan Pangeran kedua disana" Ucap Kenneth
"Aku sudah mengirimkan surat kepada Putri Crisanta dan mengatakan jika aku akan hadir, tidak mungkin aku mengirim surat lagi untuk membatalkannya kan, kak?" Ucap Ariene
William dan Kenneth menghela nafas mereka setelah mendengar ucapan Ariene sementara itu, meskipun hanya diam saja tampaknya Jay juga tidak setuju jika Ariene akan pergi keluar dari kediaman terbukti dengan tatapan tajam yang dia berikan pada Ariene
"Baiklah, kau boleh pergi ke butik dan tempat yang lain untuk mempersiapkan hal-hal yang kau butuhkan untuk menghadiri pesta teh Putri Crisanta dengan syarat kau harus pergi bersama dengan kakak-kakakmu, lalu saat kau pergi ke Istana kau harus dikawal minimal oleh dua orang ksatria keluarga Amalthea" Ucap William
"Aku setuju pergi dengan kakak-kakak tapi ayah, apa tidak berlebihan dengan membawa Ksatria ke Istana Tuan Putri? Istana Tuan Putri kan dijaga langsung oleh pasukan militer dibawah komando Putra Mahkota jadi tidak mungkin Pangeran kedua mengacau di pesta teh itu, ayah" Ucap Ariene
"Pilihanmu hanya ada dua Ariene, dikawal oleh Ksatria keluarga Amalthea atau ayah tidak mengizinkanmu pergi ke pesta teh itu" Ucap William
Ariene menghembuskan nafasnya panjang setelah mendengar ucapan William, dia tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya
"Baik, ayah" Ucap Ariene pasrah
Setelah itu, tidak ada lagi percakapan diantara mereka berempat, mereka fokus dengan makanan mereka masing-masing
*****
"Kita harus kemana dulu, Nona?" Tanya Ayla
Saat ini, Ariene, Ayla serta Kenneth dan Jay tengah berjalan-jalan disekitar pertokoan
Ariene harus mempersiapkan gaun dan aksesoris untuk mempersiapkan diri ke pesta teh Putri Crisanta
"Kita ke butik dulu" Ucap Ariene
"Baik, Nona" Ucap Ayla
Sementara itu, Kenneth dan Jay hanya diam saja, mereka berdua berjalan dibelakang Ariene dan Ayla dengan tetap bersikap waspada, mereka mengawasi keadaan yang ada disekitar mereka
Mereka berempat berjalan menuju butik kristal, butik terbesar di wilayah Amalthea
Setelah masuk kedalam butik, kedatangan mereka langsung disambut oleh sang pemilik butik yang merupakan desainer hebat di wilayah Amalthea
"Selamat datang Nona Amalthea, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Sharena, pemilik butik kristal
"Aku ingin mencari gaun dan aksesoris, apa ada rekomendasi?" Ucap Ariene
"Tolong ikuti saya, Nona" Ucap Sharena setelah berpikir beberapa saat
Ariene membalasnya hanya dengan anggukan kepala saja
Setelah itu, mereka berempat mengikuti Sharena ke sebuah ruangan
Setelah mempersilahkan Ariene, Ayla, Jay dan Kenneth untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu, Sharena pun keluar dari ruangan
"Ariene" Ucap Jay yang membuat fokus Ariene beralih kepadanya
"Iya kak" Ucap Ariene
"Kau benar-benar ingin datang ke pesta teh itu? Kau tidak mau berubah pikiran saja?" Tanya Jay
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Antagonis
Fantasíahidup seorang gadis biasa bernama Marianne berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian menghampirinya. saat terbangun setelah mengalami kecelakaan maut, dia menjadi tokoh antagonis dari salah satu novel yang dia baca, Ariene Luna Amalthe...