"Ini panah anda, Nona" Ucap Ayla sambil menyerahkan beberapa anak panah dan busur panah kepada Ariene
"Terima kasih, Ayla" Ucap Ariene sambil menerima anak panah dan busur panah diberikan oleh Ayla
"Apa anda mau saya temani berburu, Nona?" Tanya Ayla
"Tidak perlu, kau kembalilah ke tempat peristirahatan saja, Ayla" Ucap Ariene
Selama tiga hari acara berburu, para bangsawan yang mengikuti acara perburuan tidak diperkenankan untuk kembali ke kediamannya masing-masing dan mereka harus menetap di tempat peristirahatan yang sudah disediakan oleh pihak istana yang berada di sekitar area perburuan
"Baik Nona, kalau begitu, saya permisi dulu, berhati-hatilah saat berburu, Nona" Ucap Ayla
"Ya, Ayla" Ucap Ariene
Setelah itu, mereka berdua pergi ke arah yang berlawanan
Ariene mengeratkan genggamannya pada busur panah yang dia genggam saat memasuki area perburuan
Seperti yang dikatakan William, area perburuan tampak seperti hutan asli, beberapa pohon diikat dengan tali berwarna hijau untuk menandakan area binatang kecil sedangkan wilayah hewan buas ditandai dengan tali berwarna merah
Setelah beberapa saat berjalan, Ariene melihat seekor kelinci yang berada dibalik semak-semak
Melihat hal itu, secara perlahan-lahan, Ariene mengambil sebuah anak panah dan tanpa menimbulkan suara sedikitpun, dia mulai membidik kelinci itu
Ariene pun melesatkan anak panahnya setelah merasa bidikannya telah sesuai
Tapi sayangnya anak panahnya meleset beberapa centimeter dari kelinci dan menancap di tanah, hal itu mengagetkan kelinci dan sesaat setelah itu, kelinci itu pun segera melompat menjauh dengan kecepatan tinggi
"Sial" Umpat Ariene, dia pun berlari mengejar kelinci itu
Karena terlalu fokus pada kelinci, Ariene tidak melihat seseorang dengan tubuh tegap yang berdiri di depannya, alhasil Ariene menabrak seseorang itu dan karena tubuh Ariene yang lebih kecil membuatnya terpental ke belakang, jika seseorang yang dia tabrak tidak menahan tubuhnya, pasti Ariene sudah terjatuh sekarang
"Hampir saja kau terjatuh" Ucap seseorang itu yang sampai saat ini masih menahan tubuh Ariene
Ariene mencium aroma mint yang bercampur dengan citrus dan samar-samar dia juga mencium aroma anggur, selain itu, dia melihat liontin berbentuk pisau belati kecil yang familiar untuknya
Ariene menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa seseorang yang sampai sekarang masih memeluk bagian pinggangnya dengan satu tangan
"Ah maafkan saya Yang Mulia, saya berlari tanpa melihat ke depan sehingga saya menabrak anda" Ucap Ariene sambil memundurkan tubuhnya ke belakang hingga membuat tangan Cyrilo terlepas dari pinggangnya dan memperlebar jarak diantara mereka
"Tidak apa-apa, itu bukan masalah besar" Ucap Cyrilo
"Tapi, apa yang sedang kamu kejar, Ariene? Kamu bahkan tidak sadar hampir masuk ke area binatang buas" Lanjutnya
"Tadi saya sedang mengejar kelinci, Yang Mulia" Ucap Ariene
"Lain kali berhati-hatilah, kau bisa dalam bahaya jika hal ini terjadi lagi" Ucap Cyrilo
"Baik, Yang Mulia, saya akan lebih berhati-hati kedepannya, sekali lagi tolong maafkan kesalahan saya dan terima kasih telah menolong saya, saya permisi dulu, Yang Mulia" Ucap Ariene sambil membungkukkan badannya sesaat dan berbalik untuk berjalan kembali ke area binatang kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Antagonis
Fantasyhidup seorang gadis biasa bernama Marianne berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian menghampirinya. saat terbangun setelah mengalami kecelakaan maut, dia menjadi tokoh antagonis dari salah satu novel yang dia baca, Ariene Luna Amalthe...