Delapan Belas

3.6K 492 37
                                    

"Anda sangat cocok dengan gaun itu, Nona" Ucap Ayla bersemangat sambil melihat gaun Ariene yang berwarna hitam dengan hiasan sulaman bunga mawar merah

"Ya, kemampuan Nona Sharena memang hebat" Ucap Ariene

"Benar Nona, oh iya Nona, bagaimana jika malam ini anda menggunakan parfum yang beraroma vanilla" Ucap Ayla

"Boleh, bawakan juga hadiah untuk Putra Mahkota" Ucap Ariene

"Baik, Nona" Ucap Ayla

Setelah itu, Ayla pergi meninggalkan Ariene sendiri yang tengah duduk di meja riasnya

Gaun berwarna hitam membuat kulit putih dan rambut berwarna perak Ariene menjadi lebih menonjol selain itu, rambutnya yang disanggul memperlihatkan lehernya yang jenjang dengan anak rambut yang dibiarkan membingkai wajah cantiknya membuat penampilan Ariene terlihat sangat mempesona

"Mau dipikirkan seperti apapun, Ariene memang cantik, wajahnya seperti tidak nyata, jika dia hidup diduniaku yang dulu, pasti dia akan menjadi orang yang paling terkenal karena kecantikannya" Ucap Ariene, dia menyentuh cermin yang menampilkan wajahnya

"Apa aku harus hidup dengan wajah ini selamanya? Tapi bagaimana nasib Ariene saat aku merasuki tubuhnya ini?" Tanya Ariene

'Selain itu, ada satu hal yang benar-benar mengganggu pikiranku' ucap Ariene dalam benaknya

"Ariene, apa kau benar-benar tokoh antagonis? Apa kau benar-benar arogan?" Ucapnya sambil memandang dalam pada cermin yang menampilkan pantulan wajahnya itu, dia seakan sedang berhadapan langsung dengan Ariene asli

"Dalam novel kau memang dideskripsikan sebagai tokoh antagonis yang arogan tapi itu hanya sebatas deskripsi saja karena menurutku, kau hanya bersikap terlalu tenang, hampir tidak pernah berekspresi, jarang berbicara, hanya diam saja saat orang-orang berkata buruk didepanmu tapi bodohnya, saat membaca novel itu, aku percaya jika kau arogan hanya karena deskripsi yang ditulis oleh penulisnya padahal kau tidak pernah bersikap arogan sama sekali " Ucap Ariene yang semakin dalam menatap cermin

"Jika perkiraanku benar, berarti kau hanya korban yang mati tanpa melakukan dosa apapun" Ucap Ariene

Setelah mengatakan hal itu, dia hanya berdiam diri saja

"Ini parfum dan hadiah untuk Putra Mahkota, Nona" Ucap Ayla, dia datang beberapa saat setelah Ariene selesai mengatakan kalimat terakhirnya

"Letakkan disini hadiahnya Ayla dan tolong bantu aku untuk memakai parfumnya" Ucap Ariene

"Baik, Nona" Ucap Ayla sambil meletakkan dua kotak berwarna merah dihadapan Ariene, kedua kotak itu adalah kotak yang biasanya digunakan untuk menyimpan perhiasan

Saat Ayla sedang memakaikan parfum pada Ariene, Ariene membuka salah satu kotak yang isinya sebuah botol yang simpel, meskipun simpel orang-orang yang melihatnya akan tahu jika botol itu terbuat dari permata dan tentu saja mudah sekali pecah oleh karena itu, botol itu disimpan dikotak perhiasan

Ariene kemudian membuka tutup botolnya, aroma mint dan citrus langsung memenuhi indra penciumannya dan beberapa saat setelah itu, samar-samar tercium aroma buah anggur

Kemudian, Ariene kembali menutup botol parfum itu dan tersenyum puas

'Kemampuan pemilik toko parfum itu memang bagus' ucap Ariene dalam benaknya

"Seluruh persiapan anda sudah selesai, Nona" Ucap Ayla

"Kalau begitu, ayo kita turun ke bawah, aku yakin jika ayah dan kakak-kakak pasti sudah menunggu, bawa hadiah itu, Ayla" Ucap Ariene

"Baik, Nona" Ucap Ayla yang kemudian mengambil kedua hadiah itu dan setelahnya, dia mengikuti Ariene keluar dari ruangan yang digunakan khusus untuk berdandan oleh Ariene

Menjadi Tokoh AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang