Setelah terbangun dari mimpi panjangnya, Marianne kembali berubah menjadi Ariene
Seperti biasa, setelah bermimpi tentang Ariene asli, Ariene pasti selalu terbangun pagi-pagi buta
Dia masih memikirkan tentang mimpinya saat Ayla datang
"Anda bangun pagi sekali, Nona" Ucap Ayla sambil membuka tirai dan jendela di kamar Ariene, angin segar langsung masuk memenuhi kamar Ariene
"Aku terbangun setelah menyelesaikan mimpiku, Ayla" Ucap Ariene, dia saat ini masih duduk di atas ranjangnya
"Apakah itu mimpi indah atau mimpi buruk?" Tanya Ayla
"Mimpi itu tidak bisa dikatakan sebagai mimpi indah tapi tidak bisa dikatakan sebagai mimpi buruk juga" Ucap Ariene
"Berarti itu bukan mimpi yang menyenangkan ya, Nona?" Tanya Ayla
"Benar" Ucap Ariene
"Nah kalau begitu, lebih baik anda jangan memikirkan mimpi itu lagi" Ucap Ayla
"Saya akan membawakan air cuci muka untuk anda, Nona" Lanjutnya
"Ya" Ucap Ariene
Setelah itu, Ayla pun beranjak meninggalkan Ariene yang masih duduk diatas ranjang dengan menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang
*****
"Kita mendapatkan surat dari istana" Ucap William yang membuat kegiatan makan Ariene, Kenneth serta Jay berhenti
"Surat apa, ayah?" Tanya Kenneth sambil meletakkan sendok serta garpu yang dia pegang ke piring
"Satu minggu lagi akan ada acara berburu" Ucap William
"Acara berburu? Bukankah biasanya acara itu diadakan di pertengahan musim gugur? Ini bahkan masih musim panas" Ucap Jay
"Kau benar, Jay, entah hal apa yang membuat pihak istana mempercepat acara ini" Ucap William
Ariene hanya diam saja mendengar obrolan ayah dan kedua kakaknya, dia sedang berpikir tentang acara berburu itu
Jika kehidupan yang dia jalani saat ini berjalan sesuai dengan novel yang dia baca, acara berburu itu juga diadakan di penghujung musim panas seperti kali ini dan acara ini adalah awal dari kelima tokoh utama laki-laki memperebutkan Brienna yang merupakan tokoh utama perempuan
Mereka berusaha mengumpulkan hewan buruan sebanyak-banyaknya untuk diserahkan pada Brienna dan hal itu menjadikan Brienna sebagai ratu acara perburuan
Tapi acara perburuan ini juga merupakan awal dari penderitaan Brienna karena kelima tokoh utama laki-laki menyerahkan seluruh hewan perburuan mereka pada Brienna menyebabkan Ariene cemburu dan setelah itu, Ariene selalu berupaya mengganggu Brienna untuk meluapkan kekesalannya
'Tapi yang mengherankan, kenapa sepanjang acara berburu tidak ada Ariene? Dia hanya muncul pada awal acara sebelum kegiatan berburu dimulai dan diakhir acara penghitungan hasil perburuan saja, apa yang terjadi padanya?' ucap Ariene dalam benaknya
"Ariene, kenapa kau sering sekali melamun akhir-akhir ini?" Tanya William tiba-tiba yang membuat Ariene menghilangkan pikirannya tentang acara berburu yang ada di novel
"Ah, maaf ayah, akhir-akhir ini ada banyak hal yang mengganggu pikiranku" Ucap Ariene
"Kali ini, apa yang kau pikirkan, Ariene?" Tanya Kenneth
Mendengar pertanyaan Kenneth, Ariene berpikir cepat untuk mencari jawaban yang sesuai karena dia tidak mungkin menjawab dengan jujur apa yang sedang dia pikirkan tadi
"Aku hanya sedang berpikir sepertinya bagus jika aku bisa menangkap kelinci sendiri di acara perburuan kali ini" Ucap Ariene
"Apa maksudmu kau ingin ikut berburu?" Tanya Jay
"Benar Kak, oleh karena itu, tolong beri aku panah, ayah" Ucap Ariene sambil memandang William dengan tatapan penuh harap
Biasanya para Nona dan Nyonya bangsawan tidak akan ikut berburu, mereka biasanya membuat acara sendiri seperti mengadakan pesta teh atau sejenisnya dan Ariene berpikir sepertinya bagus jika dia ikut berburu karena dia pasti akan merasa bosan jika dia harus mengikuti pesta teh selama tiga hari berturut-turut
"Tidak Ariene, panah atau senjata yang lainnya adalah hal yang berbahaya, kau tidak boleh menyentuhnya" Ucap William
"Tapi ayah, aku tidak mau menghabiskan tiga hari acara berburu hanya dengan duduk dan minum teh saja, itu pasti akan membosankan" Ucap Ariene
"Kenapa kau sejak dulu tidak menyukai pesta atau pesta teh, Ariene? Padahal itu adalah kegiatan rutin para Nona bangsawan" Ucap Kenneth
"Aku hanya merasa acara itu membosankan, kak" Ucap Ariene
"Pokoknya apapun itu, kau tidak boleh ikut berburu Ariene, selain senjata yang berbahaya untukmu, tempat yang digunakan untuk berburu juga seperti hutan asli, bisa saja nanti kau tersesat ke tempat perburuan hewan buas" Ucap William
"Tapi aku benar-benar ingin ikut berburu, ayah" Ucap Ariene
"Aku berjanji akan langsung berhenti berburu jika sudah menangkap satu kelinci" Ucap Ariene
"Kakak bisa menangkapkan 10 kelinci hidup-hidup untukmu, Ariene" Ucap Jay
"Tapi pasti rasanya berbeda dengan kelinci yang aku tangkap sendiri, kak" Ucap Ariene
William menghela nafasnya panjang, terkadang dia merasa Ariene terlalu keras kepala dan tidak akan ada yang bisa menghentikannya jika dia sedang keras kepala seperti saat ini
"Baiklah, ayah akan mempersiapkan panah untukmu tapi janji ya, hanya satu kelinci dan jika kau merasa berburu terlalu sulit meskipun kau belum mendapatkan kelinci, kau sudah harus berhenti" Ucap William
Sebuah senyuman terbit di wajah cantik Ariene saat mendengar ucapan William
"Baik ayah, aku berjanji" Ucap Ariene
"Sudah sekarang kita lanjutkan sarapan" Ucap William
"Baik, ayah" Ucap Kenneth, Jay dan Ariene bersamaan
*****
"Nona, saya dengar sebentar lagi akan ada acara berburu, apa itu benar?" Ucap Ayla
"Benar, Ayla" Ucap Ariene yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku di salah satu kursi yang ada di kamarnya, dia menjawab pertanyaan Ayla tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dia baca
"Kenapa acara itu digelar sekarang? Bukankah biasanya acara berburu itu digelar pertengahan musim gugur?" Tanya Ayla
"Benar, entah apa yang menyebabkan pihak istana memutuskan untuk memajukan acara itu" Ucap Ariene
"Oh begitu Nona, kira-kira kenapa ya?" Ucap Ayla
"Entahlah Ayla, pemikiran pihak istana terkadang memang tidak bisa ditebak" Ucap Ariene
"Ah Ayla, tolong persiapkan pakaian berkudaku untuk acara itu" Lanjutnya
"Pakaian berkuda? Apa anda ingin naik kuda ke acara berburu?" Tanya Ayla
"Benar Ayla, aku ingin membawa si putih ke acara berburu" Ucap Ariene
Si putih adalah kuda kesayangan Ariene asli, di novel diceritakan jika si putih adalah kuda yang didapatkan Ariene ditempat pacuan kuda yang tidak merawat dengan baik kuda-kuda yang mereka miliki bahkan kuda-kuda disana juga seringkali mendapat siksaan dan setelah dibeli dengan harga mahal oleh Ariene asli, si putih kemudian dirawat dengan penuh perhatian oleh Ariene
Dan seakan ingin membalas budi pada Ariene, kuda itu melindungi Ariene sebelum Ariene mati ditangan Izana, tapi sayangnya kuda yang sepenuhnya berwarna putih itu juga mati ditangan Zean
'Kuda yang malang' pikir Ariene dalam benaknya
"Baik Nona, saya akan mempersiapkan pakaian berkuda itu, apa ada hal lain yang harus saya siapkan juga?" Ucap Ayla
"Untuk saat ini hanya itu saja Ayla, aku belum memikirkan hal apa saja yang aku perlukan untuk acara berburu" Ucap Ariene
"Baik, Nona" Ucap Ayla
Setelah itu, tidak ada lagi pembicaraan antara Ariene dan Ayla, Ariene sibuk membaca buku sementara Ayla tengah merangkai bunga-bunga krisan di sebuah vas bunga
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Antagonis
Fantasyhidup seorang gadis biasa bernama Marianne berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian menghampirinya. saat terbangun setelah mengalami kecelakaan maut, dia menjadi tokoh antagonis dari salah satu novel yang dia baca, Ariene Luna Amalthe...