18. Dihukum

2.1K 85 4
                                    


Hai semuanya, maaf ya aku baru bisa update. Aku udah mulai sekolah secara piring dan kalian tau lah aku sibuk banget akhir-akhir ini. Tugas sekolah banyak banget dan aku jadi gak bisa update cepat. Maaf banget yaa para readers ku tersayang.
Dan ini adalah waktu nya aku update mumpun besok libur sekolah😁

So, seperti biasa jangan lupa vote, komen, follow akun WP aku dan jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian😊🙏

Happy reading ❤️

*****

Hari Senin adalah hari yang begitu membosankan bagi seluruh siswa-siswi di seluruh sekolah. Bagaimana tidak bosan, mereka harus berpanas-panasan di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera setiap hari senin pagi. Belum lagi pidato dari kepala sekolah maupun guru yang menjadi pembina upacara yang isi nya hanya itu-itu saja. Seperti menjaga kebersihan lingkungan sekolah, jangan membuang sampah sembarangan, memakai atribut sekolah yang lengkap, tidak membolos sekolah dan lain sebagainya.

Sama hal nya dengan Tizen dkk yang kini sudah berbaris di barisan kelas pacar mereka masing-masing. Harusnya berbaris di kelas mereka bukan? Mereka sungguh senang karena Moza dkk telah pulang kembali ke Indonesia, membuat rasa rindu dan galau mereka hilang seketika.

"Kalian kenapa baris disini sih? Baris dibarisan kelas kalian sana" ucap Veli dengan nada jengkel. Gadis itu sungguh sebal dengan Zidan yang sedari tadi terus menempelkan kepalanya di bahunya. Kata Zidan dia kangen nyender di bahu Veli😅

"Heh kulkas lu ngapain sih nyender di bahu gue muluk! Baris yang benar Dan!" sungguh Veli sangat kesal sekarang.

"Ngomong lo-gue lagi, aku hukum kamu" ucap Zidan.

"Bodoamat njir, mau lo hukum kek kagak perduli gue" ucap Veli dan tentu saja ucapannya membuat Zidan menatap gadisnya tajam.

"Aku serius bakal hukum kamu Vel. Kalau kamu ngomong kayak gitu aku gak akan segan-segan buat hukum kamu. Kamu tau kan hukuman aku seperti apa?" tanya Zidan seraya tersenyum miring.

Mampus dah gue, Hua mama Veli ndak mau dihukum pacar huaa. Batin Veli menjerit.

"Ishh! Aku kan cuma bercanda sih! Tau ah! Aku kesel sama kamu, sana jauh-jauh!" ketus Veli. Gadis itu dalam mode ngambek sekarang dan itu membuat Zidan panik.

Salah ngomong nih gue, Veli ngambek kan! Bunda Zidan harus gimana inih. Batin Zidan.

"Sayang, jangan ngambek dong" bujuk Zidan namun tetap tidak digubris oleh Veli.

"Harus nya aku yang marah bukan kamu" ucap Zidan yang tanpa sadar ucapannya itu membuat Veli semakin kesal.

"Ohh kamu mau marah sama aku? Iya? Yaudah marah aja sana! Gak usah temuin aku lagi!" ucap Veli ngegas yang membuat Zidan terlonjak kaget.

Fathur yang melihat pertengkaran kecil antara Zidan dan Veli tertawa ngakak.
Begitu pula dengan sahabat-sahabatnya yang lain.

"Hahaha! Ngakak hahaha! Mampus lo Dan, tuan putri lo ngambek" ledek Fathur dan mendapat tatapan tajam dari Zidan.

"Yang, jangan ngambek atuh. Aku gak ngehukum kamu sayang ku. Aku cuma bercanda" ucap Zidan.

TIZEN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang