21. Tizen baper

2.1K 89 3
                                    


Tekan vote, KOMEN dan share cerita ini 😊



*****


Seorang gadis cantik yang tadinya sedang tidur karena mengantuk kini harus bangun kembali. Ia menggerutu kesal karena seseorang telah mengganggu tidur cantik nya. Sungguh ia masih mengantuk tapi akibat ulah sang pacar yang sayang nya sangat tampan dan seseorang yang begitu ia cintai, kini ia harus rela terbangun dari tidur cantik nya.

Sungguh ia sangat sebal kepada pacarnya itu. Tengah malam begini malah bertamu. Tidak tau kah jika ia membutuhkan istirahat karena habis marathon drakor kesukaanya.

"Huh! Dasar cowok kagak tau diri! Cewek nya lagi tidur malah di telepon terus disuruh bangun lagi. Segala mau bertamu pula. Kagak tau apa gue tuh masih ngantuk huhuhu" ucap gadis itu yang tak lain adalah Moza.

Drrt drrt drrt!

Handphone miliknya yang berlogo apel setengah digigit itu berbunyi. Dengan malas ia mengangkat telefon dari orang yang sudah membuat ia kesal.

"Ha--"

"Aku didepan kamar kamu sayang. Bukain pintu nya dong, kamu mau aku di depak sama bang Leon?" ucap orang itu yang tak lain adalah Tizen.

"Alhamdulillah kalau kamu didepak sama bang Leon" kekeh Moza.

"Astaghfirullah, kamu ini sama suami berdosa banget"

"Heh! Suami mbah mu. Masih sekolah udah bersuami aja gue"

"Yaudah dong, kan aku suami kamu. Nanti aku bakal imamin kamu dan anak-anak kita nanti sayang ku" ucap Tizen yang membuat pipi Moza memerah.

Huaaa Tizen! Gue baper anjir!. Batin Moza.

"Cieee baper ya" kekeh Tizen ditelefon.

"Ih apasih, enggak kok. Kata siapa aku baper" elak Moza.

"Kata hati kamu lah. Kan hati kamu dan aku itu telah terikat dengan kuat hingga tidak ada satupun yang bisa memutuskan tali itu" ucap Tizen yang semakin membuat Moza salting.

"Mau meninggoy gue huaa" ucap Moza.

"Astaghfirullah sayang, kok kamu ngomong gitu sih? Aku gak suka ya kamu ngomong kayak gitu"

"Kenapa gak suka?" tanya Moza.

"Ya iyalah aku gak suka, orang aku sukanya kamu. Udah ya mending kamu buka pintu kamar kamu karena aku punya hadiah buat kamu"

"Hadiah? Hadiah paan? Aku belum ultah loh Zen. Terus hari jadian kita juga masih lama. Lah terus kamu ngasih aku hadiah dalam rangka apa?" tanya Moza bingung.

"Ya Allah Moza ku sayang ku cinta ku. Sekarang kamu buka pintu kamar kamu ya. Aku udah lumutan nungguin kamu buat buka pintu" ucap Tizen yang kini sedang duduk di depan pintu kamar Moza.

Clekkk

Pintu kamar Moza pun terbuka dan menampilkan Tizen yang sedang duduk  dilantai seperti seorang anak kecil yang menunggu ibunya. Moza mengeryitkan dahinya melihat Tizen yang membawa sebuah kotak berwarna biru yang ukurannya begitu besar.

TIZEN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang