34. Zeya?

3.2K 131 89
                                    


Hai guys, maaf banget ya karena part 34, 35 dan 36 aku hapus. Karena ada yang harus aku revisi dan ide nya aku ubah hehehe😁

Dan ini adalah alur yang baru untuk part ini😊
Happy reading ❤️

*****

Setelah pulang sekolah, kini Tizen dkk dan Moza dkk telah berada di rumah Veli untuk membahas rencana mereka untuk mencari Zoya yang telah hilang.
Terlihat raut sedih dan khawatir dari kedua orang tua Zoya setelah mendapat kabar bahwa anak mereka di culik.

"Hiks mas Zoya anak kita mas hiks hiks" tangis Putri mama Zoya.

Reno yang melihat istrinya menangis berusaha untuk menenangkan istrinya itu. Ia juga sedih karena putri kesayangannya di culik.

"Sabar sayang, aku akan menemukan putri kita. Aku tidak akan memaafkan mereka yang telah menculik putri ku" ucap Reno dengan tangan nya yang mengepal.

"Put, lo tenang aja kita pasti bisa nemuin Zoya. Zoya pasti akan baik-baik saja Put. Lo yang sabar dan tenang, jangan gegabah. Karena penculik yang nyulik Zoya bukan orang sembarangan. Ini pasti ada sangkut paut nya sama bisnis atau lainnya" ucap Jihan mama Veli.

"Bener tan, apa kata mama. Mungkin aja kan ini ulah rekan bisnis om dan tante. Jujur Veli khawatir sama Zoya tan" ucap Veli lirih seraya mengusap tangan Putri mama Zoya dengan lembut.

Moza sedari tadi hanya diam menyaksikan pembicaraan keluarga nya dan keluarga sahabat nya. Kini pikirannya bercabang-cabang dan entah mengapa hati nya mengatakan bahwa ini sudah di rencanakan dan ia memikirkan satu orang yang merupakan dalang dari penculikan ini.

Tizen yang merasakan keterdiaman gadis nya pun menoleh kesamping kanannya. Ia bingung kenapa gadis nya hanya diam tanpa mau membahasa penculikan Zoya. Ada apa sebenarnya? Pikir Tizen.

"Kenapa hm?" tanya Tizen seraya membawa kepala Moza ke bahu nya dan mengelus lembut rambut Moza.

"Aku mikir kalau ini ada hubungannya sama Zeya" ucap Moza yang membuat semua orang mengalihkan tatapan mereka ke arah Tizen dan Moza.

Tizen mengerutkan dahi nya bingung. Zeya? Siapa Zeya? Pikir Tizen. Ia baru kali ini mendengar nama Zeya. Begitu pula dengan sahabat Tizen.

"Zeya? Siapa tuh?" tanya Fathur bingung.

"Zeya adalah anak om dan tante. Dia adalah kembaran Zoya" ucap Reno sedih.

"APA!" teriak Fathur dan Bifa berbarengan.

"J--jadi Zoya punya kembaran om? Tapi kenapa kita gak pernah liat dia?" tanya Fathur.

"Kalian memang tidak pernah melihat Zeya karena dia di penjara. Zeya dulu nya adalah anak yang baik dan murah senyum. Namun karena kejadian itu dia berubah jadi pribadi yang jahat. Dia juga pernah ingin menghabisi om dan tante, bahkan dia juga telah mencelakai Zoya hanya karena kecemburuan dia sama Zoya. Bahkan dia juga sering membunuh orang-orang yang tidak bersalah" ucap Putri lirih yang membuat semua orang di sana kaget kecuali bagi mereka yang sudah tahu seperti Moza dkk dan kedua orang tua Moza.

"H--hah? Bunuh orang?" tanya Fathur tak menyangka.

Putri dan Reno mengangguk kan kepala mereka.

TIZEN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang