29. Anak ayam warna-warni

1.3K 56 10
                                    


Hai guys🤗 aku up lagi nih
Sebelumnya aku berterimakasih sama kalian yang udah baca, vote dan komen cerita ini dan itu bikin aku seneng 😊
Aku harap kalian gak bosen untuk baca cerita aku Yee.
Masih banyak kejutan yang lain di cerita ini.
So, happy reading guys ❤️

*****

"Ahhh pelan pelan Zen" ringis Moza.

"Hufff aku udah pelan pelan sayang" jawab Tizen.

"Uhhh sakit banget ahhh"

"Sabar sebentar lagi selesai" ucap Tizen.

"Kapan ahhh uhhh sakithhh" rintih Moza.

Sungguh sakit sekali rasanya.

"Sabar sayang, ini udah mau selesai kok. Aku masukin dulu ya" ucap Tizen.

"Duhhh sakithhh awhhh! Pelan pelan Zen ahhh" ucap Moza menahan rasa sakit nya.

"Dahh selesai, aku masukin dulu obat merah nya ke dalam kotak P3K ya sayang" ucap Tizen.

"Makanya lain kali hati hati, jadi jatuh kan kamu nya" ucap Tizen setelah mengobati lutut Moza yang terluka cukup parah karena terkena batu.

Hayooo yang otak nya udah traveling kemana mana, mana suara nya🤣

"Ish kamu nya aja yang larinya kecepatan kayak kereta api" ucap Moza membuat Tizen terkekeh.

Pasal nya kedua remaja itu berkeliling taman rumah sakit dan saat sampai di taman Moza mengajak Tizen untuk lomba lari. Sampai akhirnya Moza terjatuh di belakang Tizen.

"Makanya jangan lelet kek siput" ledek Tizen membuat Moza cemberut.

"Aku gak lelet kek siput ya. Kamu nya aja yang kenceng larinya. Malah luka aku belum sembuh lagi" ucap Moza.

"Utu utu tu pacar siapa sihh ini, gemes banget deh" ucap Tizen seraya mencubit kedua pipi tembam Moza.

"Sakit Zen" rengek Moza.

Tizen terkekeh mendengar rengekan gadis nya. Hingga Tizen menatap Moza dalam.

"Janji sama aku kalau kamu akan terus bersama ku. Nanti dan selamanya sayang" pinta Tizen.

Moza yang mendengar Tizen berucap seperti itu, seketika hati nya mendadak sakit. Jujur ia sangat ingin bersama dengan Tizen selamanya. Namun takdir berkata lain. Dia dan Tizen tidak akan bisa bersatu.

Aku gak tau Zen, apakah aku bisa selamat atau tidak. Aku tidak bisa berjanji pada mu. Semesta tidak mendukung kita untuk bersama. Batin Moza lirih.

"Kalau suatu saat aku pergi gimana?" tanya Moza menatap Tizen sendu.

"Kamu gak akan ninggalin aku sayang" ucap Tizen dingin.

Sakit? Tentu saja. Moza sakit mendengar penuturan kekasih nya yang memintanya untuk tidak meninggalkannya.

"Aku gak akan ninggalin kamu meski raga ini tidak lagi disamping mu" ucap Moza membuat Tizen menatap dingin gadisnya.

TIZEN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang