32. Pingsan

1.3K 55 33
                                    


Hai hai hai!
Jumpe lagi dengan author cantik mwehehe😁
Ada yang nungguin Tizen update gak?
Kalau ade sok atuh di komen nyakkk😁
Tak usah lame-lame dan banyak cito.
So, silahkan di baca, di vote, dikomen dan di share yaaa😊

Happy Reading guys ❤️🤗

*****

Kini jam pelajaran kedua telah dimulai. Seluruh siswa-siswi kelas XI IPA 1 kini sedang melakukan pemanasan karena hari ini mereka ada jadwal olahraga. Pak Randa selaku guru olahraga tidak dapat hadir karena sakit. Dan kelas Moza dkk mendapatkan guru pengganti yaitu pak Riko selaku guru olahraga kelas XII.

"Baik anak-anak bapak semua. Hari ini pak Rendra tidak bisa mengajar kalian dan diganti dengan bapak. Hari ini kita melanjutkan materi kita tentang karate" jelas pak Riko.

Moza dan teman-temannya yang lain mendengarkan materi yang disampaikan pak Riko dengan serius. Namun, saat mendengarkan materi, kepala Moza terasa pusing dan penglihatan nya mengabur hingga Moza ambruk ke tanah. Beruntung seseorang menopang tubuh nya.

Sahabat-sahabatnya dan teman-teman sekelasnya kaget termasuk pak Riko yang melihat Moza yang ambruk di pelukan Tizen. Ya orang itu adalah Tizen.

Tanpa babibu Tizen langsung mengendong Moza bridal style dan membawa gadisnya ke UKS.

"MOZA!" pekik sahabat Moza.
Mereka langsung menyusul Tizen yang mengendong tubuh Moza.

"Ya ampun Bu bos kenapa!" panik Fathur.

"Ikutin" ucap Zidan.

Keempat inti ZERVOX ikut menyusul Tizen ke UKS.

"Gue harus kasih tau Leon kalau Moza pingsan. Pasti ini efek dari penyakit nya" gumam pak Riko yang menatap lirih kepergian Moza.

"Ekhm! Semuanya tolong masuk ke kelas dan ganti pakaian kalian karena jam pelajaran ke tiga akan di mulai" ucap pak Riko.

"Baik pak!" jawab seluruh murid lalu mereka berbondong-bondong masuk ke dalam kelas.

Pak Riko langsung menghubungi Leon selaku sahabatnya dan abang dari Moza.

"Moza pingsan. Cepat lo datang sama om Bima dan tante Lauren. Kayak nya penyakit nya kambuh" ucap pak Riko saat telfon nya terhubung dengan Leon.

Tut

Telfon nya ia matikan dan menghela napas gusar. Ini yang ia takut kan jika Moza memaksakan untuk berolahraga. Riko adalah seorang dokter spesialis kanker dan ia adalah dokter pribadi Moza. Entah bagaimana ceritanya ia bisa menjadi guru olahraga karena di suruh oleh Bima selaku pemilik sekolah.

"Saya harap kamu baik-baik saja. Kamu sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri" ucap pak Riko lalu pergi ke UKS untuk melihat keadaan Moza.

Di UKS Tizen nampak begitu khawatir. Bagaimana tidak khawatir, cowok itu melihat hidung Moza yang mengeluarkan darah dan itu membuat Tizen kaget sekaligus panik.

"Kok darah nya belum berhenti ngalir?" tanya Tizen.

"I--itu kak, kak Mo--Moza d--"

TIZEN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang