27 - Biro Keamanan

234 45 0
                                    

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✬✬✬

Tangannya terangkat ke atas untuk merenggangkan tubuhnya. Semalam dia bermalam di rumah sakit sesuai dengan anjuran yang dokter berikan. Petugas medis mengatakan kalau dia sudah boleh pulang hari ini karena keadaannya sudah membaik.

Gadis itu sedikit merapikan baju yang ia kenakan. Ia masih tidak menyangka bahwa ruam yang ia dapatkan itu berasal dari senyawa yang cukup berbahaya. Untung saja dia mendengarkan Samuel yang mendesaknya untuk memeriksakan dirinya malam itu.

Amaryllis mendesah pelan. "Jika tidak, mungkin hal yang lebih buruk bisa saja menimpaku."

"Aku berhutang terlalu banyak padanya."

"Tapi bagaimana aku juga bisa terkena?"

Suara pintu yang bergeser itu membuat Amaryllis menolehkan kepalanya. Samuel masuk ke dalam ruangan dengan senyuman lebar. Kedua tangannya ia masukan ke dalam saku celananya.

"Apa kau sudah merasa lebih baik pagi ini, Amy?" tanyanya memastikan.

"Aku sudah jauh lebih baik. Terima kasih banyak, Samuel," jawab Amaryllis dengan mengambangkan senyumnya.

"Sama-sama. Lain kali kalau kau merasa ada yang salah dengan tubuhmu segeralah pergi menemui dokter. Aku tidak mungkin berada di sampingmu terus, jadi kedepannya tolong lebih perhatikan dirimu lagi."

"Baiklah aku mengerti. Lain kali aku tidak akan memandang sepele hal-hal yang seperti ini lagi," jawab Amaryllis.

"Aku tidak bisa menyembunyikan keadaanmu dari sponsor, tapi itu tidak masalah karena keadaanmu sudah membaik."

"Lalu apa yang terjadi dengan peserta Acumen, Sam? Apa mereka baik-baik saja?" tanya gadis itu yang masih khawatir mengenai keadaan kedua anggotanya.

"Beberapa masih dirawat dan sudah membaik. Tapi karena masalah ini, dewa menghentikan sementara Venturion untuk penyelidikan internal," ungkap Samuel yang kemudian duduk di tepi ranjang Amaryllis.

"Biro Keamanan mengirimkan surat pemeriksaan untukmu pagi ini, jadi aku harap kau bisa bekerja sama dengan mereka," ujar Samuel yang membuat alis gadis itu terangkat. "Mereka hanya ingin meminta keteranganmu sebagai saksi saja, jadi jangan risau," imbuhnya dengan menepuk tangan Amaryllis pelan.

Amaryllis tersenyum kecil. "Baik, aku mengerti. Aku pasti akan kooperatif memberikan kesaksian."

"Tapi, bagaimana kau bisa terkena senyawa itu Amy? Apa kau ingat pernah menyentuh sesuatu atau semacamnya saat melihat Acumen kemarin?" tanya Samuel yang kini memperhatikan tangan Amaryllis yang dibalut perban.

VENTURIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang