38 - Ganjil

186 38 0
                                    

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✬✬✬

Kemenangan sebelumnya menjadi babak awal untuk bagian inti dari Venturion. Semua orang tampak bersuka cita atas perayaan tahun ini. Namun sebenarnya, tidak semua orang merasakan hal yang sama karena hati manusia berbeda satu sama lain.

Sekeluarnya dari arena, Travis langsung menghamburkan pelukannya kepada Amaryllis sembari memuji gadis itu atas penampilannya selama 3 hari terakhir. Laki-laki itu mengutarakan rasa bangganya kepadanya.

Amaryllis kemudian langsung dibawa ke pusat kesehatan oleh petugas. Segala sesuatu yang menyangkut lukanya langsung ditangani oleh tim medis yang bertugas. Selain rasa senang dan bangga yang melingkupinya, rasa perih itu juga masih ia rasakan. Namun, sekarang dia lega karena semua lukanya sudah ditangani dengan benar.

"Apa kau memerlukan sesuatu?" tanya Travis yang masih menemaninya.

"Aku hanya perlu mandi," jawab Amaryllis yang membuat laki-laki itu tertawa

"Oh Ayolah! Kau bisa minta yang lain, Amy! Kau kan pemenangnya!" seru Travis terkekeh.

"Aku masih sulit percaya kalau aku menang," jawab Amaryllis malu-malu.

"Pokoknya, kerja bagus, Amy! Kau hebat sekali!" seru Travis sembari menaikkan kedua jempolnya.

Amaryllis tersenyum lebar. "Terima kasih, Travis."

"Sekarang kau punya dua gelar, Zavesys dan Flair. Popularitas, sponsor, bahkan mungkin kekayaan akan berdatangan! Semua orang akan menunjukkan atensinya padamu," jelas Travis dengan menjentikkan tangannya dengan berjalan di samping Amaryllis.

"Itu terdengar sangat meggiurkan," jawab Amaryllis.

"Tentu saja menggiurkan! Makanya kau harus meminta hadiah yang banyak, oke?" balas Travis yang dijawab anggukkan oleh gadis itu.

Amaryllis memperhatikan setiap koridor yang mereka lewati. Dia mengerutkan dahinya. Tidak biasanya pasukan khusus berlalu lalang di sana. Dia bahkan tidak pernah melihat mereka lagi sejak mengikuti Venturion karena pasukan khusus biasanya hanya ditugaskan untuk menjaga perbatasan atau daerah-daerah rawan.

"Kenapa ada pasukan khusus di sini, Travis?" tanya Amaryllis.

"Mereka hanya melakukan penjagaan biasa," jawab Travis yang terdengar ragu.

Amaryllis mengangkat kedua alisnya. "Katakan yang sejujurnya padaku, Travis. Apa yang terjadi saat aku berada di arena?" desak Amaryllis yang membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya lalu berbalik kepadanya.

Travis tersenyum kecil. "Kau harus membersihkan badanmu dulu agar kembali segar. Samuel akan menjelaskannya nanti."

✬✬✬

VENTURIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang