10 - Red Thunder

336 65 1
                                    

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✬✬✬

Keriuhan mulai terasa di antara mereka. Sesuai dengan janji Samuel semalam, ia menjemput Amaryllis pagi ini dari kamarnya. Untung saja gadis itu sudah siap pada waktunya. Atau bisa Samuel katakan kalau gadis itu sudah siap sejak pagi-pagi buta, bahkan di saat dirinya sendiri belum beranjak dari ranjangnya.

Hari ini mereka langsung pergi ke Kompleks Cascallustre. Lebih tepatnya ke Gedung F, salah satu gedung terbesar yang ada di sana yang menjadi basis union Red Thunder. Cascallustre sendiri memiliki beberapa gedung cabang yang diurutkan dari A sampai H, serta satu gedung utama yang kemarin sudah mereka datangi saat mendaftarkan Amaryllis untuk masuk ke union.

Amaryllis masih berusaha menyesuaikan dirinya di tempat yang baru. Beberapa kali ia tampak meremas buku-buku jarinya dengan perlahan. Terdengar lirih deru napasnya yang kasar. Hari ini ia akan bertemu dengan anggota Red Thunder lainnya.

Amaryllis cukup gelisah untuk bertemu dengan orang baru dan harus berkenalan dengan mereka lagi. Meskipun dia sudah bergonta-ganti berbagai macam pekerjaan dan bertemu dengan banyak orang selama hidupnya, tetapi sebenarnya dia tidak begitu pandai bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan asing.

Amaryllis hanya terpaksa menyesuaikan dirinya sebagai cara untuk bertahan hidup. Dia tidak benar-benar menikmatinya dengan senang hati. Kali ini dia takut akan mengecewakan Samuel jika ia tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Samuel tampak sedikit melirik Amaryllis melalui ekor matanya. Dia menyadari raut gugup Amaryllis. Gadis itu seperti domino yang tidak terduga sekaligus sulit sekali ditebak. Satu sisi dia bisa menjadi gadis pemberani dan suka dengan tantangan, di sisi lain dia juga bisa menjadi gadis yang pemalu dan polos di belakang orang lain.

Samuel menghela napasnya pelan. "Kemarikan tanganmu."

"Ya?" tanya Amaryllis dengan raut penuh pertanyaan.

"Tanganmu, Amy," ujar Samuel yang kemudian mulai menggenggam tangan Amaryllis.

"Apa yang kau lakukan!" sergah Amaryllis yang terkejut.

"Aku hanya membantumu. Apa kau merasa baikan sekarang?"

Wajah Amaryllis masih termangu sesaat. Dia terkejut karena Samuel tiba-tiba menggenggam tangannya. Namun, ia tidak bisa menyangkalnya bahwa apa yang dilakukan oleh laki-laki itu sedikit menenangkannya untuk beberapa saat.

"Sudah, terima kasih," jawab Amaryllis yang langsung menarik tangannya kembali.

"Baguslah," ucap Samuel.

VENTURIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang