32 - Sabotase?

197 41 0
                                    

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✬✬✬

Elevator itu bergerak melewati 40 lantai dengan cepat. Amaryllis memeluk tangannya dengan erat sebelum sedikit bergeser ke kanan.

"Apa kau bersenang-senang di tribun atas, Amy?" tanya Thomas yang berdiri di sampingnya.

Amaryllis menghela napasnya. "Maksudmu?"

"Kau sepertinya dekat dengan pemuda pesolek itu."

Amaryllis menautkan alisnya. "Apa yang dia maksud Gavin?" batinnya.

"Kau juga sepertinya menemukan sesuatu yang menyenangkan, Thomas. Aku jarang melihatmu akhir-akhir ini," balas Amaryllis.

Meskipun mereka satu gedung dan satu lantai, tetapi sejak Zavesys berlalu Amaryllis jarang melihat Thomas berada di tempatnya. Di saat jam istirahat ataupun makan pun pemuda itu juga seolah menghilang begitu saja.

Suara dentingan dari elevator itu menandakan bahwa mereka sudah sampai di lantai tujuan. Pintu kaca itu terbuka lebar. Memperlihatkan pemandangan lantai 120 dari gedung yang mereka datangi hari ini.

Amaryllis sedikit membenarkan bajunya dengan menariknya ke bawah. Setelan berbahan ringan yang elastis itu cukup nyaman untuk dipakai. Semua orang kini memakai pakaian yang sama karena mereka akan melakukan geladi bersih untuk Flair besok.

Semua peserta sudah berkumpul di sana. Amaryllis langsung bergabung ke tengah ruangan bersama dengan 9 peserta lainnya.

"Selamat datang di Tower Orion, Pusat Kendali Arena Flair. Perkenalkan aku Hermes Storm, penanggungjawab perancang arena Flair," ujar laki-laki berambut panjang yang dikuncir itu.

"Meskipun hari ini dinamakan geladi bersih, tetapi kalian tidak diperbolehkan melihat arena Flair sebelum permainannya dimulai. Tapi berhubung aku orang yang baik hati maka aku akan memberikan sedikit clue untuk kalian," ujarnya dengan tersenyum lebar dan mengedipkan sebelah matanya.

Hermes lantas memunculkan sebuah hologram di tengah mereka. Dia menampilkan abstrak arena yang diusung untuk Flair.

"Ya! Selamat datang di Impeccable Reality Flair tahun ini! Seperti yang kalian lihat, arena kali ini adalah hutan yang memiliki banyak variasi tumbuhan dan hewan yang menarik," paparnya sembari memutar hologram yang menyebar ke seluruh ruangan itu.

Amaryllis mengamatinya dengan saksama. Dedaunan yang menjutai itu terasa nyata di perabaannya. Suara nyaring kicauan burung hutan dan serangga juga terdengar otentik sekali.

"Aturannya masih sama. Kalian akan bertahan di arena ini selama 3 hari. Satu peserta hanya diperbolehkan membawa 3 benda esensial saat memasuki arena," jelas Hermes.

VENTURIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang