34 - Pertama

190 34 0
                                    

[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✬✬✬

Drone mulai memenuhi langit Centrus hari ini. Mereka menayangkan siaran langsung Flair melalui pancaran hologram di setiap sudut kota. Semua orang tampak antusias menanti jalannya permainan babak keempat tersebut.

Meskipun disebut sebagai siaran langsung, tetapi dewan hanya menampilkan tayangan yang sesuai dengan selera mereka. Hanya bagian yang menarik dan menghibur saja yang ditunjukkan kepada publik karena kesenangan adalah tujuan utama dibuatnya Venturion.

Tower Orion tampak semakin padat. Tribun khusus bagi para peserta Venturion yang tidak ikut berpartisipasi di Flair hari ini juga hampir penuh. Semua orang menonton dari sana kecuali mereka yang masih dirawat di rumah sakit.

Samuel mendekap kedua lengannya ke depan dada. Dia memilih duduk di bagian belakang dan meninggalkan Isabella yang berada di tribun depan sendirian. Clara yang duduk di sampingnya memperhatikan Samuel yang menatap lurus ke depan.

"Hei, Samuel! Amy tadi mencarimu," ungkap Travis yang baru saja kembali menyusul mereka.

"Kenapa tadi kau tidak menemuinya?" tanya Clara.

Samuel menoleh. "Aku tidak mau mengacaukan konsentrasinya karena datang dengan ekspresi seperti ini," desahnya dengan wajah yang kaku dan serius.

"Lalu kapan kau akan memberitahu anak-anak?" tanya Clara lagi.

"Setelah babak ini selesai, aku pasti akan langsung memberi tahu mereka," jawab Samuel.

Samuel masih berusaha menelan kenyataan pahit yang menimpanya. Sebenarnya Samuel tidak khawatir akan kehilangan popularitas. Melainkan dia hanya tidak rela melepaskan sesuatu yang ia besarkan dan bangun dengan susah payah.

Hampir selama 6 tahun terakhir dia mendedikasikan hidupnya untuk membangun Red Thunder. Memulainya dari nol hingga mengembangkannya menjadi besar. Dia sudah melewati berbagai rintangan untuk membawa union itu ke posisi sekarang.

Nasi sudah menjadi bubur. Frans menjual aset Red Thunder begitu saja kepada Alastair. Namun, dia juga tidak bisa menyalahkan tindakan laki-laki yang menjabat sebagai ketua unionnya itu sepenuhnya. Kesalahan awal yang ia lakukan adalah mempercayakan sebagian besar asetnya kepada Frans Hwann.

Samuel sedikit mengepalkan tangannya. Dia masih merasa geram jika mengingat kembali konfrontasinya dengan Frans kemarin. Jika dia bisa, dia ingin menghajar laki-laki itu sekali lagi terlepas bahwa mereka adalah teman dekat.

Akan tetapi, Samuel memilih mendinginkan kepalanya sejenak. Dia tidak mau akibat tindakan gegabahnya membuat Amaryllis harus kehilangan sponsor. Paling tidak, dia bisa menunda keinginannya hingga Venturion selesai diselenggarakan. Meskipun mungkin saja Myriad Corp yang menjadi sponsor utama mereka telah mendengar desusnya.

VENTURIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang