SANG PENGGODA (BRIGHT WIN)

849 95 10
                                    

Jika kalian berpikir bahwa kisah cinta Bright Win selama ini adem-ayem-tentrem saja,kalian salah karena nyatanya ada batu kerikil yang menjadi sandungan bagi keduanya. Meskipun bukan masalah besar tapi ini cukup untuk menambah dinamika kisah mereka berdua,bukankah akan terasa membosankan jika tidak ada konflik sama sekali?

Win sudah selesai kelas,biasanya ia di temani Toptap menunggu Bright di kantin FT tapi setelah Toptap resmi bekerja di Pendowo Mart,sahabatnya ia tentu saja akan pulang lebih dulu jika kebetulan shiftnya berdekatan dengan jam selesai ngampus.

Laki laki yang kadar keglowingannya mampu membuat sebagian cewek merasa insecure itu tengah duduk di salah bangku kantin sambil mengaduk jus jambu miliknya saat seseorang yang tidak ia duga--meski sebenarnya bukan sesuatu yang aneh--mendekat ke arahnya. Win sebenarnya sadar tapi ia pura pura cuek sambil sibuk dengan ponselnya sekaligus merapal doa agar orang itu tidak jadi mendekatinya. Ia ingin memaki ketika melihat jam yang terpampang di layar ponselnya menunjukkan pukul 13:23 yang artinya ia masih harus menunggu Bright 27 menit lagi. Bukan. Bukan karena ia tidak mau menunggu kekasih tampannya itu. Tapi karena....

"Sendirian aja,dek?"

Suara ini. Suara yang membuatnya tidak yakin akan sabar menunggu Bright nyaris setengah jam kedepan. Jelas doanya tidak pernah terkabul karena saat ini orang itu sudah duduk persis di seberang Win dengan senyum mautnya.

"Eh..Kak Luke. Iya sendirian,lagi nungguin Bright." Jawab Win dengan raut wajah kaget yang dibuat buat dan senyum yang sedikit dipaksakan. Laki laki yang dipanggil Luke itu sebenarnya sadar bahwa Win tidak nyaman--selalu tidak nyaman--dengan kehadirannya,tapi sejak kapan Seo In Guk versi bule itu peduli? Masih segar di ingatan bagaimana Luke membuat geger seisi kampus ketika menyatakan cintanya kepada Win dan ingin Win menjadi kekasihnya meski Luke tahu Win telah berpacaran dengan Bright.

"Kakak udah selesai KKN,jadi bisa sering ketemu lagi." Win hanya tersenyum kikuk dan diam diam menjawab dalam hati 'Oh jadi selama ini KKN toh. Padahal udah seneng nggak di gangguin dia lagi. Kenapa nggak drop out sekalian aja sih.'

"Kakak tau Win nggak suka,tapi Win kudu betah ya." Mahasiswa teknik sipil itu mengedipkan sebelah matanya membuat Win seketika ingin menangis.


"Udah dibilangin jangan ganjen sama pacar orang,masih aja ngeyel" Win menolehkan kepalanya secepat kilat mendengar suara Bright yang entah sejak kapan sudah berdiri tidak jauh dari bangku yang ia dan Luke duduki.

"Ck. Kenapa udah dateng sih? Gangguin aja." Luke mendengus tidak suka. "Sampe ketemu lagi ya dek." Lanjutnya lalu bangkit dari bangku,oh jangan lupakan smirk yang ia lemparkan untuk Bright sebelum ia benar benar pergi. Luke bukannya menyerah,ia hanya sabar. Sabar menunggu hingga Win luluh dengan sendirinya.

"Kamu udah tau di samperin dia kenapa nggak pergi aja sih?" Bright bertanya,kali ini ia duduk di sebelah Win.

"Udah mau pergi tadinya,kamu keburu dateng." Win tidak berbohong.

"Lain kali langsung pergi aja,nggak usah di ladenin."

"Aku nggak mau dikira pengecut kalo langsung kabur."

"Ya bukannya gitu. Udah jelas jelas di tolak tapi dia tetep nggak tau diri."

"Terus aku kudu piye??"

Bright menghembuskan nafasnya kasar,ia tidak ingin bertengkar dengan Win hanya gara gara Luke.


"Ya udah terserah kamu yang penting bisa jaga diri." Tatapan Bright melembut,ia berdiri kemudian mengamit lengan Win. "Pulang yuk." Lanjutnya yang membuat senyum di wajah Win kembali merekah.

"Eh tapi kok udah selesai kelasnya?? Padahal masih setengah jam lagi." Tanya Win di sela langkah mereka.

"Istrinya Pak Arya melahirkan. Kelas dibubarin." Jawab Bright enteng,tanpa Win tahu sebenarnya ada yang diam diam memotret Win dan Luke tadi lalu mengirimkannya kepada Bright dan Bright otomatis langsung mencari alasan untuk keluar kelas lebih awal. Beruntung Pak Arya termasuk dosen yang sabar.

"Win.." Panggil Bright lagi.

"Hm.."

"Nggak usah main ke FT lagi apa ya?"

"Iya..aku nggak main ke FT lagi." Jawab Win sambil mempererat genggaman tangan mereka.

.

.

.

TBC

.

.

.

Extra :


Awalnya Gunsmile berniat mampir ke kantin membeli minum untuk sang pacar yang kelasnya belum selesai,tapi ia tidak sengaja melihat pacar sahabatnya dan senior--yang jelas ia tahu itu siapa meski hanya melihat punggungnya--sedang duduk bersama.

"Wah..nggak bisa ini,nggak bisa.." Gumamnya sendiri dengan niat ingin membantu tapi baru saja ia mau melangkah mendekat,ponselnya bergetar lebih dulu. Pacarnya yang menelepon bilang bahwa kelasnya sudah selesai. Gunsmile yang berprinsip : Pacar dulu-Sahabat belakangan,tentu saja mengurungkan niatnya untuk membantu Win lolos dari Luke. Toh Win juga laki laki,kalau Luke macam macam Win bisa langsung meninjunya.

Tapi sebelum Gunsmile pergi, ia dengan cepat mengambil foto mereka berdua dan langsung mengirimkannya kepada Bright dengan caption : 'sepurane seng akeh pacarmu di gudo mas mas biasae kate nulungi tapi aku selak nyusul ayang beb'

Dan Bright di kelas. "Jancuk.." Ucapnya pelan ketika ia menerima pesan dari Gunsmile.

.

.

.

Ngomong ngomong...

Luke Ishikawa = Seo In Guk versi bule

Seo In Guk = Luke Ishikawa versi korea

Kata siapa?? Ya kataku lah hahahahaaaaaa

Kata siapa?? Ya kataku lah hahahahaaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepurane seng akeh pacarmu di gudo mas mas biasae kate nulungi tapi aku selak nyusul ayang beb : Sorry ya pacarmu di godain mas mas biasanya mau nolongin tapi aku keburu jemput ayang beb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepurane seng akeh pacarmu di gudo mas mas biasae kate nulungi tapi aku selak nyusul ayang beb : Sorry ya pacarmu di godain mas mas biasanya mau nolongin tapi aku keburu jemput ayang beb.

PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang