KENCAN (BRIGHTWIN)

602 69 6
                                    

-Dewasa-

Win dan Bright sedang berendam dalam satu bathtub yang sama,dengan Win yang bersandar manja di dada Bright sambil sesekali meniupkan busa melimpah yang membungkus tubuh polos mereka berdua.

"Yang.." Suara dalam Bright tiba tiba terdengar setelah sunyi beberapa saat.

"Hm.."

"Nggak bosen?" Tanyanya lagi,kali ini tangannya sudah bergerak memainkan anak rambut Win yang basah.

"Belum.." Jawab Win sambil tertawa.

"Padahal aku serius tanya kok malah di ketawain." Tangan Bright berhenti memainkan rambut Win,digantikan dengan bibirnya yang mengecup pundak sang pujaan hati.

"Nanti kalo bosen aku bilang deh. Sekarang sih belum,dan kayaknya nggak bakal bosen." Win berbalik posisi agar bisa menatap mata lawan bicaranya. Dirasa posisinya kurang nyaman,Win kini naik ke pangkuan Bright. "Oh waww..udah keras aja bapak satu ini." Godanya saat ia merasakan sesuatu milik Bright yang sudah tegak sempurna dibawah sana.

"Mau coba tukar posisi nggak?" Tawar Bright dengan sorot mata yang sudah berkabut nafsu,mengabaikan candaan dari Win.

"Nggak mau ah. Aku suka gaji buta aja,nggak usah gerak tapi tetep enak." Seloroh Win lagi,berusaha mengulur waktu agar tidak langsung menuju ke inti acara. Tapi Win salah,karena tepat saat ia menyelesaikan kalimatnya,Bright langsung menyambar bibirnya dengan tidak sabar.

****

-Anak Kuliahan-

"Yang,jangan langsung pulang ya? Muter muter kemana dulu kek." Pinta Win saat mereka baru saja keluar dari area parkiran kampus,berboncengan dengan Bright.

"Iya..apa kata kanjeng ratu aja deh." Jawab Bright sambil menatap Win dari spion.

"Kalo gitu kanjeng ratu pengen jajan shihlin sama tuk tuk tea." Win semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Bright.

"Ok. Budalll..." Dan selama di perjalanan mereka hanya diam. Win yang menikmati angin sore dengan dagu yang bertengger di pundak sang pacar,serta Bright yang fokus dengan jalanan di depannya sambil sesekali curi pandang lewat spion.

****

-BrightWin beli sepatu-

"Model terbaru itu,mas." Sapa seorang SPG ketika melihat Bright sedang memilih milih sepatu di salah satu gerai merk sepatu mahal.

"Oh iya mbak." Jawab Bright dengan senyum sopan yang membuat pipi SPG itu sedikit merona.

"Yang,udah dapet ini aku." Tiba tiba suara Win menginterupsi kegiatan mba mba yang sedang mengagumi ciptaan Tuhan yang masih berdiri di depannya. Win berjalan semakin mendekat,di tangannya terdapat sepatu yang ia ambil dari sudut lain di gerai itu.

"Bagus sih tapi warnanya kok aku kurang suka." Komentar Bright.

"Lho,yang mau makek kan aku." Win mengerucutkan bibirnya lucu.

"Ya udah iya,apa sih yang enggak buat sayangnya aku." Kali ini Bright meraih sepatu berwarna coklat muda itu dari tangan Win. "Mbak,bungkus yang ini ya." Lanjutnya sambil menyerahkan sepatu itu kepada SPG yang masih mematung tidak percaya dengan kejadian uwu yang ia saksikan secara langsung.

"E-eh.. iya mas,sebentar."

****

-Dewasa part 2-

"Beneran nih tante sama om gapapa nggak di anter Bright sama Win ke bandara?" Bright memastikan sekali lagi saat mobil yang tumpangi kedua calon mertuanya itu sudah hendak meninggalkan halaman rumah Win.

"Udah Mah,nggak usah dijawab lagi. Tanya terus dari tadi,aku aja bosen." Win lalu mengecup pipi sang Mama dari jendela mobil.

"Udah gapapa Bri.. Kamu jagain Win aja yang bener." Kali ini suara lembut milik sang Mama mertua yang menjawab.

"Siap tante."

"Yowes. Papah sama Mamah berangkat dulu." Pamit sang Papa mertua sebelum mobilnya benar benar melaju. Baru setelah mobil itu menghilang dibalik pintu gerbang,Bright dan Win kembali masuk kerumah.

"Yang.." Win menghentikan langkah Bright dengan menarik lengannya lembut,lalu tersenyum menggoda saat Bright menoleh dengan tatapan penuh tanya. "Nggak mau ngapa ngapain aku? Mumpung Mamah sama Papah udah berangkat." Lanjutnya.

"Hm??" Bright menaikkan satu alisnya,senyumnya sudah seperti om om ganteng yang sedang horny. Kemudian tanpa aba aba,ia meraih tengkuk Win dan melumat bibirnya dengan liar. Penasaran dengan reaksi Win? Tentu saja laki laki manis itu membalas ciuman Bright dengan senang hati,melupakan fakta bahwa mereka masih berada di ruang tamu.

*****

TBC

.

.


Garing ya? Iya. Kriuk kriuk.

Gini lho masalahnya. Sebenernya tu ide cerita udah ada,tapiiii untuk menuliskan ide itu dan merangkainya kedalam sebuah kalimat demi kalimat itu rasanya susaaaaah banget.

Halaaaaah alasan...!!

Iyaa..Iya.. Maafin aku yaa rek :((

Maafin lagi kalo ada typo ya,Ok..!!



PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang