CAPEK (OHMNON)

1.3K 136 12
                                    

Hari ini hari minggu. Anggota tertua dari lima bersaudara-Tay Tawan-terlihat sedang bersiul siul sambil mencuci motor di halaman depan. Perhatiannya terpecah ketika melihat bocah laki laki berjalan tergesa ke arah rumahnya.

"Masih pagi udah ngapel aja nih bocah." Gurau Tay menaik turun kan alisnya,dari dekat begini Tay dapat melihat benda persegi empat kecil berwarna biru tua dengan pita yang berwarna lebih muda yang sedang di genggam Nanon.

"Urgent mas.." Nanon memasang senyum yang sedikit di paksakan dan Tay menyadari itu.

"Pawat di dapur sama Kak Bright tuh." Ucap Tay kemudian membuat Nanon langsung melesat masuk ke rumah menuju dapur.

"Kak..pinjem Pawat nya bentar yo.." Nanon langsung mengamit lengan Ohm yang sedang memasak entah apa bersama Bright namun Nanon dapat melihat tetesan adonan kental yang berceceran di sisi sisi kompor,Ohm terseok mengikuti langkah cepat Nanon sementara Bright hanya melongo melihat kedua bocah SMA itu berjalan menjauh dari dapur menuju kamar Ohm.

Joss yang berpapasan pun menaikkan alisnya seolah bertanya 'kenapa'?? dan Ohm hanya bisa mengedikkan bahunya pasrah. Yin berjingkat kaget ketika ia keluar dari kamarnya bertepatan dengan Nanon yang menutup pintu kamar Ohm dengan sedikit keras.

KLOTAK...

Nanon membuang kasar kotak yang dari tadi ia genggam ke atas meja belajar Ohm yang sama sekali tidak bersalah,kemudian mendudukkan dirinya sendiri di atas ranjang milik Ohm.

"Aku capek ya jadi kurir pribadi kamu." Nanon berusaha menetralkan nafasnya yang sedikit berantakan. Ohm yang dari tadi masih berdiri karena merasa bingung dengan tingkah laku Nanon,kini akhirnya ia mengerti.

"Jadi dari kemaren di sekolah kamu uring uringan sama aku juga gara gara ini??" Tanya Ohm ia mengambil posisi tepat di sebelah Nanon.

"Udah mau aku buang,tapi aku selalu inget wajah cewek cewek itu waktu dia nitipin kado buat kamu." Kali ini nada bicara Nanon melunak. Sahabatnya memang sangat populer di sekolah,hampir setiap hari ada saja gadis gadis yang memberikan sesuatu untuk Ohm dari mulai makanan hingga kado kado dengan harga yang mahal untuk ukuran anak SMA. Yang tidak dipahami Nanon adalah entah kenapa gadis gadis itu selalu menitipkan pemberiannya kepada Nanon dan yang lebih membuatnya tidak mengerti adalah meski ia sudah menolak untuk menerimanya dan mengatakan kepada para gadis itu untuk memberikannya langsung kepada Ohm tapi yang terjadi justru Nanon lah yang memberikan itu kepada Ohm dengan tangannya sendiri. Ralat,sebenarnya ada dua hal yang Nanon tahu pasti tentang alasan para gadis itu menitipkan kado untuk Ohm kepadanya. Satu karena Nanon adalah sahabat Ohm. Dua karena mereka terlalu malu untuk menemui Ohm langsung di kelasnya untuk memberikan itu,jadi para gadis lebih memilih pergi ke kelas Nanon agar terkesan tidak mencolok dan menitipkan kado padanya. Tapi meski dengan dua alasan itu bukan kah Nanon seharusnya berhak menolak?? Tapi apa haknya untuk menolak?? Bukan kah sahabat itu harus saling membantu satu sama lain??

"Itu dari siapa??"

"Gracia."

"Gracia??"

"Katanya anak kelas XI."

"Cantik??" Pertanyaan Ohm kali ini membuat Nanon mendelik jengkel. "Becandaaa...duh awas itu matanya lepas kalo mendelik gitu." Ohm mengacak rambut Nanon sambil tersenyum.

Sebenarnya Ohm juga tidak mengerti apa alasan Nanon mau mau saja menerima kado kado itu untuk diberikan kepadanya meski dengan uring uringan padahal ia sudah sering bilang untuk menolaknya saja. Ohm sungguh tidak mengerti mengapa Nanon selalu memberikan kado kado itu padanya jika akhirnya ia selalu marah marah tidak jelas??

"Besok tak kembaliin sendiri ke anaknya. Ok. Udah jangan ngambek lagi. Kamu wes sarapan belum?? Tadi aku lagi bikin pancake sama Kak Bright,cobain yuk." Tanpa persetuan Nanon,Ohm bangkit dan mengamit lengannya. Nanon menurut dan ia diam diam tersenyum ketika Ohm melepaskan lengannya untuk kemudian menautkan jemari mereka. Yang Nanon tidak tahu bahwa Ohm juga tersenyum ketika Nanon tidak protes dengan tindakannya itu dan mereka sepenuhnya melupakan kotak biru tua yang masih tergeletak di atas meja.

.

.

.

TBC

.

.


Buat yang ngikutin karangan bebasku ini,aku pengen tanya dong menurut kalian gmn ceritanya? ada yang kurang atau gmn? terlalu biasa atau ok ok aja? Komen yaa hehehe... kalo masalah terlalu pendek emang dari sono nya sih,aku emang mau yang pendek pendek aja gitu biar nggak boring plus biar nggak capek mikir dan ngetiknya wkwkwkwk

PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang