MASIH SAHABAT (OHMNON)

838 103 2
                                    

"Pawaaaattt...." Teriak salah satu teman sekelas Ohm sambil berlari menyusul bocah bongsor itu lalu menggandeng lengannya. Diantara sekian banyak anak gadis di sekolahnya,Toey adalah satu satunya cowok yang dengan terang terangan menyatakan siap bersaing dengan para gadis untuk memenangkan hati Ohm Pawat.


"Opo seh,Toey?? Nggak usah gandeng gandeng." Ohm melepaskan gandengan tangan Toey dari lengannya dengan muka sebal tanpa menghentikan langkahnya.

"Huuu...kalo sama Nanon aja mau di gandeng gandeng." Toey memberengut. Ohm menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang dan menggeleng gelengkan kepalanya kemudian meninggalkan Toey--menuju kelas Nanon--yang masih berdiri sambil menghentak hentakkan kakinya.

****

"Nanooooon... Tunggu aku ih.." Puim berteriak manja sambil mengejar langkah lebar Nanon kemudian bergelayut centil di lengannya. Mayoritas gadis di sekolah memang memuja Ohm Pawat,tapi Puim adalah satu satunya gadis yang perhatiannya hanya berpusat pada si pemilik lesung pipi menawan itu.

"Apaan sih,Puim??" Nanon memutar bola mata bosan tapi tidak melepaskan pelukan tangan Puim dari lengannya.

"Mau ke kantin kan?? Bareeeng.." Lagi lagi gadis itu merengek manja.

"Nggak. Nanon mau aku ajak ke perpus." Suara Ohm menginterupsi,ia berjalan mendekat lalu menjauhkan Puim dari Nanon kemudian menarik pergelangan Nanon untuk pergi,meninggalkan Puim yang hampir menangis.

****

Nanon sedang sibuk meracik dua mangkok bakso di depannya dan Ohm terlihat sedang berjalan mendekat sambil membawa dua gelas nutrisari rasa jeruk.

"Kalian kenapa nggak nyoba pacaran aja sih?" Tanya Boom yang duduk di depan Nanon sambil mengunyah mie ayam nya.

Nanon seketika menghentikan kegiatannya yang sedang menumpahkan sambal ke dalam baksonya,kemudian menatap Boom dengan tatapan 'seng bener ae awakmu nek ngomong'

"Iya. Pacaran. Kayak aku sama Boom. Nggak capek apa sahabatan terus??" Peak yang duduk di sebelah Boom menyahut enteng.

"Aku pacaran sama Nanon??" Ohm menyahut. Tajam juga pendengaran Ohm Pawat ini. Ia dan Nanon sama sama saling lempar tatapan jijik. Tapi sedetik kemudian ia mengambil alih mangkoknya yang sudah selesai di racik oleh Nanon lalu ganti mengangsurkan nutrisari milik Nanon dan terakhir mengacak rambut sahabatnya itu dengan gemas.

Boom dan Peak mengedikkan bahu. Bodoh sekali sih yang namanya Ohm dan Nanon itu.

****

"Kamu nggak pengen coba rasa yang lain??" Tanya Ohm pada Nanon ketika mereka mampir membeli TukTuk Tea langganan sepulang dari sekolah.

"Pengen tapi takut nggak suka." Nanon menjawab. "Mbak,matcha nggak pake gula satu cendol dawet gula aren satu" Lanjutnya kepada mbak mbak penjual.

"Cendol dawet siapa?? Aku kan mau yang original." Protes Ohm.

"Tadi katanya nanyain aku nggak pengen coba rasa yang lain? Aku pengen yang cendol dawet tapi kamu duluan yang minum."

"Ya udah terserah." Ohm nurut nurut saja.

"Pacarnya ya mas??" Tanya mbak mbak penjual dengan malu malu.

"Bukan mbak. Dia kacung saya." Jawab Nanon dengan senyum lebar.

"Jangan percaya mbak. Dia yang kacung saya." Ohm menimpali.

****

.

.

.

TBC

.

.

.

Pendek banget yaAllah :(((

Maafkan aku ya reekkk.... sumpah susah bgt mau menghidupkan romansa ala ala anak SMA. Bawaanya pengen bikin yang dewasa mulu tapi kasian OhmNon kan disini masih remaja :((

PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang