CINTA (JOSSTAP)

559 66 10
                                    

Lanjutan Pulang Kampung.

Now playing : Howl - Love You

*****

Nyaris dini hari. Joss yang masih belum bisa memejamkan matanya sedang duduk di tepi ranjang,memandangi Toptap yang sepertinya sudah tertidur pulas di ranjang lain yang hanya terpisah meja dengan miliknya. Ya. Mereka saat ini sudah berada di sebuah hotel yang berjarak kurang lebih 40 menit dari rumah Toptap. Joss yang mempunyai inisiatif,karena tidak mungkin mereka tidur di rumah kosong itu hanya dengan alas selembar karpet tipis. Jadi Joss nekad saja tengah malam berboncengan dengan motor Toptap demi mencari tempat tidur yang lebih nyaman. Seolah semesta juga mendukung,Toptap yang selalu keras kepala kali ini hanya mengangguk pasrah saja saat Joss mengatakan idenya itu.

Hati Joss mendadak seperti di remas kembali membayangkan tiga hari ini Toptap tidur disana sendirian. Ia menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri kenapa tidak datang lebih cepat. Mereka memang belum banyak bicara,Joss juga belum tahu bagaiman cerita yang sebenarnya. Yang ia tahu hanya ia harus membantu Toptap,menyelamatkan sang pujaan dari segala penderitaan yang sedang ia alami. Jika bisa. Jika Toptap tidak menolak. Ia rela melakukan apapun asal Toptap bisa bahagia meski ia harus mengorbankan dirinya sendiri.

Joss bangkit dari tempatnya dan berjalan pelan ke arah ranjang di depannya,lalu duduk di tepi ranjang itu. Ia memandangi wajah Toptap lekat lekat,tangannya terulur untuk membelai puncak kepala milik sang pujaan namun detik itu juga ia mengurungkannya. Joss terlalu takut sentuhannya akan membuat Toptap tidak nyaman. Meski nyatanya tadi ia sudah berhasil memeluk tubuh Toptap. Tapi Joss tidak akan melakukannya lagi,ia tidak ingin Toptap menilainya sebagai laki laki yang suka mengambil kesempatan di dalam kesempitan.

Joss kemudian menghembuskan nafasnya berat. Ia kembali menatap wajah laki laki yang membuatnya bersedia memberikan seluruh dunianya itu. Laki laki yang membuatnya jatuh cinta sejatuh jatuhnya. Laki laki yang ingin ia jadikan pendamping di sisa hidupnya. Joss juga tidak menyangka ia bisa mencintai Toptap sedalam ini,awalnya ia sedikit ragu mungkin ini hanya perasaan iba dan simpati tapi detik saat ia melihat air mata Toptap jatuh,Joss sudah bersumpah bahwa ia akan selalu berada di pihak laki laki itu dan melindunginya apapun yang terjadi.

"Tap..saya janji saya bakal ngelakuin apapun buat balikin rumah itu lagi.. saya janji saya akan lakuin apapun asal kamu nggak nangis lagi.." Ucapnya pelan seolah takut Toptap akan terbangun dari tidur pulasnya. Joss lalu berdiri hendak kembali ke tempatnya,tapi belum selangkah ia berjalan tubuhnya membeku di tempat. Saat ini Toptap sedang menahan pergelangan tangannya. Lalu dengan gerakan yang dramatis,Joss menoleh kebelakang dan menemukan Toptap sedang menatapnya dengan sorot mata yang sedih.

"Makasih Bang Joss..makasih banyak..makasih Bang Joss udah ada disamping saya di saat saya nggak punya siapa siapa untuk bersandar.." Suaranya serak,tapi Toptap bersyukur akhirnya ia bisa menyampaikan isi hati yang sebenarnya kepada Joss. "Maafin saya juga karena udah jadi beban buat Bang--" Kalimatnya terpotong.

"--Tap.. saya nggak pernah anggap kamu sebagai beban." Joss menyela dengan tidak sabar. Baru saja Joss dibuat melayang karena akhirnya Toptap mengakui bahwa Joss adalah tempatnya bersandar,tapi langsung dijatuhkan kembali ke dasar saat Toptap mengatakan bahwa dirinya hanya beban untuk Joss.

Joss kembali duduk di tepi ranjang milik Toptap,membuat Toptap otomatis bangun dari posisi berbaringnya dan bersandar pada kepala ranjang. Toptap hanya menunduk,saat Joss kembali menatapnya tanpa bicara apapun.

"Tap.." Panggil Joss sambil mengangkat dagu Toptap agar mata mereka bisa bertemu. "Sebenernya yang jadi beban itu kamu atau saya?? Kalo saya dari awal nggak pernah anggap kamu sebagai beban. Mungkin kamu yang anggap saya sebagai beb--"

--CUP..

Dengan keberanian yang luar biasa,Toptap menghentikan kalimat Joss dengan sebuah kecupan singkat. Joss mendadak bodoh,dan Toptap mendadak malu. Tapi Toptap tidak mau membiarkan situasi ini berlanjut lebih lama.

"Saya cuman nggak percaya diri. Saya merasa nggak pantes buat Bang Joss.." Lagi lagi Toptap mengatakan itu. Fakta sebenarnya yang harus ia akui. Toptap memang tidak ingin bersandar pada siapapun. Karena ia tahu betapa sakitnya menjadi pihak yang selalu ditinggalkan. Ditinggalkan kedua orang tuanya. Ditinggalkan neneknya. Ditinggalkan keluarganya. Jadi Toptap tidak pernah mau membuka hatinya lagi untuk siapapun. Tapi ia tidak tahu mengapa ia merasa sangat lega saat ia membuka pintu rumahnya dan menemukan Joss disana. Toptap juga tidak mau terlihat lemah,bahkan di depan Win yang sudah tahu tentang betapa malang nasibnya itu. Tapi ia juga tidak mengerti mengapa ia justru menangis sesenggukan di pelukan Joss. Pun Toptap tidak bisa memahami mengapa ia bisa merasa nyaman berada di dekat Joss,perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Mungkin Toptap memang harus mengakui bahwa bukan hanya Joss yang jatuh cinta,tapi dirinya juga. Tapi bolehkah? Bolehkah ia jatuh cinta pada seorang Joss Wayar Wiratama? Toptap merasa sangat tidak tahu diri.

"Tap..kamu berhak bahagia..kamu berhak dapetin yang terbaik.." Seolah mengerti dengan kegelisahan sang pujaan hati,Joss kembali meremas lembut kedua bahu Toptap. Berusaha meyakinkan bahwa memang Toptap berhak atas apapun yang terbaik yang ada di muka bumi ini tidak peduli apapun.

"Makasih,Bang..saya nggak tau gimana caranya untuk bisa bales semua kebaikan Bang Joss.." Toptap menatap Joss dengan air mata yang sudah menganak sungai di kedua pelupuknya.

"Dengerin saya..saya nggak perlu balesan apapun. Yang perlu kamu lakuin cukup percaya sama saya. Kita laluin ini bareng bareng.. kamu mau kan??" Joss mengakhiri kalimatnya dengan mengusap air mata yang sudah menetes di pipi Toptap,dan ketika Toptap mengangguk dengan gerakan yang lemah tapi terlihat sangat yakin,Joss kembali merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya.

Malam ini Joss menjadi orang yang paling bahagia di muka bumi.

.

.

.

TBC

.

.

.

Yorobunnnn....Akhirnyaaa hepi ending juga ini pasangan. Mari kita ucapkan Hamdalah bersama sama..
😂😂

Authornya labil banget kan ya. Padahal udah bilang hiatus tapi malah apdet 😩
Ya habis niatnya cuman mau ngedraft tapi gimana ya kayak sayang gitu gak di publish.
Maafkan aku kawan...🙏

Betewe itu lagunya emang cocok banget sih nggambarin perasannya Joss ke Toptap.

Jangan kebayang mukanya Gu Junpyo aja wkwkwk

Beruntungnya Toptap di cintai laki laki macem Bang Joss. Doh kok jadi iri begini ya aku 😥😥

Aku masih mau lanjutin kisahnya pasangan bungsu kita terus juga kelanjutane lamarannya Tay ke Thanat.
Mudah2an dapet waktu dan mood yang bagus agar semuanya lekas terwujud 🙏

Oke kalo gitu mari kita akhiri sesi curhat gembira ini.

Jangan telat ya nanti bangun saur nya 🙆









PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang