TOPTAP OH TOPTAP (BRIGHTWIN)

1.2K 136 1
                                    

Bright sudah memajukan wajahnya bersiap mencium bibir Win yang sedang duduk di pangkuan laki laki tampan itu. Namun tiba tiba..

Brak..

Pintu kosan Win terbuka dan menampakkan wajah Toptap yang sangat terkejut melihat dua manusia itu. Win seketika menjauhkan dirinya,bangun dari pangkuan Bright yang wajahnya tetap datar.

"M..Maaf..kalo mau lanjutin,aku pergi dulu aja lagi." Toptap menggaruk kepalanya dengan canggung.

"Nggak apa apa Tap. Masuk aja." Jawab Bright berdiri dari posisinya,ia membalik tubuh Win hingga mereka saling berhadapan,menangkup kedua pipi Win kemudian mengecup bibirnya singkat. Semua ia lakukan dalam satu gerakan yang sangat cepat,membuat Win melotot sempurna dan Toptap menganga dengan rahang yang hampir jatuh ke lantai. Sesekali mengumbar kemesraan di depan publik itu tidak masalah,pikirnya.

"Ini yang mau kamu omongin,beb?" Brigth bertanya santai sambil kembali duduk di ranjang Win. Semalam setelah Joss meninggalkan kamarnya,Win memang menelpon Bright memintanya untuk datang ke kos karena Win ingin membicarakan sesuatu.

"Iya.." Kesadaran Win kembali setelah ia mendengar pertanyaan dari Bright. Win berjalan menuju Toptap yang masih berdiri di ambang pintu,mengamit lengannya kemudian mendudukkan Toptap di kursi meja belajar sementara Win sendiri duduk di sebelah Bright.

"Toptap nginep di kosan aku,mulai semalem sampek nggak tau kapan." Win membuka percakapan serius mereka.

"Kenapa?" Tanya Bright.

"Aku berhenti dari restoran tempatku kerja part time." Toptap yang menjawab,ia menggigit bibirnya. Meski bukan sosok yang introvert tapi Toptap bukan tipe yang suka menceritakan masalahnya kepada semua orang. Tapi kali ini ia harus menceritakan semua kepada Bright.

"Terus?"

"Kalo untuk bayar uang kuliah ditambah bayar kos bulan depan,gaji sama tabunganku nggak nutut. Jadi sampek aku dapet kerjaan baru aku numpang disini." Toptap memandang Bright dengan tatapan pasrah,dan Bright mengangguk mengerti.

"Kamu nggak ngijinin juga aku bakal tetep nampung dia." Suara Win terdengar. Mereka sudah berteman sejak awal maba dan Win tahu betul bagaimana latar belakang keluarga Toptap. Toptap sebenarnya berasal dari kota sebelah,ia datang kesini untuk menimba ilmu. Dari kecil Toptap tinggal dan di besarkan oleh neneknya,kakeknya sudah lama meninggal. Ayahnya tidak tahu kemana,sementara ibunya bekerja di luar negri dan sudah lama tidak pulang ke Indonesia. Belum cukup sampai disitu,bagian tersedihnya adalah nenek Toptap meninggal tepat empat bulan yang lalu dan kini Toptap terpaksa berhenti dari tempatnya bekerja karena ada rekannya yang mendekati Toptap dengan paksa.

"Win.." Toptap menegur Win,sungguh ia merasa tidak enak hati dengan Bright. Jika pada akhirnya Bright tidak mengijinkan,maka ia akan mengambil opsi terakhir yaitu pulang kampung mengambil cuti kuliah untuk mencari kerja sampai uangnya cukup untuk melanjutkan pendidikannya.

"Orang aku belum ngomong apa apa juga. Kamu tu kebiasaan." Bright mengacak rambut Win dengan sayang dan Win menatap sebal kepada Bright sambil merapikan rambutnya kembali. Bright sedikit tahu tentang Toptap dari cerita cerita Win selama ini,namun ia tidak tahu jika keadaan Toptap sedang sesulit sekarang.

"Iya iya..aku ijinin kok sayang." Kali ini Bright mencubit pipi Win dengan gemas dan Win tersenyum lebar meski pipinya sedikit sakit sementara Toptap diam diam bernafas lega.

"Eh..bentar bentar. Kemaren bang Joss pernah bilang,mini market lagi butuh anak. Nanti tak tanyae siapa tau masih butuh. Kalo masih butuh mau nggak Tap kerja disana?" Bright mengalihkan pandangan ke arah Toptap.

"Beneran?? Mau banget aku." Suara Toptap terdengar sangat antusias.

"Ok sip. Tapi Tap,awakmu opo wes duwe pacar??" Mumpung tadi sudah menyebutkan nama abangnya,Bright sekalian saja menanyakan hal itu kepada Toptap mewakili Joss.

Toptap mengerutkan alisnya,heran dengan pertanyaan Bright yang tiba tiba itu.

"Ngapain dah tanya tanya pacar??" Win bertanya penuh selidik.

Bright tidak menjawab,ia justru mendekat ke arah Win dan membisikkan sesuatu yang membuat Win tersenyum lucu. Toptap hanya menggeleng geleng melihat interaksi keduanya.

"Belum. Toptap nggak punya pacar. Iya kan Tap??" Win ganti bertanya,konteksnya hanya memastikan karena ia tahu betul Toptap sedang tidak tertarik untuk berada dalam suatu hubungan cinta cintaan dengan siapapun.

"Uripku ae saiki wes ruwet. Kalo ditambah pacaran nanti tambah ruwet." Toptap menjawab sambil mengedikkan bahunya cuek.

.

.

.

TBC

.

.

.

Pandawapedia :

Nutut : Cukup

Awakmu opo wes duwe pacar : Kamu apa udah punya pacar

Uripku ae saiki wes ruwet : Hidupku aja sekarang udah ruwet

.

.

.

Aku nggak nyangka padahal niatnya remake,tapi bisa bisa nya berkembang biak jadi konflik yang baru. Ini asli nggak ada di versi yang pertama aku bikin. Dan kayaknya konfliknya akan bertambah berat seiring bertambahnya chapter.

PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang