KERESAHAN LEE THANAT (TAYLEE)

660 63 20
                                    

Seminggu setelah Tay melamar Lee. Awalnya Lee memang terkejut sekaligus terharu,bahkan waktu itu Lee sampai tidak bisa berkata kata hingga mereka tiba dirumahnya.

Tapi sejak saat itu pula,Tay merasa ada sesuatu yang berbeda dengan calon pasangan hidupnya itu.

Mungkin terlalu cepat untuk mengatakan 'calon pasangan hidup',karena sampai detik ini Lee belum memberikan jawaban apapun. Lee bahkan terkesan menghindari Tay akhir akhir ini. Lee memang masih membalas pesan dan menerima panggilan dari Tay,tapi tetap saja Tay merasakan sesuatu yang berbeda. Sangat tidak seperti Lee yang biasanya. Lee juga sering menghindar jika Tay memintanya untuk bertemu. Tay jadi stress sendiri memikirkannya.

Tidak ingin semuanya berlarut larut tanpa kepastian,sore ini Tay memutuskan untuk menjemput Lee ke klinik tanpa mengabarinya terlebih dahulu. Bukannya berburuk sangka,Tay hanya ingin memastikan bahwa memang tidak terjadi apa apa antara Lee dengan dokter cantik tempo hari.

Saat Tay baru saja sampai di meja resepsionis,tiba tiba lengannya di tarik heboh oleh seseorang. Tay yang terkejut,menurut saja meski mukanya terlihat setengah keberatan. Setengahnya lagi penasaran,karena Dokter Tata yang menyeretnya sampai ke halaman belakang klinik.

"Dokter Lee lagi galau." Dokter Tata membuka pembicaraan dengan tidak sabar begitu ia melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Tay. Mengabaikan fakta bahwa ia dan Tay adalah orang asing yang bahkan belum berkenalan secara benar.

"Maksudnya??" Tay bertanya tidak mengerti. Sebenarnya Tay merasa sedikit tidak nyaman,tapi sepertinya kepribadian Dokter Tata memang terlampau easy going. Jadi Tay berusaha mengimbanginya.

"Ya galau. Gara gara di lamar mendadak sama sampean. Eh ngomong ngomong saya panggilnya apa nih biar keliatan akrab? Bapak? Mas? Abang? Pak Tawan aja deh kalo gitu." Cerocos Dokter Tata.

Ia yang bertanya sendiri,di jawab sendiri pula. Orang cantik bebas.

"Thanat cerita ke Dokter??" Tay balik bertanya. Lalu berjalan menuju bangku panjang yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Dokter Tata otomatis mengekor di belakang Tay. Sepertinya mereka sadar bahwa pembicaraan ini akan cukup panjang.

"Cerita..meski saya harus patah hati dengernya." Kali ini Tay dapat menangkap nada yang sedikit sedih dari kalimat Dokter itu. "Saya mau minta maaf juga ke Pak Tawan. Waktu itu emang saya yang nyosor duluan ke Dokter Lee." Dokter Tata malu malu mengakui fakta itu di depan Tay.

"Saya maafin,tapi Dokter harus ceritain ke saya Thanat ngomong apa aja ke Dokter. Ngomong ngomong manggilnya Tay aja Dok."

"Tay.." Tanpa di sangka Thanat muncul di hadapan mereka berdua. "Ngapain kamu disini??" Tanyanya lagi dengan wajah yang sedikit sebal bercampur rasa tidak percaya.

"Waduh..orangnya dateng." Ucap Dokter Tata,sementara Tay hanya senyum senyum tidak enak saat langkah Lee semakin mendekat. "Kayaknya saya mending pergi aja deh." Lanjut perempuan cantik itu saat Lee sudah berdiri di depan Tay dengan tatapan mengintimidasi.

Lee mengambil alih tempat kosong di sebelah Tay yang ditinggalkan oleh Dokter Tata.

"Kalian ngomong apa aja??" Lee bertanya dengan tidak sabar.

"Dia cuman bilang kalo kamu galau gara gara aku mendadak ngelamar kamu." Jawab Tay. "Beneran?? Lanjutnya hati hati. Lee tidak menjawab,ia hanya menghembuskan nafas berat sebagai gantinya.

"Nat.." Panggil Tay dengan lembut sambil menatap Lee dalam dalam saat ia tak kunjung mendapat jawaban.

"Iya iya. Aku galau." Sungut Lee sambil membuang muka,tak tahan di tatap sedemikan rupa oleh sang pujaan.

"Maaf kalo lamaran aku bikin kamu kaget. Kalo kamu belum siap,kita pacaran dulu aja. Kan tawarannya kemaren mau pacaran dulu apa langsung nikah,Nat.." Tay menangkup kedua pipi Thanat,lalu kembali membuat wajah mereka saling berhadapan.

"Yang bikin aku overthinking itu bukan lamarannya,Tay.." Lee akhirnya menjawab. "Aku bahagia banget malah di lamar sama orang yang memang selama ini aku harapkan. Tapi.." Lee menggigit bibirnya,takut takut mau melanjutkan kalimatnya sendiri."

"Tapi apa?? Hm??"

"Aku takut..." Lagi. Lee tidak melanjutkan kalimatnya.

"Takut apa?? Tak cipok koen,ngomong setengah setengah." Tay gemas juga jadinya.

"Takut kamu nikahin aku cuman pengen buktiin ke New kalo kamu udah move on dari dia.." Lee berbicara dengan cepat dalam satu tarikan nafas.

"Nat..." Kali ini giliran Tay yang speechless.

"Aku tau..aku tau kalo kamu gak sejahat itu,Tay..tapi tetep aja aku nggak bisa untuk nggak mikir kayak gitu. Maafin aku.." Lee menatap Tay dengan wajah yang kalut dan mata yang berkaca kaca. "Maaf..aku tau setahun ini berat banget buat kita..hubungan kita yang gak jelas statusnya,New yang tiba tiba dateng sambil bawa bayi dan bilang mau nikah..aku tau kamu juga pasti bingung,Tay.." Lee menjeda kalimatnya,ia lalu mendongakkan kepala berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh. Entah mengapa ia tiba tiba menjadi emosional begini.

"Sayang..hey..liat aku.." Tay lagi lagi mengarahkan wajah Thanat agar menghadap dirinya. "Maaf aku bikin kamu jadi overthinking gini. Kecepetan ya ini lamarannya? Kamu masih butuh waktu? Ya udah dibatalin aja kalo gitu gak apa apa..kali ini biar giliran aku nungguin kamu sampek kamu mantep dan yakin. Gimana??" Tay berbicara dengan suara yang sangat lembut seolah Thanat adalah lapisan es tipis yang bisa hancur kapan saja. Mungkin memang ini balasan yang setimpal untuknya karena pernah membuat Thanat menunggu selama satu tahun tanpa kepastian,tapi tay sama sekali tidak keberatan. Ia akan melakukan apapun asal ia bisa bersama Lee selamanya.

"Ya nggak dibatalin juga,Tay..nggak gitu konsepnya." Lee mengusap air mata di sudut netranya dengan sedikit kasar.

"Ya terus sayang maunya gimana? Aku nurut."

"Tay,njijiki koen sayang sayang opo seh." Sebenarnya panggilan sayang dari tay itu lumayan berdamage untuk Lee tapi sayangnya ia belum terbiasa."

"Sido rabi gak??" Tay bertanya gemas.

"Sek tak pikire sek." Lee melipat tangan di depan dada.

"Nat.." Kali ini Tay memelas dengan ekspresi persis seperti anak anjing yang merayu majikannya agar diberi makan.

"Iyo..Iyo..rabi..iyo.."

"YES...!!"

.

.

.

TBC

.

.

.

Update dalam rangka tidak tahan melihat Lee Thanat yang super ganteng di foto ini

Update dalam rangka tidak tahan melihat Lee Thanat yang super ganteng di foto ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya Allah......mbatin aku dalem hati betapa beruntung Tay Tawan punya uke macem begini :((( Mo nangeeesssss doh kah gemaassshhhh aaaaaaaa.....

NAT THANAT WOY AKU GEMEESSSSSS KARO AWAKMUUUUU :'(((((

betewe itu translate dari bahasa jawanya aku taruh di komen.

PANDAWA LIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang