Kedatangan Taehyung yang membopong Jennie membuat seluruh pasangan mata tertuju padanya.
Taehyung tidak perduli pada semua tatapan itu, ia fokus membelah kekerumunan orang yang langsung memberikan jalan untuknya.
Didudukinya tubuh Jennie ke bangku penumpang dan segera menempati bangku sebrangnya untuk menjalankan mobil.
"Alamatmu"
Jennie menoleh pada laki-laki disampingnya yang masih setia menatap lurus kedepan.
Setelahnya ia memberikan Alamat Rumahnya pada Taehyung agar segera diantar pulang.
................
"Kemana dia? "
"Ntahlah aku tidak perduli, dia sudah bukan anak kecil yang harus kita jaga lagi"
...................
Taehyung sekarang harus berhadapan dengan Ayah Jennie, Laki-laki paruh baya yang masih terlihat tampan dan berkharisma.
Ayah mana yang tidak bertanya kalau anak gadisnya diajak pergi laki-laki dewasa dan dibawa pulang dengan keadaan seperti itu.
" Siap Namamu? " Tanya Tuan Kim.
"Kim Taehyung, Ahjussi" Jawab Taehyung Sopan namun Masih terlihat datar.
"Ohh teryata kamu, Atasan yang tadi meminta Anak gadisku menemanimu ke acara penting itu? "
"Iya, bisa dibilang begitu"
"Kau ini laki-laki, seharusnya yang menjemput Perempuan ke rumahnya, bukan sebaliknya" Ucap Laki-laki paruh baya itu sarkas.
Taehyung terdiam, ia Bingung untuk pertama kalian ya mau berbicara apa.
"Begini, Ahjussi aku ini Atasannya jadi dia sebagai bawahan yang harus menuruti aku"
"Tapi kau yang memerlukan dia? "
Benar. Taehyung membutuhkan Jennie sebagai pasanganya ke Pesta itu malam ini, bukan pekerjaan Jennie sebenarnya.
Jennie bukan Asisten pribadinya,kenapa dia harus mengajak Jennie?, sedangkan masih banyak bawahan yang yang sudah lama bekerja denganya yang bisa ia ajak menghadiri pesta itu.
"Apapun alasannya jangan perlakukan Anak Gadisku seperti tadi, aku bisa saja memaksanya untuk tidak bekerja di perusahaan mu lagi"
Taehyung merasa aneh pada dadanya, kenapa rasanya ini sebuah penolakan secara halus, ia bagaikan seorang laki-laki yang tidak mendapat restu orang tua Wanita yang ingin ia peristri.
"Baik, Aku akan memperlakukan Anakmu dengan baik, permisi"
.........
"Untuk semua yang sudah menghadiri Pesta ini, Aku sebagai penerus Utama perusahan kami, sangat berterimakasih, walau sedikit mengecewakan ahli waris ketiga kami sepertinya berhalangan " Ucap Seokjin memberikan kata pengantar.
"Nikmati pestanya dan terus bahagia, hahah"
Ia bahkan tidak mencerminkan seorang penerus utama.
Kim Namjoon terduduk Tenang di salah satu meja bersama Asisten pribadinya yang tampak Antusias melahap makanan yang dihidangkan.
"Namjoon-nim, kau tidak ingin makan? " Tawar Gadis mungil yang menjabat sebagai Asisten pribadinya.
"Tidak, perutku kenyang, tidak seperti perutmu yang tidak bisa kenyang" Jawab Namjoon dan memperhatikan gadis itu sibuk mengunyah.
Bibirnya terangkat tipis, Memikirkan betapa besar lambung gadis didepanya ini.
"Aku masih boleh mencoba yang meja lain? "
"Silahkan, kalau bisa habiskan,kalau perlu bungkus bawa pulang, kalau masih kurang aku kirimkan tokohnya" Ucap Namjoon tenang.
Pipi gadis itu merona, ia merasa di goda sekarang.
..........
Taehyung berdiri di balkon Kamarnya, sambil menyesap teh Hangat ditanganya, laki-laki ini benci coffee.
Pikirannya melayang pada Wajah Jennie yang merona ketika di dekatnya, apakah secepat ini ia merasa jatuh cinta?.
Yang ia tau sekarang ia gila, gila karena takut tidak dipandang sebagai orang baik oleh orang tua Jennie terutama sang Ayah.
Walau keadannya baik dan tenang, tapi jauh dihatinya sekarang sangat kacau, rasanya ia tengah berkelahi dengan keadaan sebenarnya.
Dering ponsel menyentak Taehyung kembali ke Real life.
Tertera nama Nyonya Kim disana.
"Yeobseyo"
"Yee Eomma"
"Apa kabar kalian, kenapa kedua saudaramu tidak bisa dihubungi? " Nada khawatir terdengar dari sang ibu.
"Anni ,kami baik-baik saja, Eomma jangan khawatir, mereka hanya menghadiri Pesta perayaan ulang tahun perusahaan"
"Kenapa kau tidak ikut, bukankah seharusnya kau ikut ke sana? "
"Aku Ada masalah kecil tadi, dan memilih diam dirumah"
"Taehyungi, jangan lagi merepotkan kedua Hyung mu, kau sudah dewasa, Eomma tidak bisa selalu memasak makanan untukmu, jangan memilih"
"Hmm"
"Satu lagi"
"Apa? "
"Kapan kau menikah, tidak ingin seperti Jin Hyung mu, yang sebenar lagi menjadi seorang Ayah? "
"Kenapa tidak bertanya pada Namjoon, dia lebih tua dariku"
" Siapa yang tidak tau dia, Ibu tidak ingin mengganggunya dulu, biarkan dia mengurus dirinya sendiri, dia sudah dewasa."
"Lalu aku? "
"Pikirkan saja sendiri"
......
Hei🥭