Saatnya kita pisah
Seorang gadis mungil dengan tubuh gempalnya, berjalan perlahan, itu langkah pertamanya tanpa bantuan siapapun.
Pipinya yang tumpah bergoyang-goyang dengan senyuman merekah.
Tidak kalah Bahagia pun kedua orang di depan dan belakangnya, ibunya menangis bahagia, itu momen yang amat dinanti para orang tua.
"Ryua sudah bisa berjalan Ayah! " Ucapan bahagia dari ayah balita bernama Ryua itu.
Ryua dengan ceria menggapai tangan sang ayah untuk digendong.
"Ryua sangat pintar berlari sekarang hmm? " Ryua yang dilambung-lambungkan ke udara berpekik senang.
Sang ibu masih sesegukan menahan tangisnya lalu memeluk Suami dan Sang Buah hatinya.
"Anak Bunda... " Lirihnya lalu menciumi pipi tumpah Ryua.
........
"Sayang, Ryua poo"
"Seperti dia haus"
"Sekarang dia ingin makan, bagaimana ini? "
"Hei, berikan saja apa yang dia perlukan, aku sudah memompa asi dan di bekukan di frezzer"
"Tae, dengar, jika dia poo atau buang air kecil saja, kau tetap harus mengelapi bokongnya dengan tisu basah, dan selalu ingat memakaikan Minyak telon sehabis mandi"
Jennie berputar-putar di dalam minimarket untuk beberapa saat, dan beberapa saat itu juga Suaminya yang tak lain dan tak bukan menelfon karena Sang anak memerlukan sesuatu.
"Ayolah aku hanya pergi ke minimarket sebentar, dia tidak serewel itu biasanya"
"Sekarang dia rewel, dia sedang memainkan Lipstick dan makeupmu yang lain, tidak ingin mainannya seperti biasa"
Jantung Jennie berpacu, "jauhkan itu semua Tae, itu berbahaya jika tidak sengaja dikonsumsi! "
"Benar, itu berbahaya, itu sebabnya kau harus segera pulang, aku tidak tega membuatnya menangis, oke? "
"Ya, jika kau tidak menelfon terus-menerus"
.....
Moment setiap perkembangan Ryua Sangat di nanti semua keluarga, Taehyung sangat gemar mendokumentasikan kegiatan anak gadisnya itu.Saat Ryua pertama tengkurap hingga berjalan.
Saat giginya tumbuh dia seperti kelinci hingga giginya berjejer penuh.
Saat Ryua pertama mengucapkan kata-kata hingga sekarang tidak berhenti berceloteh.
Pertama kali Ryua Masuk PAUD dan Taehyung menangis, tidak ingin berjauhan dengan gadis kecilnya.
Banyak lagi.
"Ayah, Ryua ingin bermain bersama kakak Lou dan Cloe! "
"Ryua tidak ingin boneka, Ryua ingin mobil seperti Kakak Jae! ""Ryua tidak ingin bermain dengan ayah? " Ucap Tae sedih.
"Ayah hanya bercerita tentang Angka dan kalimat, Ryua tidak ingin belajar! " Ocehnya lagi.
Taehyung terkekeh.
"Ada apa? " Jennie dengan nampan berisi Snack dan minuman menghampiri keduanya di taman.
"Ibu!, Ryua suka cokies Kacang! " Mata besar Ryua menatap nanar Biskuit Cokelat yang dibawakan Ibunya.
"Kita tidak mendapat Kacang kemarin sayang, Ryua pasti akan suka Yang Cokelat juga? "
Ryua mulai menangis dan berguling mencari cara agar diketahui semua ia sedang merajuk.
Taehyung hanya diam menatap sang istri bingung.
"Kenapa aku seperti Dejavu" Kata Jennie.
Taehyung menatap anaknya yang menghentakkan kakinya dengan pipi penuh airmata.
"Ryua jangan memilih makanan, ayah tidak akan memberikan Ryua bertemu Kakak Lou dan Cloe jika Ryua seperti itu ?! "
"Tidak Ryua tidak mau itu! " Ryua berlari memeluk sang Ibu.
"Bunda maafkan Ryua, Ryua janji tidak nakal lagi" Ucapnya sesegukan.
Lalu Gadis berusia 4 Tahun itu mengelus perut besar ibunya "Adik bayi tidak boleh meniru Kakak ya, adik bayi harus menjaga ibu, janji! "
Taehyung dan Jennie menukar pandang lalu sama-sama tersenyum.
.........
Ini Ending dari semuanya, semua yang diusahakan mereka agar menjadi Ending terbaik dihidupnya. 🍪
Maaf kalo tidak memuaskan, tapi aku plong wkwk akhirnya setelah hampir 2 tahun, selesai juga.
Extra part?
See yaaa! Thanks to Read my story all, loveyaaa.