Chapter 12

746 60 4
                                    

Kadang kita harus bersikap jahat pada orang yang tidak pernah bersikap baik pada kita. Jahat yang maksudkan adalah seperti, membiarkan atau tidak mempedulikannya melakukan apa yang dia lakukan dan juga pergi jauh dari hadapannya. Karena untuk apalagi berteman pada orang-orang seperti itu, sebab kitapun tahu mereka hanya datang lalu menyakiti lagi dan lagi tanpa memikirkan sakitnya.

Seharusnya memang begitu.

Akan tetapi tidak dengan Jimin, dia tidak melakukan hal itu dan juga tidak pernah dia pikirkan untuk membenci keluarga... Angkatnya. Jimin benar tulus menyayangi mereka malahan setelah Jimin mengetahui indetitas-nya, Jimin semakin genjar untuk melakukan hal baik pada mereka untuk membalasnya karena sudah sudi merawatnya dan juga mengurusnya.

Walau dia tahu keluarga angkatnya itu tidak pernah bersikap baik padanya. Akan tetapi Jimin selalu ingat kata yang ia buat sendiri, dan itu selalu di gumamkan dalam hatinya bahwa dirinya harus berkaca diri sebab dia hidup karena uang mereka. Dia berdiri saat ini karena tangan mereka, jadi membalas dengan sesuatu yang baik itu tidak masalah walau sesakit apa dia merasakan semuanya.

Jimin masih ingin berterima kasih, karena merekalah Jimin masih ada di dunia ini walau secara bersamaan Jimin ingin pergi dari dunia ini. Karena kenyataan lagi-lagi menamparnya.

Jimin duduk di depan pintu rawat Yoongi dengan sebelah pipi yang memerah. Bekas telapak tangan terlihat jelas di pipi putih Jimin, Jimin juga menangis saat ini dengan tangan dikaitkan satu sama lain sambil menatap lantai. Kosong. Tatapannya kosong dan juga pikirannya.

𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘵𝘰𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘥𝘢𝘳𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪. 𝘕𝘢𝘮𝘑𝘰𝘰𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘕𝘢𝘮𝘑𝘰𝘰𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘫𝘶 𝘮𝘰𝘵𝘰𝘳𝘯𝘺𝘢.

𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘧𝘰𝘬𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘕𝘢𝘮𝘑𝘰𝘰𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘳𝘶𝘵, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘵𝘰𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳.

𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬, "𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘶𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶?"  𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘸𝘢𝘴𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯.

Don't Go (Yoonmin story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang