Capther 16

657 55 2
                                    


Awan di atas memberikan sedikit warna abu-abu di sana. Kata berita cuaca hari ini akan cerah tidak ada hujan sampai malam hari, akan tetapi semua itu rahasia Tuhan tidak ada yang tahu selain dia jadi tidak heran kalau tebakan manusia kadang meleset. Awan itu hanya memberi kesan yang menakutkan pada semua orang, karena bisa saja awan pun tidak menurunkan hujan yang lebat atau mengerikan.

Walau begitu manusia tetap harus waspada akan yang terjadi kedepannya.

Sebuah mobil sedan berwarna putih gading meluncur dengan sempurna di jalanan, orang yang mengemudikan mobilnya sedang dalam keadaan hati yang mendung saat ini. Gurat wajahnya terlihat sedang dalam kesedihan dan juga kesal yang begitu mendalam, tidak menyangkah bahwa ini akan terjadi di kehidupan sekitarnya tidak percaya dan menganggapnya gila. Sebab, seorang anaknya sendiri di pertaruhkan demi anaknya yang lain apakah dia tidak waras?

Seokjin memberhentikan mobilnya tepat di halaman kantor polisi, dia menghembuskan napasnya setelah sekelumit pikiran yang terpatri di otaknya. Membuat Seokjin ingin meledakkan kepalanya saja, kalau ada orang yang mampu melakukan itu saat ini. Seokjin keluar dengan langkah tegas, adiknya pun berada di sampingnya dengan mata sembabnya karena Taehyung tidak henti-hentinya menangis.

"Selamat pagi menjelang siang, ada keperluan apa yang bisa kita bantu Tuan." Seseorang menyapa Seokjin dan Taehyung dengan ramah.

Seokjin hanya tersenyum tipis lalu duduk di kursi dan disusul oleh Taehyung, mereka duduk berhadapan pada salah satu polisi yang bertugas melapor lalu memberi informasi itu pada polisi lainnya karena ada tugas yang harus diselesaikan. Kantor polisi ini sangat berisik, ada yang menangis dan ada juga berteriak untuk di lepaskan lalu ada penjahat yang baru saja di tangkap. Apa polisi selalu sibuk seperti ini?

Polisi di hadapannya berdeham menatap Seokjin dengan jengah. "Lalu, apa yang ingin kau laporkan sekarang?"

Seokjin yang sebelumnya melihat situasi kantor inipun, atensinya berubah menjadi menatap fokus polisi di depannya. "Saya ingin melaporkan, bahwa ada penjahat yang baru saja menculik... Adik saya."

Seokjin agak ragu menyebutkan Jimin sebagai adiknya, tapi kalau tidak mengunakan kata itu polisi akan meragukannya dan berpikir ini hanya sebuah lelucon. Namun, Seokjin sudah menganggap Jimin sebagai adiknya saat dia baru menginjakkan kaki di cafenya. Hanya saja Seokjin tidak terbiasa.

Polisi itu mengerutkan dahinya, walau ragu dia tetap mengetik di komputernya. "Oke, kita akan mencarinya segera berikan fotonya agar kami tahu wajahnya."

Sesuatu hal yang tidak terduga bagi Seokjin dan juga Taehyung, mereka berdua saling pandang dengan tatapan yang berbeda. Tidak pernah terbesitkan bahwa ini akan terjadi, awal rencana memang mudah tapi semua tidak berjalan begitu mulus apa yang di pikirkan. Polisi itu kembali berdeham ini lebih keras, dia menatap curiga pada kedua pemuda di depannya karena kasus ini sering terjadi.

Ya, pada anak muda selalu saja mempermainkan seorang polisi dengan melaporkan kasus yang tidak ada. Maka dari itu, semua polisi cukup kesal dan tidak akan percaya lagi dengan laporan mereka.

Seokjin memutar otaknya dengan cepat untuk memberikan suatu hal yang logis, agar mereka tidak di angkat paksa oleh para polisi. "Namanya Park Jimin, tolong cari dia dengan nama tidak perlu ada gambarnya." Seokjin berkata polos karena yang ada di otaknya hanya itu.

Polisi itu terlihat kesal dengan memukul mejanya kuat, sampai Taehyung terkejut akan hal itu semua orang yang ada di kantor ini pun menatap mereka. "Kau kira nama Park Jimin itu hanya satu! Tentu kita membutuhkan gambar, untuk melihat wajahnya seperti apa. Kau bodoh atau bego?!!"

Seokjin mendelik menatap tidak suka pada polisi di depannya, Seokjin berdiri dengan cepat dengan jari telunjuk yang menunjuk tidak terima padanya. "Kalau bicara sopan sedikit?! Kau seseorang yang bisa mencontohkan masyarakat dengan kerjamu, jadi carilah Adikku dengan namanya saja apa itu sulit? Huh!"

Don't Go (Yoonmin story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang