Don't Go (Yoonmin story) ✔

Epilog

Maaf lama ya, soalnya dua minggu yang lalu aku sakit sampai gk bisa ngapain-ngapain beruntung aku dah sehat saat ini senang banget rasanya. Semoga teman-teman selalu sehat ya, amin..

Tuhan memang selalu memberikan kejutan pada umatNya dengan caranya sendiri, tidak jarang hal itu akan membuat umatNya terkejut atas keajaiban yang terjadi atas hidup mereka. Mereka yang terpilih akan merasakan keajaiban nyata dari sang Maha Kuasa, tidak peduli walau umatNya sering melakukan kesalahan atau melakukan dosa yang sangat tidak di sukai olehnya tapi dia tidak akan pernah melepaskan umatNya begitu saja tanpa di beri bimbingan yang baik. Dia akan selalu berada di dekat orang-orang baik yang dia sukai, walau mereka harus menunggu lama sampai tahun berganti atau sampai kehidupan selanjutnya dan penantian mereka akan tercapai pada waktu yang tidak bisa di tentukan.

Orang pilihan yang selalu menangis dalam doanya, yang selalu meminta permintaan yang sama tanpa ada rasa bosan di dalam dirinya. Memejamkan mata, menautkan kedua tangannya lalu meletakkan tautan tangannya sendiri di atas dagunya semua doanya di dengar oleh yang di atas penuh dengan senyuman. Semua yang terjadi bukan kesalahannya, tapi memang sudah garis takdir saat mereka terlahir di dunia tidak bisa menghindar atau berlari sekuatnya karena takdir akan selalu di dekat mereka.

Manusia adalah mahkluk yang sering melakukan kesalahan, kecerobohan dan juga kebodohan yang mereka ambil tidak pernah memikirkan secara matang untuk ke depannya karena apa yang mereka pikirkan hanya yang akan terjadi saat mereka memilihnya. Dan orang itu pun sama walau semua kebodohannya hanya untuk melindungi orang tersayang, tapi dia tetap kehilangan orang itu dalam hidupnya dia pun tidak berhenti di situ sisa waktunya selama hidup di habiskan oleh berdoa selalu berada di gereja dari pagi sampai malam.

Sampai umur merenggutnya, kegegelapan mengambil semuanya tanpa tersisa dan keinginan yang selalu dia harapkan akan terjadi secepatnya pun tidak terjadi. Dia meninggal dalam damai, menghembuskan napas terakhirnya di umur lima puluh tahun termasuk masih muda dan dia sudah meninggalkan orang-orang terdekatnya.

Dia Min Yoongi orang yang tidak pernah merasa lelah menagih utangnya pada yang di atas, tapi sebelum itu dia sudah di ambil terdahulu olehnya dengan perasaan bahagia tanpa adanya penyesalan. Karena dia tahu hal seperti ini dia akan segera bertemu adiknya, Min Jimin. Di kehidupan selanjutnya dan juga seterusnya, karena Yoongi meminta seperti itu pada Tuhan.

Dan kita tidak tahu hal itu akan terjadi atau tidak, karena semua adalah kehendaknya.

.

.

.

.

"Pagi Hyung." Suara cempreng itu terdengar di telinga seseorang yang masih tertidur di kasurnya, bukan hanya itu saja pintu pun sengaja di tutup dengan kuat sampai sang punya kamar hanya bisa menahan senyumnya.

Seseorang bertubuh mungil berusia belasan tahun itu tersenyum lebar tatapan mata tidak lepas menatap kakaknya, pun dia berjalan dengan kedua tangan di letakkan di pinggangnya gaya andalannya saat terbesit memiliki pikiran jahil di kepalanya. Untuk membangunkan sang kakak yang sangat sulit di bangunkan memang pekerjaannya setiap pagi, terlihat jelas saat ini seseorang itu melompat-lompat dengan suara terus mengucapkan 'bangun hyung' dengan suara sedikit berteriak.

Namun apa yang terjadi, sang kakak tidak berkutit walau dia terlihat terganggu karena perbuatannya tapi tetap saja tidak berhasil membuatnya terbangun dengan mudah. Bukan dia namanya kalau tidak pernah berpikiran jahil, karena hanya sang kakak tertua yang selalu menjadi korban jahilnya apalagi kalau di beri perintah oleh sang ibu untuk membangunkan kakaknya pasti dia akan sangat bersemangat melakukannya. Karena kakak sulungnya hanya bisa pasrah melihat tindakan jahil adik bungsunya itu.