Chapter 15

659 56 2
                                    





"Jadi selama ini kau yang sudah menjaga Jimin? Aku sangat berterima kasih padamu," ujar Yoongi menatap rumput di bawahnya.

Chanyeol bercedih pelan. "Tentu saja aku akan melindungi Jimin, apalagi orang sepertimu."

Saat ini mereka berdua sedang duduk di bangku taman yang terbuat dari besi, di malam yang dingin ini mereka hanya duduk untuk meredam kemarahan di dalam dirinya. Bukan Yoongi, tapi hanya Chanyeol saja. Sebagai seorang kakak walau belum resmi di mata hukum, Chanyeol masih punya hak untuk memukul seseorang yang sudah membuat adiknya menderita.

Persetan bahwa itu adalah keluarganya sendiri, Chanyeol tidak peduli yang Chanyeol tahu tidak ada yang namanya keluarga kalau keluarga itu sudah melakukan kesalahan terus menerus. Mereka tidak pantas di sebut keluarga, lebih pantas di sebut binatang karena tanpa berperasaan mereka terus melukai batin Jimin. Chanyeol mengetahui semuanya, tanpa cela.

Yoongi menegakkan tubuhnya lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran dingin itu. "Tidak masalah, kalau perlu kau membawa Jimin jauh dari keluargaku."

Yoongi sama sekali tidak memarahi Chanyeol yang jelas-jelas dia sudah melakukan kekerasan terhadapnya, dan wajahnya benar-benar tidak bisa di katakan baik-baik saja karena banyak luka di sana dan Yoongi sama sekali tidak ingin mengobatinya.

Chanyeol tersenyum tipis. "Itu akan ku lakukan, tapi Jimin sudah tidak sekolah hampir seminggu." Chanyeol menatap curgai pada Yoongi. "Apa yang kau lakukan terhadapnya?" tanya Chanyeol sinis dengan mata menyipit.

Yoongi menggeleng ribut. "Aku tidak melakukan apapun, oh ayolah bisakah kau tidak mencurigaiku." Yoongi memutar bola matanya malas, dia sudah mulai jengah kakak kelasnya Jimin sungguh protektif.

Matanya semakin menyipit, akan tetapi Chanyeol segera melihat ke arah lain. "Lalu ke mana Jimin?"

Yoongi menatap Chanyeol dengan ragu antara untuk menceritakan semuanya, atau membiarkannya mencari tahu sendiri. Karena melihat tingkah lakunya seperti ini, pasti dia akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Jimin walaupun itu tentang nyawanya. Pastinya dia tidak akan peduli, yang terpenting adiknya selamat dari orang kejam seperti ayahnya. Yoongi bergerak gelisah dan mulai tidak nyaman, pikirannya mulai bercabang Minjoon dan juga Chanyeol punya sama-sama tekad yang kuat. Pasti ayahnya akan mati.

𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪.

Apakah Yoongi melindungi orang jahat seperti Hyukjae? Tidak, dia malah senang ayahnya tertangkap dan di penjara. Kalau bisa ibunya juga di penjara, karena mereka sama-sama berbuat kriminal.

Lantas mengapa dirinya bersikap seperti ini? Seharusnya Yoongi memberi tahu yang sebenarnya saja pada Chanyeol, agar Jimin segera di temukan dan tidak terjadi apapun padanya. Yoongi mengangguk mantap dengan pikirannya, semua jelas untuk menyelamatkan Jimin dari kematian karena kematian Jimin sangat nyata. Sebab Hyukjae akan melakukan apapun demi anak tersayangnya, Jungkook.

Chanyeol mengerutkan dahinya melihat tingkah Yoongi, lalu dia menyentuh pelan lengan Yoongi. "Kau kenapa? Sudah tidak waras? Huh,"

Yoongi memukul pundak Chanyeol lumayan keras sampai yang punya pundak terhuyung. "Mulutmu! Ingat aku lebih tua padamu, sopanlah sedikit anak muda!"

Chanyeol masih sibuk dengan pundaknya, lalu menatap Yoongi dengan perasaan bersalah. "Maafkan soal itu, tapi aku sungguh bertanya ke mana Jimin?"

Yoongi menarik napasnya dan mengeluarkannya secara perlahan. "Jimin, Adikku sedang dalam bahaya sekarang."

Dan detik itu juga Chanyeol berteriak tidak percaya apa yang baru saja dia dengar ini, Yoongi hanya bisa diam melihat keterkejutan yang di berikan Chanyeol karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi padanya. Tubuh Yoongi di paksa menghadap pada Chanyeol, karena dia memutar tubuh Yoongi dengan jauh dari kata lembut Yoongi hanya bisa pasrah.

Don't Go (Yoonmin story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang