00. Prolog

5.8K 359 53
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading. 💚

***

Barang-barang yang diperlukan sudah siap. Koper besar berwarna biru langit baru saja Rintik Hujan tutup. Bersamaan dengan itu, jantungnya berdebar. Keinginan yang nyaris mustahil untuk menjadi sebuah kenyataan hari ini akan segera terkabul, semoga. 

Rintik tidak peduli dengan apa pun lagi. Dia sudah berada di titik terendah hidupnya sampai mempercayai mitos kalung yang dia beli dari toko retro kemarin.

Kalung Time Turner yang akan membawanya kembali ke masa lalu. Dia akan menjadi penjelajah waktu. Dia tidak peduli akibat fatal yang Kakek itu bicarakan. Dia hanya ingin mencegah kematian kedua orang tuanya, agar dia tidak sendirian lagi, agar dia tidak kesepian lagi, seperti saat ini.

"Ayo, Rintik Hujan, kembali ke empat tahun yang lalu. Selamatkan orang tuamu."

Rintik memakai kalung itu dan memutar jam pasir di bagian tengahnya sebanyak empat kali.

Lalu semuanya tiba-tiba berubah. Rintik merasa ditarik mundur dengan kecepatan yang tidak bisa dia deskripsikan. Telinganya berdentum. Dia bahkan tidak bisa mendengar suaranya sendiri.  Gadis itu memutuskan untuk memejamkan mata.

Ketika suara dentuman itu perlahan hilang dari indera pendengaran Rintik, dia pun membuka kelopak matanya perlahan. Suara itu kini benar-benar hilang digantikan suara kucuran air dan … samar-samar suara lelaki yang sedang mengobrol?

Rintik mengerjap saat menyadari dia sudah tidak berada lagi di kamar kosannya yang serba biru. Kini dia berada di ruangan yang sangat sempit. 

Pandangan Rintik menyapu sekitar. Dia menemukan tisu yang bergelantung tak jauh darinya. Di belakangnya terdapat toilet duduk.

Tunggu, tunggu. Toilet?

Bergegas Rintik membuka pintu itu. Dia keluar sambil menyeret kopernya. Dan, dia menemukan hal aneh lagi.

Dia menemukan banyak pasang kaki laki-laki, berjajar dari ujung ke ujung. Kecuali suara air yang mengucur, suasana hening. Dengan dada bergemuruh, kaki yang sudah bergetar hebat, dan seluruh tubuh yang rasanya panas dingin, Rintik mencoba untuk mengangkat kepalanya. Dia tidak mempercayai ketika kaki-kaki yang dia lihat, semakin ke atas dia semakin menemukan bagian tubuh lainnya. Mulai dari betis sampai paha dan ….

Astaga, mereka semua ...

"AAAAAAAA!" teriak Rintik dan para laki-laki itu bersamaan.

Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin? Ini di mana? 

Tidak mungkin Rintik menanyakan itu semua. Keadaan sangat genting. Matanya sudah ternodai dan kini dia dikejar seperti seorang buronan yang kabur.

Satu-satunya pilihan Rintik saat ini adalah kabur dari tempat terkutuk ini. Rintik menyeret kopernya menuju pintu yang dia yakini adalah pintu keluar. Tunggu, Rintik belum bisa bernapas lega karena para lelaki yang dia temui tadi mengejarnya. Bahkan ada yang dengan laknatnya melempari Rintik dengan sabun batang.

Sampai di luar, Rintik menemukan kolam renang yang membentang di depannya. Kolamnya bagus--hentikan, bukan saatnya mengagumi tempat ini.

Rintik kembali berlari. Para lelaki tadi masih mengejarnya, sebagian sudah memakai handuk, bahkan yang kepalanya penuh busa pun ikut-ikutan mengejar Rintik.

Rintik hanya berlari tanpa memperhatikan sekitar. 

"KIAN! TANGKAP TUH CEWEK CABUL!"

EH? PENISTAAN MACAM APA ITU?!

Rintik mengernyit, tidak terima dengan sebutan itu. Rintik pun menoleh ke belakang, hendak melayangkan protes. 

Dari sanalah kesialan yang sesungguhnya terjadi. 

Karena tidak memperhatikan langkah, mendadak Rintik merasa seperti sedang main ice skating. Rintik lupa, lantai sekitar kolam itu tidak jauh-jauh dari kata basah dan licin. Sehingga, tubuhnya yang kecil mungil seperti upil kancil kini hilang keseimbangan. Nyaris jatuh jika saja seseorang tidak menarik tangannya. 

Tapi, memang dasar, jalan hidup seringnya kalah mulus dengan ketek idol Korea. Orang yang berniat membantu Rintik malah ikut terpeleset sehingga mereka berdua tercebur ke dalam kolam renang bersama.

***

Kesan pertama buat cerita ini setelah baca blurb dan prolog gimana?

Monmaap ya bagi yang mengharapkan cerita uwow tentang Time Traveling. Aku suka bahasa dan konflik yang ringan, mengandung sedikit bumbu bakwan--eh, lawakan yang semoga aja bikin ketagihan~

Jadi, gais, cerita Cancer beda lagi authornya. New new. Uwu uwu. Masih lucu. Namanya Saskia Fadilla. Panggilannya Kia. Jodohnya Yohan, istrinya Baekhyun, pacarnya Jaehyun.

Salam kenal,
Kiaaa 🌱

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang