28. Kata Hati

259 86 5
                                    

Story by: saskiafadillaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story by: saskiafadillaaa

Happy reading 💚

***

Selesai bimbel, Rintik yang berumur 17 tahun bergegas pulang untuk melakukan tugas menemukan kalung time-turner milik ibu. Rintik membuka pintu kamar ibu dan ayahnya perlahan. Jam menunjukkan pukul 16. 45 WIB tetapi dia sendirian di rumah.

Ayah sedang sibuk dengan proyeknya. Sementara itu, ibu mengabari kalau dia ada urusan mendadak. Rintik tahu, ibunya pasti akan menemui dirinya dari masa depan. Dirinya yang dari masa depan akan menggali informasi yang diperlukan untuk misi sambil mengulur waktu sementara Rintik masa kini berada di rumah.

Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui!

Memasuki kamar yang didominasi warna putih, pandangan Rintik menyapu sekeliling. Hal pertama yang dia pikirkan untuk menebak di mana ibu menyimpan kalungnya adalah ... laci nakas.

Rintik mengayunkan langkahnya menuju nakas yang terletak di sebelah kasur. Gadis itu berjongkok dan membuka laci pertama. Dia mencari-cari kalung sesuai ciri-cirinya. Namun, selain kotak P3K dan kertas-kertas yang tidak Rintik pahami isinya, Rintik tidak menemukan apapun.

Begitupun di laci kedua dan ketiga. Rintik tidak menemukan benda yang dicarinya.

Rintik menutup semua laci itu dan merapikan isinya lagi. Tatapannya beralih pada lemari.

Rintik pernah melihat dulu ibunya menyimpan gelang pemberian ayahnya di sebuah kotak yang di simpan di lemari. Gelang itu sangat berharga karena dihadiahkan ayah saat ulang tahunnya. Bisa saja ibunya menyimpan kalung itu di sana.

Bergegas Rintik membuka lemari. Dia segera menemukan kotak yang pernah dia lihat saat tak sengaja lewat kamar orang tuanya. Namun, lagi-lagi, kalung itu tidak ada di sana.

Rintik menggigit bibir bagian dalamnya.

Haruskah Rintik mencari kalung itu di ruang kerja?

"Ya ... aku harus coba dulu," gumamnya. Gadis itu menutup lemari kemudian dengan langkah cepat segera keluar kamar.

Namun, tepat di pintu kamar langkahnya terhenti. Tubuhnya seolah membeku seketika. Ini pertama kalinya Rintik takut melihat ibunya sendiri. Yang dilakukannya tadi jelas tidak sopan. Tapi, Rintik punya alasan.

"I-ibu?" Rintik gelagapan.

Bagaimana bisa ibunya ada di rumah? Bukannya seharusnya ibu sedang bersama dirinya yang berasal dari masa depan?!

"Hm? Ada apa kamu ke kamar ibu dan ayah?" tanya ibunya dengan lembut tetapi Rintik tetap saja gelisah. "Nyari apa? Perlu ibu bantu?"

"Ah ... itu ..." Mata Rintik bergerak dengan gelisah untuk menghindari tatapan ibunya. Hal itu dia lakukan juga untuk mencari alasan dia masuk ke kamar orang tuanya tanpa izin.

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang