Kangen tidaaak?
Jawab aja tidaaaaak biar Kian nggak terbang. Repot nanti Bapak Haji Komarudin.Happy Reading 💚
***
Rintik menutup pintu kayu di belakangnya. Dia baru saja pulang ke kosannya. Menyimpan keresek belanjaan di dapur. Setelah itu dia menghempaskan tubuhnya ke kasur.
Untuk sesaat, dia memejamkan mata. Melepas rindu dengan kasur, menikmati detik-detik rebahan santainya. Hari ini terasa sangat panjang dan melelahkan bagi Rintik. Ya, semakin panjang karena harus berurusan dengan Kian, lagi.
Omong-omong Kian. Rintik yang menilai Kian mentah-mentah sebagai orang yang kerjanya luntang-lantung saja dan tidak punya beban hidup kini—entahlah, setelah mendengarkan cerita Kian dia merasa kasihan dengannya. Ternyata cowok slengekan itu punya masalah hidup juga.
Mungkin benar kata tweet orang, kalau orang yang terlihat ceria sebenarnya punya banyak masalah dalam hidupnya. Hanya saja mereka lebih memilih seakan-akan terlihat baik-baik saja untuk membuat dirinya sendiri menjadi merasa baik-baik saja—meski kenyataannya tidak begitu.
Dalam jalan pikiran yang bercabang, tiba-tiba saja Rintik bisa mendengar suara Kian.
"Ya udah, lo mau jadi pacar gue biar jadi siapa-siapanya gue?"
"Kita 'kan temen, Lap."
"Gue nyaman deket lo."
Kemudian terbayang tatapan Kian yang begitu dalam. Jenis tatapan membuat Rintik merasakan sensasi tubuh membeku dan kaku seolah-olah dia sedang bertapa 7 hari 7 malam di dalam kulkas. Dan, ya, di akhir, Kian tersenyum sebelum menjauhkan wajahnya. Senyum yang begitu menenangkan dan teduh. Efeknya, jantung Rintik jumpalitan. Iramanya berantakan.
"Nggak! Nggak! Apaan, sih! Lo mikir apa, Rin? Masa lo baper sama titisan Tarzan petakilan kayak Kian? Nggak, nggak!"
Rintik segera bangkit dari rebahan singkatnya. Dia bergegas mengganti seragamnya. Namun, sudut matanya menangkap buku catatan khusus corat-coret yang biasa dia isi dengan catatan pengeluaran dan pendapatan perbulan. Ada satu hal lagi dalam buku itu. List misinya.
Rintik berjalan ke meja belajarnya lalu membuka buku catatan itu. Secepat cahaya, pikiran tentang Kian hilang digantikan pikiran bagaimana dia menemukan solusi untuk mencegah kematian orang tuanya serta tragedi yang membuatnya begitu trauma dengan air.
"Ish, kenapa gue nggak inget apa-apa tentang kejadian itu, sih?" Rintik meremas ujung buku catatan itu. "Gue harus cari tahu cepat-cepat. Karena … nggak mungkin, kan, gue nyeburin diri sendiri, nekat bunuh diri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANCER
Novela JuvenilOneDream_id : CANCER Story by : @saskiafadillaaa . . Bermula dari acara reuni sekolah, keinginan Rintik Hujan untuk kembali ke masa lalu semakin membuncah. Dia ingin menelusuri kembali jejak yang bisa mencegah kematian kedua orang tuanya. Maka denga...