36. Kembali Berjanji

375 46 21
                                    

Story by : saskiafadillaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story by : saskiafadillaaa

Happy reading! 💚

***

Rintik dan Kian berjalan bersebelahan di koridor yang kini tampak ramai. Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu, hal paling ditunggu-tunggu oleh para murid yang sudah sumpek dengan tugas dan penjelasan mata pelajaran-setidaknya hari ini sudah cukup sekian.

Berbeda dengan siswa-siswa lain yang menyambut ceria waktu pulang, Kian dan Rintik tak begitu. Jiwa mereka seolah tidak sedang berada pada raganya. Mereka berjalan bersisian tetapi pikiran mereka berkelana.

Pikiran Rintik kembali pada saat ia akan ke UKS sesuai janjinya kepada Kian. Namun, di tengah perjalanan dia urung ketika seorang lelaki tak dikenal menghampirinya.

"Eh, lo yang sering bareng Kian, kan? Sekelas, kan?" tanya lelaki itu tiba-tiba.

Belum sempat Rintik menjawab, lelaki yang Rintik tidak tahu namanya itu buru-buru menjelaskan.

"Gue sering liat lo sama Kian. Gue Bayu, temen satu klub Kian sekaligus seniornya. "

"Oh!" Rintik langsung menunduk dengan gestur menghormati Bayu yang baru saja dia ketahui bahwa cowok itu seniornya. "Ada apa ya, Kak?"

"Gue lagi nyari Kian buat ngasih ini tapi dia nggak ada di kelas. Kata anak kelas lo, tadi Kian keluar nemenin lo," ujar Bayu.

"Oh, iya. Tadi emang sempet bareng gue, Kak." Rintik melirik sekilas sebuah map yang dipegang Bayu. "Tapi, Kian ada perlu sama Ilham."

Tentu Rintik tidak akan menjelaskan urusan apa Ilham dengan Kian secara detail. Dua cowok itu harus diberi waktu berdua supaya menyelesaikan masalahnya dan kembali menjadi sahabat yang konyol.

"Oh, bahas itu kali," ucap Bayu pelan membuat Rintik mengerutkan keningnya. Namun, Rintik tidak bertanya apa maksud ucapan Bayu tadi.

"Ada yang mau Kak Bayu sampaikan ke Kian?" tanya Rintik.

"Gue cuma mau ngasih ini, daftar persyaratan yang harus dipersiapkan buat lomba," ujar Bayu seraya menunjukkan secara singkat map yang dibawa di tangan kanannya.

"Lomba?"

"Iya, lomba renang. Kali ini Kian harus ikut. Bakalan jadi apa klub sekolah kita kalo kehilangan atlet berbakat kayak dia, ya nggak, sih?"

Rintik mengangguk dengan kaku. Kian tidak pernah membicarakan soal lomba itu padanya. Jujur saja, Rintik merasa kecewa karena ternyata ada hal yang Rintik tidak ketahui mengenai Kian. Rintik ingin menuntut Kian yang tidak cerita padanya. Tapi, Rintik mengingat lagi. Memang sepenting apa dia dalam hidup Kian sampai semua hal harus dia ketahui.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang