08. Hati-hati

538 136 40
                                    

Happy Reading 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 💙

***

"Sedang apa manusia masa depan berada di sini?"

Jantung Rintik rasanya berhenti berdetak. Dia ingin lari saja. Namun, langkahnya terasa sangat berat. Dia hanya bisa menarik lambat-lambat kakinya untuk mundur dua langkah.

"S-siapa?" tanya Rintik pada sosok serba hitam di depannya.

Sosok itu tidak berkutik sedikitpun jika diperhatikan lamat-lamat. Terlihat bernapas pun tidak karena dia hanya berdiri tegap dan tampak begitu tenang.

Topi hitam dan jubah hitam, apakah dia …

"LO BUKAN MALAIKAT MAUT, KAN?" 

"LO BUKAN MALAIKAT MAUT, KAN?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik berteriak parno. Pandangannya menyapu sekitar, mencari lilin. Barangkali sosok itu benar malaikat maut dan dirinya adalah gadis yang kalau tiup lilin bakal datang goblin.

Drama sekali memang otak Rintik.

"Saya …" Rintik menahan napas kala sosok itu bersuara. "Mr. Time."

"Hah? Apa?"

Tanpa menunggu Rintik mencerna semuanya, sosok itu menjentikkan jarinya. Dalam satu detik, Rintik yang tadinya berada tepat di halte bus mendadak menjadi berada di sebuah ruang remang-remang, seperti sebuah bar dengan gaya klasik. Namun, tidak ada orang selain dirinya dan sosok berjubah hitam itu.

"Ini di mana?"

"Kantor manajemen ruang dan waktu."

"Hah?" Rintik cengo. Dia mengorek telinganya, takut salah dengar.

Sosok itu mengambil berjalan menuju salah satu kursi yang cukup tinggi, yang letaknya berjejer di depan meja bar. Takut-takut Rintik mengikutinya. Pandangannya masih menelusuri ruangan asing itu. Sesekali dia berdecak kagum melihat mewahnya interior dan lampu gantung yang begitu berkilauan seperti kumpulan berlian.

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang