25. Sudahi

349 115 29
                                    

Story by : saskiafadillaaa

Part ini mengandung bawang bombai. Sekian. Yang rame ya untuk 2273 katanya wkwk.

Happy Reading 💚

***

Rintik berontak, dia berusaha melepaskan diri dari seseorang yang tiba-tiba membekap mulutnya kemudian menyeretnya ke sebuah gang yang gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik berontak, dia berusaha melepaskan diri dari seseorang yang tiba-tiba membekap mulutnya kemudian menyeretnya ke sebuah gang yang gelap.

Bagaimana ini? Siapa yang akan mencelakainya? 

Dengan tangan gemetaran hebat, Rintik mengotak-atik ponsel lama yang diberikan Rintik 17 tahun tadi. Susah payah dia mencoba menghubungi nomor Kian, beruntung dia sudah menghafal nomornya untuk berjaga-jaga di situasi seperti ini. Terdengar satu kali nada panggilan sebelum tersambung. Rintik segera berteriak.

"Kian gue ada di rumah gue yang dulu. Tolong, gue—" 

"Diam, Rintik."

Rintik tersentak. Dia mengingat betul suara ini. Suara yang begitu lembut, tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Meski begitu, dia tidak berani menoleh untuk memastikan. Dia tidak berani karena  rasanya sangat tidak masuk akal. Rintik hanya bisa menatap bayangan dari orang itu.

Orang yang membekap mulut Rintik menarik tangannya ke sisi tubuh. Kemudian, dia memberi jarak untuk dirinya sendiri. Orang berpakaian serba hitam itu membuka tudung hoodie over size-nya. Tepat saat itu, Rintik berbalik. 

Ini benar-benar tidak masuk akal bagi Rintik. Bagaimana bisa kecurigaannya selama ini benar?

"I-ibu?"

Dalam minimnya cahaya, sosok yang dipanggil ibu oleh Rintik itu tersenyum. Dia mengambil satu langkah maju. Satu tangannya bergerak mengusap sisi wajah Rintik.

Air mata Rintik jatuh begitu saja membasahi pipinya. Kian masih berteriak-teriak di seberang sana dengan nada cemas. Namun, Rintik seolah melupakannya ketika sosok yang dia rindukan memeluknya erat.

"Halo putri kesayangan ibu."

***

Namanya Senja Lestari, ibu dari Rintik Hujan dan istri dari seorang Angkasa Senjaya. Senja memiliki kenangan pahit ketika berusia 17 tahun. Ketika itu, Senja akan berlibur bersama keluarganya. Mereka berangkat dengan kereta api. Semua berjalan lancar sampai ketika kereta api berhenti di salah satu stasiun, Senja terlibat kesalahpahaman dengan seorang pria.

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang