🔖KKN

1.3K 206 72
                                    

Suasana hening di dalam asrama membuat Xiaojun yang tadinya gelisah karena satu kamar dengan Hendery mulai tenang. Dia menarik napas sejenak kemudian menggambar dengan gadget-nya. Untuk waktu yang cukup lama Xiaojun menggambar dengan tenang hingga kemudian dia terkejut karena benda dingin menyentuh pipinya.

Xiaojun dengan cepat menoleh dan terlihat jelas Hendery tengah memamerkan sederet gigi putihnya. Nampaknya, Hendery membawa sekaleng minuman soda dingin dan dia tempelkan di pipi Xiaojun untuk menarik perhatiannya. Xiaojun tak berkata kata dan melengos membuang muka kembali menatap gadgetnya.

Henderi menyingkap hoodie Xiaojun yang tampak kebesaran itu dan melihat lehernya. Xiaojun yang terkejut refleks bangkit dan melotot kearah Hendery.

"Lo bisa nggak sih jangan ganggu gue?!" Bentak Xiaojun.

"Gue cuma mau mastiin bekas itu." Hendery menunjuk leher Xiaojun yang saat ini di pegang oleh sang empunya.

"Gue bukan gay ya! Jangan gangguin gue!" Final Xiaojun lalu meninggalkan Hendery sendirian di kamar asrama.

"Dia pikir gue juga gay gitu?" Hendery mengangkat alisnya dan kemudian duduk sambil meminum soda kaleng yang masih lumayan dingin.

"Halo?" Hendery mengangkat telepon dari mamanya.

"Hendery pulang!"

Hendery terdiam sejenak sambil memainkan kaleng berisikan soda yang tinggal separuh itu.

"Kamu itu mau sampai kapan menghindar? Pulang Dery! Keluarga Choi sudah ada di rumah!"

Hendery menghela napas kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Der!" Panggil Lucas yang entah kapan berada di depan pintu kamar asrama.

Hendery mengangkat kepalanya dan menatap lelaki Wong itu.

"Apa?" Sahut Hendery

"Bukannya lo ada rapat sekarang?" Tanya Lucas.

"Masih nanti jam 11." Jawab Hendery sambil melirik jamnya.

"EH BUSET! SETENGAH JAM LAGI!!!" Teriaknya kemudian setelah melirik jam tangannya. Dengan buru buru, dia segera menyahut kemeja dan langsung pergi begitu saja tanpa menyisir rambutnya yang acak acakan.




















Suasana canggung di kantin kampus menjadi agak cair ketika Hendery datang dan membawa setumpuk kertas berisikan dokumen dokumen. Mereka menatap Hendery yang berkacak pinggang kemudian menyibakkan rambutnya ke belakang.

"Beneran kita se-Tim?" Tanya Hendery sambil mengusap wajahnya.

"Kenapa Der? Lu nggak suka satu tim sama Gue?" Tanya Winwin.

"Iya." Jawab Hendery cepat kemudian menggeser tempat duduk Xiaojun dan duduk di sampingnya.

"Udah makan?" Tanya Hendery pada Xiaojun. Xiaojun tak menjawab dan membuang muka kedepan kemudian tersenyum ketika matanya dan mata Kun bertemu.

"Yaudah. Ini mau gimana?" Tanya Lucas sambil memakan roti isi yang dia beli tadi.

"Kasih nama Tim gagal." Canda Hendery kemudian mendapat pukulan di lengan kirinya oleh Xiaojun.

"Bentar, bukannya kita ber-7?" Tanya Ten yang menyadari kekurangan satu member.

"Yangyang belum datang." Jawab Winwin. Ten hanya mengangguk saja. Tak lama kemudian, lelaki berkaos putih dengan kemeja kotak kotaknya berlari kearah meja mereka dan berdiri menatap yang lain.

"Maaf kak. Telat." Kata Yangyang.

"nggak papa nggak papa." Ucap Kun kemudian menggeser tempat duduknya memberi celah untuk pria kecil itu.

[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang