"Lah Lucas? Kenapa masuk kamar sini?" Tanya Winwin yang tengah memasangkan koyo di badan Kun yang terasa remuk semua.
"Xiaojun ngunci kamar." Jawab pria itu dan duduk di kursi.
"Kamar nggak cukup. Ke kamar Ten sana." Usir Winwin.
"Nggak ah. Ntar gue di usir."
.
"Bukannya sekarang lo juga lagi di usir huh?"Lucas cemberut lalu merebahkan badannya.
"Kok tumben Xiaojun ngunci kamar?"
Lucas menghela napas lalu mengubah posisi tidurnya.
"Nggak tau. Ngambek kayanya sama gue."
Winwin tak melanjutkan pembicaraannya dan setelah mengurus Kun akhirnya mereka tertidur.
.
.
.
."Udah bangun Jun?"
Xiaojun menoleh dan tersenyum pada Ten yang mengambil air di kulkas.
"Iya. Kalau belum bangun nggak bisa masak kaya gini."
Ten mengangguk lalu duduk melihat Xiaojun yang tersenyum senyum sendiri sambil masak.
"Apa wajannya lucu?"
.
"Huh?"Ten menggeleng ketika wajah Xiaojun menoleh. Sepertinya perasaan Xiaojun lebih baik dari hari biasanya.
"Cie nanti Hendery pulang."
Goda ten pada Xiaojun yang hanya tersenyum memunggungi pria Thailand itu.
"Nanti malam Lucas ngungsi lagi dong." Godanya lagi.
"Kenapa harus ngungsi?"
Ten terkejut dan menoleh kebelakang. Tampak Hendery keluar dari kamar dengan muka bantalnya dan duduk di meja makan.
"Lah? Kapan pulang?"
Hendery yang setengah sadar hanya diam dan mengucek matanya. Pria itu menidurkan kepalanya di meja makan merasa masih separuh dari nyawanya belum terkumpul.
"Kok gue nggak tau lo pulang sih? Lo lewat mana? Soalnya tadi malam pintu gue kunci semua." Tanya Ten lagi.
"Dari jendela." Jawab Hendery dengan suara serak habis bangun tidur.
"Mandi sono lu! Bau amis badan lo!"
Hendery mencium badannya sebentar lalu beranjak dari sana. Ten mendekati Xiaojun yang dari tadi menggoreng beberapa sosis dan pangsit belum selesai selesai.
Pria itu tersenyum jahil sambil memakan sosis.
"Apa?"
Ten masih tersenyum menggoda Xiaojun. Ten sekarang tahu kenapa tadi malam Lucas tidur di kamar Winwin.
"Pantesan."
.
"Apanya sih?"Xiaojun masih pura pura tidak tahu kemudian menaruh makanan di atas meja.
"Suruh yang lain keluar. Sarapannya udah matang."
.
"WOY!!! SARAPANNNN!!!" Ten berteriak seperti biasa untuk membangunkan para penghuni di rumahnya.Satu persatu zombi itu keluar dari kandang dengan muka bantalnya. Xiaojun menaruh lauk dan nasi ke piring mereka lalu duduk untuk menikmati sarapan.
Hendery dan Xiaojun mendadak canggung sendiri ketika mereka duduk berseberangan. Pemuda Xiao itu menunduk sambil masih senyum senyum sendangkan Hendery terlihat biasa saja.
"Kapan pulang kak?" Pertanyaan Yangyang membuat Hendery menoleh.
"Tadi malam. Pake helikopter."
.
"Bo.ong banget."
.
"Dih nggak percaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAO
Fanfic[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kawin kawin kawin!!! iya emang enak tinggal nyuruh! lah gue yang ngelakuin yang kagak enak!! Rikim pake otak!" "Mikir der..." "Suka suka sultan lah!" ... "Nggak tau ini cerita apaan! baca aja dulu!" _Hendery