Hendery menjatuhkan dirinya di kursi dan bersandar. Hendery merasa perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Di tambah nanti dia juga harus laporan kepada kepala desa. Melelahkan sekali. Ingin ia tidur barangkali sejenak untuk melepas penat.
"Wah nggak nyangka sih di pulau Jeju yang terkenal indah ada juga ada desa yang kaya gini. Memprihatinkan." Gumam Yangyang.
"Kalian capek banget ya? istirahat aja dulu." Ucap Kun.
"Eh kamarnya ada berapa?" Tanya Winwin.
"3. Kamar mandi di dalam. Kita undi aja buat roommate-nya." Jawab Kun. Mereka kemudian membuat gulungan kertas berisikan nama nama kemudian mengundinya.
Kamar 1= Kun, Winwin.
Kamar 2= Lucas, Ten, Yangyang.
Kamar 3= Hendery, Xiaojun.Hendery tersenyum puas kemudian menarik kopernya menuju kamar 03. Dia membuka pintu lemari dan segera menata pakaian pakaiannya. Tak lama kemudian, Lucas dan Xiaojun masuk kedalam kamar membuat Hendery menautkan alisnya.
"Bukannya lu di kamar 2?" Tanya Hendery.
"Kurang gede kamarnya. Di kamar 1 juga. Dan yang paling gede kamar 3." Jawab Lucas. Hendery ingin protes namun Lucas menata pakaiannya di lemari membuat Hendery hanya bisa pasrah.
"Nggak papa lah gue ikutan di sini. Nggak ganggu kok gue." Ucapnya lagi.
"Serahlah serah." Final Hendery kemudian menata kembali pakaiannya.
"Der..." Xiaojun duduk di pinggir kasur sambil menatap Hendery yang menata pakaiannya.
"Hmm?" Hendery menoleh kearah pria manis itu.
"Makasih ya." Xiaojun menunduk sambil meremas jarinya.
"Makasih apa?" Hendery tertawa kecil dan kembali menata pakaiannya.
"Nggak." Xiaojun menggeleng dan kemudian mengeluarkan ponselnya.
"Sial nggak ada jaringan." Gumam pria manis itu. Lucas yang mendengar juga ikutan mengeluarkan ponselnya.
"Eh iya. Kok nggak da jaringan?" Lucas mengangkat tinggi tinggi ponselnya mencoba mencari jaringan signal barangkali ada yang nempel, namun nyatanya nihil.
"Yah, gimana mau laporan ke kampus kalau kaya gini? Aduh Jungwoo hyung juga bakalan ngambek kalau nggak ada kabar dari gue." Gerutu pemuda Wong sambil mengacak acak rambunya frustasi.
"Untung gue nggak punya hp." Gumam Hendery.
"Pantesan mama lo nyariin."
Hendery hanya tertawa kecil menanggapi kata kata dari Lucas. Ya, semenjak mamanya selalu menelepon dan menyuruhnya pulang untuk di jodohkan, Hendery membuang ponselnya ke Sungai Han. Memang agak bar bar, tapi itu juga satu satunya cara agar Sakura berhenti menerornya dengan telepon yang hampir setiap jam.
"Kamar mandinya enak loh... Ada air panas juga." Ucap Xiaojun.
"Gue mandi dulu." Kata Lucas kemudian pergi menuju kamar mandi.
Selesai menata pakaiannya Hendery beranjak ke ranjang dan merebahkan diri sementara Xiaojun sibuk dengan ponselnya.
"Udah makan?" Tanya Hendery membuat pemuda Xiao itu menoleh.
"Udah." Jawab Xiaojun singkat.
Mereka berdua terdiam sama sama dalam keadaan canggung dan hanya ada suara dari pencetan keyboard hp Xiaojun dan gemercik suara air dari dalam kamar mandi. Xiaojun sibuk menggambar dan Hendery sibuk kepo dengan apa yang di lakukan Xiaojun. Pria Huang itu selalu ingin tahu kegiatan apa saja yang di kerjakan oleh Xiaojun permenit hingga perdetiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAO
Fanfiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kawin kawin kawin!!! iya emang enak tinggal nyuruh! lah gue yang ngelakuin yang kagak enak!! Rikim pake otak!" "Mikir der..." "Suka suka sultan lah!" ... "Nggak tau ini cerita apaan! baca aja dulu!" _Hendery